mulai mengusik pikirannya

5 2 0
                                    


"Adanya lo tidak bisa mencegah tujuan gue."

~~~~

kini ia dengan keadaan kesal memasuki kelasnya waktu istirahat telah tiba,dapat ia lihat kelas itu tampak kosong oh ralat tenyata ada human disana yang sedang duduk di bangkunya pasti kalian sudah pada tau itu siapa.

"fosil" panggilnya membuat sang empu mendongak dan memeluknya cepat.

"lo dari mana aja hall,gue khwatir tau. kok lo baru masuk sekarang sih untung gue bilang sama buk dina lo di uks tadi" jelasnya.

Ana pun melerai pelukannya dan duduk di bangkunya membuat fosil gadis itu duduk dibangkunya semula yang berada di sampingnya.

"dari ruangan bu asih"

"WHAT!"

"biasa aja tu muka"

"tunggu.Lo bikin masalah apa sih"

"masalah kecil"

"masalah kecil gimana ni"

"adu otot" jawabnya sambil meminum susu kotak yang ia beli di kantin sebelum kesini.

"ASTAGA!" teriak fosil yang menatap cengo kearahnya.

"ngga osah teriak teriak teman gue sakit telinga dengernya"

"eh"

"siapa hal.Kan cuma kita berdua disini"sambung fosil

"tuh,duduk di meja guru" ucapnya membuat gadis itu melihat kedepan dan mengerutkan keningnya bingung.

"ngga ada ah.Lo mahh suka nipu"

"terserah lo sih percaya apa ngga"

"alahh sok sok an bisa lihat hantu buat nakuti gue"

"kalau iya bisa gimana"

"WHAT!!"

"dasar jantungan"ceplosnya yang masih menikmati susu kotak itu.

~~~~

" sekarang kalian kerjakan bab 6 sekarang" ucap pak yoyong membuat seisi kelas menghela napasnya kasar terutama ana yang menatap kesal kearah guru tersebut membuat ia memgingat bagaimana memberikan hukuman secara tidak adil menurutnya.

"ana kenapa kamu lihatin saya kayak gitu" tanya pak yoyong membuat ia langsung berdiri membuat seisi kelas melihat kearahnya.

"ijin ke toilet pak"

"ohh kirain kamu dendam kesaya,yaudah sana.Tapi ingat jangan lama lama"

"hem" balasnya dan berjalan keluar kelas menuju toilet.

Ia menelusuri koridor sepi yang tanpa mereka ketahuin sangat lah ramai oleh anak kecil yang berlarian kesana kemari terutama kuyang dan sahabat hantunya itu sedang menikmati es crim Sambil duduk di taman sekolah.

Melihat dua sosok itu membuat ia lupa akan niat awalnya dan malah memilih menyampiri tu makhluk.

"tumben akrab" ucapnya yang sudah duduk di tengah tengah mereka.

tentang ana(on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang