°•° Want to be There °•°

1K 160 25
                                    

Gatau kenapaaa, pengen UP semua ajaaaa












♤♤♤

Dinginnya suasana kota Seoul tidak menghalangi seorang Kim Jennie untuk menyusuri jalan bersalju ini. Tangannya terkepal di dalam saku mantelnya untuk mengurangi rasa dingin yang menusuk kulitnya. Lehernya terasa beku karena ia lupa membawa syal yang sudah Taeyeon siapkan untuknya . Siap sedia saja untuk telinga Jennie.

Pikirannya kini tengah berkecambuk tak menentu, ia sudah di pecat oleh pemilik susu yang setiap hari ia antar kepada pelanggannya dari rumah ke rumah. Jujur saja, ia belum mengganti semua uang kerugian susu itu akibat kecelakaan semalam. Bahkan uang yang ia berikan pada sang Ibu adalah upah dari usahanya menjadi asisten rumah tangga untuk beberapa jam saja.

"Pelit sekali pemilik susu itu, aishh.."

Bibirnya menggerutu pelan saat membayangkan kerjanya semalam menjadi palayan cafè belum mendapatkan upah. Apakah tenaga ku hanya di buang percuma saja?

Ddrrtt..

Sebuah pesan masuk di ponsel keluaran lama miliknya. Jennie segera bergegas menuju cafè yang semalam ia tempati untuk bekerja. Semoga saja ia bisa bekerja lebih lama disana.

Hanya butuh waktu 10 menit Jennie sampai di halaman depan cafè. Nafasnya terengah setelah berlari cukup jauh dari tempatnya berjalan menuji cafè ini. Melebarkan senyum manisnya menyapa teman seperjuangannya.

"Anyeong yorobun."

"Anyeong!"

"Segeralah ke ruang Nona muda Jen," Jennie berdehem lalu meninggalkan mereka.

Tok..

Tok..

Jennie segera masuk setelah mendapat teriakan 'masuk' dari pemilik cafè ini. Ia membungkuk hormat pada atasannya, dan tak lupa, senyum gummy andalannya yang selalu berhasil membuat semua orang terkagum.

"Anyeonghaseyo, I'm Ryujin Park."

Jennie mengangguk cepat, "Ah, nde. Anyeonghaseyo, Jennie imnida."

Ryujin bangkit dengan tawa pelannya yang sedikit menggema di ruangan besar miliknya. "Jangan formal seperti itu padaku Eonnie. Usiaku lebih muda darimu. Jadi santai saja."

"Panggil aku Ryujin, arraseo?"

Jennie terdiam cukup lama sebelum akhirnya mengangguk, mengiyakan apa yang diucapkan Ryujin padanya. Gadis itu cukup unik menurut Jennie, wajah yang putih seperti susu, senyum yang manis, rambut hitam tak begitu panjang dan tubuhnya yang begitu indah berhasil membuat Jennie kagum.

"Eonnie ingin apa?"

"Huh?"

Gadis berambut setengah panjang itu terkekeh. Ia berjalan mendekati Jennie lalu mengusap pipinya perlahan. "Temani aku makan disini Eonnie."

Jennie tidak bodoh, itu bukan pernyataan tapi itu adalah permintaan dari atasannya. Jujur saja, ia ingin menolak apa yang gadis itu pinta, tapi sekali lagi karena rasa hormatnya sebagai seorang karyawan Jennie mengangguk setuju. Ia keluar untuk mengambil pesanan yang diinginkan Ryujin lalu kembali dengan nampan hitam di kedua tangannya.

"Buatan Eonnie?" Jennie menggeleng, "Buatan Solar Eonnie."

"Suapi aku."

"Huh?" Jennie kembali terperangah dan menatap tidak percaya pada atasannya. Jennie ini karyawan cafè, bukan... Ah, sudahlah.

Cute and Hot GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang