°•° Silence °•°

359 51 4
                                    

Hai :)


Happy ur satnight ✅

Apa kabar? Semoga kalian baik-baik aja ya :(



Kii apdet. Seneng nggak????? Kangen nggak??




.
.
.

Jennie tidak berhenti memikirkan sesuatu yang terjadi pada dirinya. Apa dia harus benar-benar meninggalkan pekerjaan ini dan kembali pada Jisoo-nya? Tapi, bagaimana kehidupan dirinya selanjutnya? Bagaimana ia harus mundur dari pekerjaannya? Dan bagaimana pula ia menjawab pertanyaan Taeyeon jika sewaktu-waktu sang ibu bertanya?

Tak..

Tak..

Jentikan jari kembali menyadarkan Jennie dari alam khayalnya. Ia memfokuskan netranya pada gadis bermata sipit. Mengapa kedua alisnya bertaut?

"Unnie, kenapa?"

"Yak, harusnya aku yang bertanya demikian!"

Yang namanya manusia pasti memiliki sisi buruknya, begitu juga Jennie. Bukannya menjawab, gadis muda itu justru ikut menautkan kedua alisnya seolah bertanya kepada gadis yang lebih tua didepannya.

"Memang aku kenapa?"

"Aish, sudahlah! Aku butuh 1 flower latte coffee."

Jennie kemudian tersenyum sembari menunjukkan 2 jempolnya.

Tak sampai 10 menit, racikan Jennie selesai dan terlihat sempurna. Gadis yang lebih tua meraih nampan itu dengan senyum beruang khasnya.

"Egigom say thank you full."

"Menjijikkan!"

Bukan Jennie yang menjawab, tapi Nayeon yang datang bersama Solar.

"Iri itu nomer satu!" Sindir Seulgi yang berusaha mendukung sindiran itu menggunakan mata minimalisnya.

"Apakah saatnya mengucapkan Bombastic side eye? Hahaha!" Ujar Nayeon.

"Matamu itu terlalu minimalis untuk menatap kami seperti itu."

Lagi-lagi Seulgi kalah dengan Nayeon dan Solar.

"Haishh! Aku akan mengadukan ini pada—"

"Pada siapa?!" Tantang Solar.

Seulgi berpikir sejenak, mengedarkan pandang untuk mencari seseorang yang kemudian akan menolong dirinya dari bantahan Solar dan Nayeon.

"Nah itu.. Irene-ah!" Tunjuk Seulgi kearah seorang gadis yang baru saja datang bahkan ia meneriaki nama gadis itu.

Semuanya memutar bola matanya malas. Beruang modus mode on!

Tetapi, sepertinya berbeda dengan Jennie. Ia justru menatap Irene yang datang seorang diri. Lalu, dimana Jisoo?

"Yahh, katanya tadi kamu yang mengantar pesanannya Unnie!" Kesal gadis itu pada Seulgi yang tidak mempedulikan dirinya dan memilih melayani Irene.

"Anyeong, Irene-ah. Mau pesan sesuatu atau hanya ingin bertemu dengan manusia menggemaskan ini?" Seulgi menaik turunkan kedua alisnya untuk menggoda Irene.

"Aniyo. Aku ingin bertemu dengan Jennie."

Mata minimalis Seulgi melotot meskipun tidak terlihat melotot. Jawaban Irene membuat hatinya tertohok. Mengapa dia mencari Jennie dan bukan dirinya? Apa Irene-nya buta jika dia yang menyukainya, bukan Jennie si kucing yang sudah memiliki pawang!

Cute and Hot GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang