°•° 🅦🅗🅐🅣 🅘🅣'🅢? °•°

711 113 11
                                    

I'm back for U all ehehehe

Kangen Ga!???

Makasih '3'

****

Badai salju pagi ini lebih lebat dibandingkan semalam saat dirinya bersama Jisoo. Akan tetapi, keadaan ini tidak membuat Jennie khawatir sama sekali. Yang membuatnya khawatir adalah keadaan Taeyeon yang sedang sakit dan menggigil. Wajah Jennie yang biasanya akan penuh ceria dan tawa menggoda kepada sang Ibu, kini tergantikan oleh wajah cemas.

"Tidak berangkat bekerja Sayang?"

Jennie menggeleng lemas,

"Bekerjalah Sayang. Itu tanggung jawabmu dan Eomma tidak apa-apa. Eomma hanya demam karena semalam mandi terlalu malam." Ujar Taeyeon sembari mengusak surai hitam putri semata wayangnya.

"Shireo. Jennie ingin menjaga Eomma."

Taeyeon terkekeh melihat Jennie yang menangis karenanya. Anak gadisnya itu benar-benar berhati lembut, tetapi sekali saja ada mengusiknya maka ia akan berubah beringas bak singa kelaparan yang melihat mangsanya.

"Kenapa anak Eomma menangis heum?"

"Sudah. Jangan menangis nde? Segeralah bersiap, arra?"

Dengan langkah lunglai dan terpaksa, Jennie bergegas untuk bekerja di cafè milik Ryujin. Sebelum ia berangkat ia lebih dulu meninggalkan kecupan di kedua pipi sang Ibu. Wajahnya yang semula sedih kini berubah malu karena Taeyeon mencium bibirnya. Jujur saja, meskipun Taeyeon melakukannya bukan hanya sekali atau dua kali tetap saja Jennie merasa malu.

"Hati-hati anak Eomma."

.
.
.

Minggu ini, pemilik rambut pirang berniat untuk mengunjungi cafè miliknya yang diberikan oleh ayahnya setahun lalu. Ia merias sedikit wajahnya agar terlihat lebih segar, memoles bibirnya menggunakan lip balm agar tidak kering lalu menyemprotkan parfum beraroma stroberi kesukaannya.

Dengan senyum yang mengembang ia berjalan, tidak bahkan ia sedikit berlari dari kamarnya menuju mobil. Hatinya begitu berbunga-bunga saat mengingat satu nama yang beberapa hari ini mengalihkan dunianya, Kim Jennie.

Secepat itukah Ryujin Park? Kekekee...

15 menit perjalanan yang menurutnya membosankan, Ryujin segera bergegas memasuki cafè nya. Ia merasa bangga karena di cuaca dingin pun cafè nya akan selalu ramai pengunjung dari berbagai usia.

Usia tidak membatasi seseorang untuk mengembangkan kemampuannya. Itulah yang dipegang Ryujin hingga saat ini

"Morning Eonnie!"

Solar menoleh lalu membalas senyuman Ryujin tak kalah manis. "Selamat pagi adikku. Tumben sekali mengunjungi cafè di hari libur?" Solar menggelengkan kepalanya melihat cengiran lebar Ryujin.

"Dimana Jen Eonnie?"

"Dia terlambat. Aku baru menerima pesannya beberapa menit lalu. Dia bilang ibunya sedang sakit."

Ryujin hanya memberikan anggukan lalu ia lebih memilih duduk diam di sudut meja yang selalu menjadi favoritnya dan bahkan meja itu tidak boleh untuk diduduki siapapun kecuali dirinya.

Sedikit menyesap harumnya kopi yang dipadukan dengan susu kegemarannya. Gadis itu mengetuk pelan meja didepannya dan sedikit bersenandung untuk mengusir kejenuhan pagi yang dingin ini.

Cute and Hot GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang