Karna banyak yang minta Jenrene sama Jenseul, akhirnya Kii apdet JENSOO sebagai salah satu bentuk keharuan Kii sama makhluk macam kalian 😊
Don't miss me :D
.
.
.Tidak ada yang bisa Jennie bantah saat ini. Entah saat ini ia harus mengucap syukur atau tidak, sebab sejak 2 jam lalu gadis yang lebih muda dan juga merangkap menjadi bosnya itu tak berhenti memeluk lengannya dengan senyum semangat. Beruntung saat ini Jennie bisa berjalan santai mendorong troli belanjaan mereka tanpa gelayutan manja Ryujin di lengannya.
"Oh, Eonnie?! Kita melupakan mayonaise nya!!"
Jennie menghentikan langkahnya sesaat untuk menetralkan nafasnya yang mulai tersengal karena lelah. Mereka berdua kini berada di lantai satu dan Ryujin dengan wajah semangatnya kembali ke lantai dua untuk mengambil mayonaise yang tertinggal.
"Yujin-ah, bisakah kita istirahat dulu?"
Ryujin menoleh ke belakang menatap troli besar didepan Jennie dan menatap Jennie dari bawah hingga ke atas. Ia mengangguk ikut membantu mendorong troli Jennie yang cukup berat. Satu troli memang, tapi tinggi troli mendekati dada Jennie.
Pendingin ruangan supermarket ini sepertinya tidak berfungsi dengan baik, terbukti tubuh Jennie masih merasa gerah. Ia mengibaskan tangannya di sekitar wajah, berharap panas dan keringat ditubuhnya hilang.
"Eh?"
"Mian membuat Eonnie lelah. Igeo, minumlah."
Jennie menerima minuman dingin itu tanpa ucapan. Ia juga mengambil sapu tangan Ryujin yang sebelumnya ia gunakan untuk mengusap peluhnya. "Aku bisa melakukannya sendiri." Senyum Jennie.
"Aku bisa melakukannya untuk—"
"Anindae!"
"Kajja!"
Jennie mendorong lebih dulu trolinya, meninggalkan Ryujin yang masih enggan berdiri.
"Hey? Kajja!!"
"Oh, nde!"
Jennie sedikit bersenandung mengikuti musik yang berputar di supermarket ini. Beberapa kali tangan dan kakinya juga ikut bergerak seirama dengan musik.
"Eonnie bisa bernyanyi?"
"Uh? Tentu saja, bukankah semua orang bisa bernyanyi?" Tanya Jennie kembali. "Yang benar itu, Eonnie bisa bernyanyi dengan suara yang begitu indah. Kalau bernyanyi, usia balita pun sudah bisa Jin-ah." Koreksi Jennie dengan senyum manisnya.
"Ahh,,, majja." Ryujin menunduk.
"YAKK!!"
DUG!
Ryujin memejamkan matanya takut, menunggu sesuatu terjadi pada tubuhnya. Beberapa menit berselang ia tak merasakan apapun, yang ia tau didepannya ada aroma tubuh yang selalu menjadi candunya. Perlahan kedua matanya terbuka, menatap dagu Jennie yang berada didepannya.
Jennie sedikit memundurkan tubuhnya dengan masih menyentuh bahu Ryujin. "Gwaenchana?" Ryujin reflek mengangguk.
Ryujin berjalan menghampiri remaja yang lebih muda darinya. Kedua matanya menatap tajam kearah remaja tersebut yang menunduk dalam.
"Apa ini tempat bermain huh?! Gunakan mata mu saat berjalan! Jika kamu ingin berlari, berlarilah di jalan atau lapangan!!"
"Yeji-ah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cute and Hot Girlfriend
Teen Fiction🔪🔪🔪 Jangan dibaca nanti nyesel Gw udah bilang ya, udah jujur gw 😭😭😭😭 "Pertama kali melihatmu, keinginan untuk memilikimu semakin kuat." Js "Tapi, aku bukan apa-apa dibandingkan dirimu." Jn "Tidak bisa!" "Yaudah. Gausah aja :).. Buat Deukii aj...