°•° Eomma? °•°

397 67 9
                                    

Ternyata Kii dah lama gak UP Jensoo ya..



Ada yang kangen Jensoo gakk???












Bahagia banget pacarr2ku 😙













.
.
.








Jennie kembali kerumah setelah ia berdebat kecil dengan Jisoo karena gadis itu tidak mau ia tinggal. Jika saja tidak ada Mommy dan Daddy nya, ia pasti belum mengendarai sepedanya menuju rumah.

Separuh waktunya sejak semalam ia habiskan di rumah Jisoo, kini saatnya ia kembali ke rumahnya bersama Taeyeon. Jujur saja jika Jennie merindukan sang ibu. Apalagi semalam ia tidur tanpa ciuman dari Taeyeon. Tapi yang membuat aneh adalah.. Jennie tidur pulas tanpa ciuman Taeyeon.

"Tumben sekali aku bisa tidur tanpa ciuman Eomma? Aneh."

Lamunannya yang entah sejak kapan itu telah membawanya sampai di pekarangan rumah. Jennie menyimpan sepedanya lantas menenteng plastik hitam masuk kedalam rumah dengan perasaan senang.

"EOMMA! JENNIE PULANG!"

"Jennie membawa Tteokbokki dan nasi goreng kimchi kesukaan Eomma!"

"Eommaaa~"

"Kesayangan Jennie dimana?"

Jennie mencari ke kamar Taeyeon dan juga dapur, tapi tidak ada Taeyeon disana. Jennie meletakkan plastiknya di atas meja, kembali mencari Taeyeon di kamar mandi namun hasilnya tetap sama. Keringat dingin mulai terlihat di sekitar wajah Jennie, kemana sang ibu pergi?

"Eomma..?" Lirihnya.

"Eomma dimana?"

.
.
.

Jennie hampir mengelilingi seluruh penjuru Seoul yang pernah ia datangi bersama Taeyeon, namun semuanya nihil. Raut wajah khawatirnya kentara sekali. Batin Jennie mengatakan jika Taeyeon baik-baik saja, namun raga sang ibu yang belum ia tatap memupuskan batinnya tersebut.

"Kenapa Eomma menghilang lagi?"

Kakinya yang tidak begitu besar itupun terus mengayuh pedal sepedanya. Entah rasa khawatirnya yang besar pada Taeyeon atau memang Jennie tidak memperhatikan jalan, dirinya kini terduduk sembari meringis karena menabrak sesuatu di depannya.

"Oh? Mianhae, aku tidak melihatmu saat hendak menyebrang."

"Aku bahkan masih beberapa meter untuk sampai di trotoar, tapi kau menabrakku. Kau pasti sengaja kan?!" Marahnya namun tetap menerima uluran tangan Jennie.

"Jinjja?! Aku benar-benar minta maaf, aku sepertinya melamun. Maafkan aku." Sesal Jennie yang berulang kali membungkukan badannya. Padahal jika dilihat, sepertinya dia lebih muda darinya.

Cute and Hot GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang