-CERITA RASSYA HIDAYAH-

103 12 0
                                    

-CERITA RASSYA HIDAYAH-

Bagian 2

(Semuanya kembali)

PART 11

AQEELA membuka kedua matanya perlahan. Tubuh mungilnya hampir terasa mati rasa, jari jemari cantiknya tertancap dua buah jarum suntik, bagian hidung-nya terdapat selang oksigen.

Aqeela melirik dg tatapan samar²nya. Disana sepi, tidak ada siapapun. Hanya ada dirinya, dan beberapa selang, serta alat medis. Yapp, aqeela dirumah sakit.

CKLEKKKKK

Seorang lelaki masuk kedalam ruangan itu, senyuman lelaki itu terpasang indah di kedua sudut bibirnya, lelaki itu berjalan mendekat kearahnya.

"Akhirnya kamu sudah sadar juga" ucap lelaki itu ramah

"Aqe-aqeela dimana?"

Lelaki itu lagi² tersenyum, ia akui gadis yg ada dihadapannya ini sangatlah kuat.

"Kamu sekarang ada dirumah sakit, tadi para warga membawa kamu kesini. Kamu tertabrak truk"

Aqeela terdiam. Dirinya mengingat kejadian sebelumnya

Tiba²....

"Awssssss"

Aqeela meringis kesakitan, kepalanya tiba² terasa sakit. bayangan lelaki itu datang kembali difikirkannya

"Arghhhhh"

Dokter itu membulatkan matanya sempurna. Yaa, pas kecelakaan tadi kepala gadis yg ada dihadapannya ini terluka cukup parah, dan mungkin sekarang sakitnya kambuh

"Eh ehhh, kamu gpp?"

Aqeela menggelengkan kepalanya pelan, rasa sakitnya tiba² hilang begitu saja

"Ka-kamu siapa?" Tanya aqeela terbata bata

Dokter itu tersenyum, ia menjulurkan tangannya

"Gue Andi, dokter disini"

Aqeela tersenyum, ia menganggukkan kepalanya

"Ra-ras-ya"

Fikiran aqeela kini teringat Rassya, entah apa kenapa, rasanya ada yg aneh sakali

"Ra-ras-ya, Rassyaaaaa"

Aqeela menjerit dg kerasnya. Dirinya memegang kepalanya lagi

"Eh ehh, Lo kenapa?"

Dokter Andi jadi terheran sendiri, ia tidak mengerti apa yg terjadi dg gadis itu

"Rassya, qeela harus ketemu rassya"

Aqeela berbicara dg derai air mata yg mulai turun membasahi kedua pipi mungilnya. Ia dg cepat melepaskan selang oksigen serta infus-an nya

"Eh Lo mau kemana?, Lo masih sakit" cegah dokter Andi cepat, dirinya mencoba menahan kepergian gadis itu.

Aqeela menggelengkan kepalanya cepat, ia ingin segera bertemu dg Rassya. Yapp, aqeela ingat semuanya kejadian masa lalunya.

"Gue mau ketemu Rassya, gue udah salah, gue harus ketemu dia"

"Iya, iya, iya gue ngerti, gue ngerti. Tapi sekarang Lo masih sakit, Lo harus dirawat disini dulu"

"Tapi Rassyaaa"

"Besok Lo boleh pulang, jangan sekarang"

***

Rassya menghembuskan nafas pelan, kedua tangannya sedari tadi masih setia memegang sebuah foto seorang gadis.

"Qeel, kenapa Lo gak kembali lagi sih. Hiks hikss Lo bilang, Lo bilang elo bakal kembali demi gue. Gue rindu sama Lo qeel, gue rindu semua canda tawa Lo, gue rindu sama Lo qeel"

Rassya menangis tiada hentinya, kali ini dirinya sedang berada dibalkon kamarnya.

CKLEKKKKK

Pintu kamar Rassya terbuka, menampakkan seorang wanita paruh baya yg sangat cantik memakai daster, serta rambut panjang yg terikat.

Wanita paruh baya itu tersenyum, ia mulai berjalan menghampiri rassya

"Rassya" panggil nya lembut, ketika sudah sampai di balkon kamar Rassya

Rassya berhenti menangis, ia mulai mengusap kedua pipinya yg sudah basah

"Eh mamah" ucapnya

Yapp, dia adalah Kirana

Kirana tersenyum, ia mulai duduk di samping anak nya itu

"Kamu gpp?" Tanya Kirana

Rassya memalingkan pandangannya, ia berusaha untuk terlihat biasa saja

"Mah, mamah kapan balik ke London?"

Kirana mengerutkan keningnya, ia sedikit heran dg anaknya itu

"Kenapa nanya gitu?"

"Hah, eumm ya gpp cuma pengen tau aja" elak Rassya

"Eumm ya gatau sih, tapi rencananya mungkin besok"

Rassya mengangguk anggukan kepala

"Rassya boleh ikut gak?"

Kirana membulatkan matanya sempurna.
Ini benar Rassya anaknya kan???

"Apa?, Mama gak salah denger?"

Rassya tersenyum, ia menganggukkan kepalanya

"Iya, Rassya mau ikut ke London. Tapi, kalo gak boleh juga gpp"

Kirana menganggukkan kepalanya semangat, ia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan emas ini

"Boleh banget dong, boleh bangeetttt"

Rassya tersenyum, dan dg cepat ia memeluk mama nya itu

"Hmm, makasih mahh"

***

*Malam harinya.....

Rassya lagi² duduk di balkon kamarnya. Tadi ia sudah selesai makan bersama kedua orang tuanya.

Senyuman Rassya terukur dikedua sudut bibirnya. Namun, bukanlah senyuman manis, melainkan sebuah senyuman miris.

"Hmmm andai aja Lo ada disini qeel, gue pasti gak akan balik ke London. Tapi, sekarang gue udah nyerah qeel, gue udah pasrah dg semuanya. Semoga Lo yg tenang ya disana, Lo jangan sedih lagi, gue akan tetap sayang sama Lo"

Rassya memandang langit malam yg dipenuhi gemerlap cahaya bintang. Pandangannya kini mulai mengarah ke rumah berlantai dua yg ada dihadapannya.

Rassya mengerutkan keningnya. Yapp, rumah yg ada dihadapannya itu rumah bernomor 13, rumah aqeela.

"Aqeela kemana?" Guamamnya

Yaa, lampu rumah itu padam juga terlihat sepi.
Apa aqeela gak ada rumah????

Next?

Otw ending nih gaysss😌
Kira² sad atau happy yaa???

#djs

-CERITA RASSYA HIDAYAH-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang