°•° 🅓🅡🅔🅐🅜 °•°

699 127 14
                                    



Yang kangen Jensoo, yang kangen Jensoo xixii

Kii tau bahwa yg udah kangen klo ditunda itu gabaik awokaoqkk😄




♤♤♤

"Jennie bangun." Jisoo tersenyum kecil saat Jennie menggeliat dengan cara mengeratkan pelukan di tubuhnya.

Perlahan mata kucing itu terbuka. Jennie merasakan ada sesuatu yang aneh di dagunya, seperti sesuatu yang halus dan wangi masuk ke indera penciumannya. Oh tidak!

Tanpa aba-aba, Jennie sedikit mendorong tubuh Jisoo menjauh darinya. Apa semalam ia memeluk Jisoo? Gawat!

"Gomawo..." Jennie diam menatap bingung Jisoo yang tengah tersenyum. Perasaannya menjadi tidak enak sekarang. Kenapa Jennie tiba-tiba menjadi pelupa? Ia menatap Jisoo menunggu apa yang gadis itu ucapkan selanjutnya.

"Kau membuat mimpi buruk ku hilang."

"Aku?"

Jisoo tersenyum sembari mengangguk, "Kau lupa?"

Flashback

"Aku tau ... Maaf... Sungguh.."

"Hiks.. Hiks..."

"Maaf..."

"Ku mohon..."

Jennie terbangun mendengar suara tangisan yang begitu jelas di telinganya. Ia terkejut melihat Jisoo yang mengigau karena mimpi buruk, mungkin? Sepertinya begitu.

Jennie menyingkap selimut yang ia pakai bersama Jisoo, mengguncang pelan tubuh Jisoo agar gadis itu segera bangun. "Jisoo..."

"Jisoo..."

"Ji, hei... Ireona..."

Jisoo terbangun kasar lalu memeluk erat tubuh kurus Jennie. Bukannya diam, Jisoo justru semakin menangis sembari memeluk Jennie. Bingung bagaimana Jennie harus bertindak, meski ragu ia memilih membalas pelukan erat Jisoo ditubuhnya sambil mengusap punggungnya perlahan.

"Sstt.. Jangan menangis."

"J-jen.. Ak-ku.. takut hiks.."

"Sstt, Gwaenchana. Aku disini Chu. Tenanglah."

Mendengar itu, Jisoo kian memeluk erat Jennie seolah Jennie adalah miliknya.

Jennie melemparkan senyum manisnya pada Jisoo, meraih dagu gadis itu agar menatapnya. Entah keberanian darimana, Jennie mendekatkan tangannya kearah wajah Jisoo, mengusap sisa kristal bening yang berjatuhan di pipi gadis itu. Merapikan helaian rambut Jisoo yang berantakan kemudian mengusap pelan pipinya.

"Mau minum?"

Ia melirik jam di dinding, "Arraseo, jika tidak ingin. Tidur kembali nde, sekarang pukul 2 dini. Masih ada banyak waktu untuk kau istirahat." Ujar Jennie masih mengusap pipi Jisoo.

"T-tapi, a-aku takut.. untuk kembali.. tidur."

Jennie menggigit bibir bawahnya, "A-aku..."

"Aku akan memelukmu."

Ending Flashback

"Ah, tidak apa. Sama-sama." Ucap Jennie sedikit menunduk karena malu. Jika boleh jujur, hal semalam pun seperti terjadi dan mengalir begitu saja tanpa skenario. Ia merasa gugup karena Jisoo adalah orang kedua yang ia peluk setelah Taeyeon, Ibunya.

Cute and Hot GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang