"Pacar Lo?"
Eh ajg!!
Tifah terlonjak kaget begitu sebuah suara terdengar begitu saja di sudut ruangan uks itu, ia menegakkan tubuh nya tidak jadi berbaring. Mata lentik nya memicing menatap seorang pria yang sedang bersandar santai sambil bersedekap dada di pojokan sana.
"Lo!!" Tifah terheran melihat pria kemarin di temui nya kini sedang berada satu ruangan dengan nya, "Sejak kapan lo di sini?" Tanya gadis itu heran pasalnya ia yakin sejak tadi hanya ada ia dan Evan di dalam sini.
Pria itu mengedikkan bahu nya acuh tidak menjawab pertanyaan gadis cantik di depan nya. Pria itu melangkah mendekat membuat tifah beringsut mundur menatap pria itu was was.
"Pacar Lo?" Ulang nya lagi.
Tifah menggeleng kuat entah mengapa ia menjadi gugup di tatap seperti itu apa lagi pria itu kini mencondongkan tubuh nya meneliti wajah tifah.
"Kemarin di tampar sekarang di tonjok?" Mata pria itu fokus menatap bibir Tifah yang memar hingga Tangan pria itu terangkat mengusap lembut bibir gadis itu membuat tifah kembali terkaku rasanya seperti deja vu! Jantung nya berdetak kencang.
"Sayang banget muka secantik ini di jadiin Punch mitt (bantal tinju)"
Plak!!!
Tifah tersadar dan memukul kasar tangan pria itu hingga elusan itu terlepas"Punch mitt matamu!! Sini kepala Lo yang gue jadiin Punch mitt!!" Geram tifah kesal, bisa bisanya pria asing itu selalu bisa menyentuh nya sembarangan.
Pria itu terkekeh pelan dan sukses membuat tifah kembali terdiam, sangat mempesona! Batin nya.
"Makanya kalau punya wajah secantik ini di jaga jangan nyari masalah mulu."
Tifah tersadar, ia mengerjapkan matanya beberapa kali guna mengumpulkan kewarasan nya yang sempat mengagumi ketampanan pria di depan nya apa lagi dengan jarak yang sedekat ini
Tifah berdehem pelan lalu sedikit beringsut menjauhkan tubuh nya "Siapa yang nyari masalah sih!"
Pria itu mengangguk "Muka Lo yang jadi permasalahan bagi mereka."
"Ha?"
"Lo terlalu cantik"
Oh shit!!! Pipi tifah memerah malu ia memalingkan wajah nya mencoba agar tidak bertatapan dengan pria yang bahkan sampai sekarang belum ia kenali nama nya. Sangat banyak yang selalu memuji nya cantik, namun saat ia mendengar kata-kata seperti itu dari pria ini. Rasanya berbeda.
Pria itu kembali mendekatkan wajah nya. "Kenapa? Emang cantik kan?" Sebuah tangan dingin menyentuh dagu tifah membuatnya menoleh agar mereka saling menatap.
Pria itu semakin mendekatkan wajah nya membuat Cengkraman nya pada pinggiran brangkar mengeras, ia gugup ia tidak sanggup menatap pria itu lebih lama hingga akhirnya ia memilih menutup matanya rapat rapat takut memikirkan kemungkinan yang akan terjadi setelah nya.
"Tapi sayang nya gue gak tertarik sama Lo."
What!!!
Mata Tifah spontan terbuka lebar, ia bisa melihat pria itu menjauhkan tubuh nya sambil tersenyum mengejek ke arah nya.
Apa ini? Ia baru saja di ejek?
"Otak lo noda nya banyak, Lo bahkan berfikir kalau gue mau cium lo." pria itu bersedekap dada sambil menggeleng gelengkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My hanshome ghost!
Teen FictionDaffa menatap datar tifah "Lo siapa nya gelard?" Di tatap seperti itu membuat tifah menjadi kicep "gu-gue..." "Gelard udah ga ada, dia udah meninggal 1 tahun yang lalu" Deg Tubuh tifah termundur ke belakang dan di tahan sigap oleh kedua teman nya "k...