Daffa

47 1 1
                                    

"Lo sinting!!"

Jeni berteriak nyaring pada ponsel di genggaman nya, niatnya menelfon menanyakan kenapa gadis itu tidak masuk sekolah hari ini, di fikiran nya mungkin saja gadis itu tengah sakit. Namun begitu mendengar penuturan gadis itu, sontak saja hal itu membuat jeni dan raya menobatkan Tifah sebagai gadis gila!

"Lo ngapain di Rusia anjing!" Teriak Raya kali ini.

"Siapa yang di Rusia?" Andre muncul tiba- tiba mengagetkan dua gadis yang tengah di landa emosi itu, di belakang nya Leon dan juga Dafa mengekori. Sudah mereka tebak kalau ketiga cowok tampan itu datang mencari tifah.

Sambungan telfon yang di putus sepihak membuat raya menggerutu kesal lalu menyelipkan ponsel nya pada saku nya dan berbalik menatap ketiga cowok yg termasuk most wanted sekolahan.

"Nyari siapa kak?" Tanya Jeni memastikan, ia jelas tau tujuan ketiganya.

"Tifah." Ujar Dafa singkat seperti biasa.

"Maaf kak, tapi tifah Gak masuk hari ini," jeni mengusap kening nya pelan.

"Kenapa? Dia sakit?" Tanya Leon dengan nada yang terdengar khawatir, buru-buru ia merongoh saku nya hendak mengeluarkan ponsel untuk menghubungi gadis itu.

Raya menghela nafas kasar, "Kayaknya Emang sakit," keluh nya membuat ketiga cowok itu mengernyit bingung.

"Dia beneran sakit?" Tanya Dafa.

Raya mengangguk miris, "mental nya yang sakit, gue sampai heran apa yang bocah itu fikirin sampai udah ada di Rusia di pagi-pagi buta kayak gini." Keluh nya lagi.

Jari Leon yang hendak menekan tombol call menggantung di udara, ia mendongak menatap Raya dan Jeni meminta penjelasan, "ha? Rusia?"

"Ma-maksud lo Tifah sekarang ada di Rusia?" Andre ternganga.

Dengan enggan Raya dan Jeni mengangguk bersamaan, "Ya, di Rusia, nyari info tentang gelard lebih tepat nya."

***

sosok cowok tampan itu terkaku mendengar percakapan ketiga sahabat beda dunia nya, kini mereka tengah berada di kantin sekolah menikmati makan siang mereka, namun tidak dengan gelard yang hanya bergabung tanpa di ketahui ketiga orang itu, ia tau hal itu percuma, bergabung dengan mahluk yang tidak sejenis dengan nya. Hanya saja ia sungguh merasa kesepian, seharian ini ia tidak menemukan Tifah di mana-mana, dan begitu memutuskan untuk bergabung dengan ketiga manusia itu membuat pertanyaan yang menggantung nya sejak pagi kini terjawab.

Tifah berada di Rusia,

Dan itu karena diri nya.

"Gue sampai sekarang penasaran, apa yang ngebuat Tifah terobsesi dengan Gelard. Bahkan gue yakin banget kalau sebelum kejadian itu, gelard sama sekali gak ada berhubungan dengan Tifah, bahkan kenal pun pasti tidak." Terang Andre menyuarakan isi Fikiran nya.

"Gue takut ekspektasi yang terlalu tinggi ngebuat Tifah jadi sakit nantinya," ucap Leon pelan, bukan apanya, ia hanya merasa sudah sedekat itu dengan Tifah, naluri nya jelas tidak ingin gadis cantik seribu pesona itu terluka.

"Lo benar, dia seyakin itu kalau gelard belum meninggal di saat kita sendiri udah nganggap hal itu terjadi." Ucap Andre lagi. Wajah nya terlihat kusut sambil menyeruput es teh nya.

Sedangkan di sisi lain, Kening Dafa kembali mengkerut memikirkan beberapa hal, dengan tatapan lurus yang terlihat kosong, cowok dingin ber paras tampan itu berucap, "jika tifah sendiri begitu yakin kalau gelard masih hidup, itu artinya dia punya alasan sendiri kenapa dia bisa seyakin itu bahkan di saat keadaan jelas nunjukin kalau gelard udah Gak ada." Tutur Dafa membuat kedua manusia serta satu mahluk berbeda itu terdiam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 08, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My hanshome ghost!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang