hari yang sial

3 3 0
                                    

"ingat ikuti alurnya,jalan aja mengikuti arusnya,misal sudah mengikuti permainannya balas dengan mematikaanya"

~~~~~

"ANJING"

kini terlihat seorang lelaki sedang menghajar brutal musuh di depannya ,sang empu yang terkena bogeman mentah lelaki itu membuang ludahnya yang sudah tercampur darah ke aspal.

lelaki yang wajahnya sudah banyak terkena bogeman itu berusaha bangun sambil memegang sebelah pipihnya dan berdecih pelan "lihat ini ketua bangsat lo Pada,dan kalian hanya menjadi babu yang mau disuruh suruh sama lelaki pecundang ini"

"BANGSAT LO!"

bugh

bugh

Bugh

Bugh

bukan ia yang memukul kembali lelaki itu tetapi sahabat sahabatnya lah yang dengan cepat menghajar lelaki itu dengan mengisi suara bogeman itu dengan memaki habis orang di depannya.

"lo yang pencundang bangsat"

"anjing lo"

"Kuman kayak lo harus musnah anjing"

Sedangkan sang ketua yang melihat itu berjalan maju membuat sahabat sahabatnya memberhentikan kegiatannya.

Dengan rahang yang sedari tadi mengeras dengan kasar ia tarik kerah baju orang yang di depannya dengan tatapan yang menghunus membuat sang empu menelan savila nya kasar melihat wajah yang sangat menyeram kan itu.

ia memunculkan smirk nya"ck ck ck.Lihat itu anak buah lo,bahkan ngga ada yang berani maju nolongi bajingan kayak lo.Ingat itu ba.ji.ngan."desisnya membuat lelaki itu mengeram menahan emosinya.

"LO"

Bugh

Bugh

Bugh

Bugh

Bugh

"MATI LO BANGSAT"

bugh

Bugh

Bugh

Bugh

Bugh

"sesi terakhir"

BUGH!

Ia menendang wajah yang sudah berlumuran darah membuatnya tersenyum senang.

"bawa ketua bangsat kalian ke rumah sakit,kalau sudah mati kabarin gue" ucapnya datar membuat anggota musuhnya tersentak kaget dan langsung berjalan cepat mengarah ke sang ketua mereka yang sudah tidak sadarkan diri.

"cabut"

~~~~~

Sedangkan disisi lain,terlihat seorang gadis yang menghela napasnya kasar melihat gebang yang sudah tertutup rapat.

"pak dendang bukai dong pakk" ucapnya membuat lelaki yang sudah menua itu berjalan menghampirinya.

"ya allah neng,kok bisa telat gini"

"telat bangun pakk,bukain dong pakk jarang jarang juga saya telat." protesnya

"ngga bisa neng,udah peraturan di sekolah ini"

tentang ana(on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang