°•° Plot Twist Today °•°

371 44 5
                                    

Beneran malming ini???

Penumpang Jensoo mau naek ga? Limited slot bre!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Penumpang Jensoo mau naek ga? Limited slot bre!

.
.
.

Seperti biasa, R cafe tidak pernah sepi pengunjung setiap harinya. Oleh karena itu, cafe ini memiliki waktu 30 menit untuk seluruh karyawannya beristirahat pada saat jam makan siang.

Solar, Seulgi, Nayeon, Momo dan Jennie bercengkrama di dapur. Mereka menceritakan banyak yang terjadi. Hingga kalimat Seulgi menghentikan aksi makan siang mereka.

"Apa aku tidak salah dengar?"

"Nde, Unnie. Apa telingaku baik-baik saja?"

"Kenapa kalian tidak percaya huh?" Cemberut Seulgi.

"Baru ingin ku dekati sudah diambil beruang bodoh ini." Gerutu gadis yang memiliki gigi kelinci.

"Apa kau baru saja mengataiki Nayeon-ah? Yah?! Aku lebih tua darimu jika kau lupa!"

Setelah memberikan bombastic side eye miliknya kepada Nayeon, Seulgi menatap Jennie yang hanya diam menyimak.

"Jennie-ya, mari kita double date hm?"

"Eum.."

"Sombong sekali. Aku yakin kalian official saja baru tadi malam kan?"

"Enak saja! Aku sudah seminggu bersamanya."

"Yah?! Kenapa baru memberitahu kita sekarang?!" Protes Momo yang sudah melayangkan sendoknya kearah Seulgi.

Belum selesai mereka berbincang, bunyi lonceng terdengar yang menandakan waktu rehat mereka telah usai. Jennie yang sudah selesai lebih dulu pun segera bangkit dan kembali menjalankan aktivitasnya.

"Selesaikan makanmu cepat Momo-ah. Lamban sekali." Ejek Seulgi lalu berlari menjauh.

"Aku akan membalasmu beruang mata minimalis!"

.
.
.

"Jisoo-ya, apa setelah sekolah kau ada acara?"

"Jisoo?"

"Ji!"

Tubuhnya tersentak setelah tubuhnya di tepuk cukup kuat oleh seseorang. Setelah menyadari siapa pelakunya, gadis itu menatap tajam sahabatnya yang justru ikut menatapnya tajam.

"Ada apa Irene-ah?? Kau mengagetkan saja." Dengus Jisoo sebal karena tindakan Irene.

"Aku memanggil pelan-pelan sebenarnya, tapi telinga mu budek."

Jisoo tidak membalas Irene tapi tatapannya sudah mewakili isi hati dan keinginannya.

"Ayo nanti malam keluar? Jalan kemana saja deh, aku bosan di rumah terus."

"Dasar tidak jelas. Tapi by the way, mau jam berapa?"

Jelas Irene jengah dengan itu.

"Heum, jam 7.20 aku akan menjemputmu."

Jisoo berjalan gontai hingga yang lebih tua menyadari jika gadis bermarga Kim itu sedang tidak baik-baik saja.

"Gadis cafe itu kan yang mengganggu pikiranmu?"

Kedua mata mereka bertemu, tidak lama karena Irene menyentil puncak hidung Jisoo. Bukannya menjawab, Jisoo justru berjalan cepat kearah taman.

"Hobi sekali sih meninggalkan ku? Tidak bisa jalan pelan huh?"

Irene cukup geram karena ucapannya hanya dianggap angin lalu oleh Jisoo. Dia pun memutuskan untuk diam dan menunggu apakah mereka akan diam hingga bel berbunyi atau tidak?

Teeetttt...

Bahkan bel sekolah berbunyi dan Jisoo hanya diam saja menatap kedepan? Daebak!

"Kau pasti benar-benar sedang pata— Yak! Mau dibawa kemana aku, Kim?!"

Sesampainya di rooftop, Irene menunduk dan mengatur nafasnya yang tersengal akibat tarikan Jisoo yang cukup kuat ditambah langkahnya seperti orang kesetanan.

"Brengsek ya."

"Rene, cium bibir aku sekarang!"

"HUH?!"

.
.
.

"Aniyo! Aku tidak bisa!"

Ia menatap seseorang yang berteriak padanya tidak terima. Kenapa sejak 10 menit lalu hanya tidak, tidak bisa dan tidak mau saja jawabannya?

"Apa alasan pastinya? Aku minta maaf, tapi aku memberikan alasanku padamu. Aku mohon mengertilah Jin-ah."

Manik kucingnya menatap dalam kedua mata di depannya yang terlihat marah dan memerah. Jujur, ia tidak mengerti mengapa gadis di depannya tetap keukeuh mempertahankan dirinya tanpa alasan pasti? Padahal disini masih ada cukup karyawan bukan?

"Tidak Unnie. Aku tidak bisa."

"Aku mohon~"

"Aku akan menaikkan gajimu 3 kali lipat, tapi jangan pergi dari cafe ku? Bagaiman Jen Unnie?"

Tawaran itu tentu menggiurkan bukan?

"Aku minta maaf, tapi aku tidak bisa Jin-ie."

"Apa alasan lainnya?"

"Tidak ada. Aku harap kamu mengerti, alasan pertamaku sudah cukup menjelaskan semuanya."

Ryujin menundukkan kepala, ia merasa jika dirinya tidak akan bisa lagi bertemu dengan Jennie.. Nya?

Dirinya menghela nafas berat, lalu kembali menatap wajah Jennie yang masih menuntut jawaban setuju darinya.

"Arraseo. Aku akan mengambilkan gajimu."

.
.
.

Njir, Ryujin ngeklaim Jennie weh?

Kependekan ga sih ini?

Story yang lain, next time (kalo inget) 🙏

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cute and Hot GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang