Toilet

47 3 0
                                    

Sudah lebih dari seminggu tifah terus mengekori Daffa,Leon dan Andre dan ketiga cowok itu sama sekali tidak merasa keberatan terus di tempeli oleh gadis cantik seperti tifah, yah kecuali Daffa yang masih saja bersikap dingin dan acuh padanya.

Mungkin beberapa orang yang melihat tingkah gadis itu akan berfikir kalau gadis itu benar benar caper kepada cowok-cowok tampan di sekolah mereka, apa lagi saat gadis itu tidak tahu malu nya terus berada di sekitar tiga cowok tampan itu.

Seperti sekarang pun gadis itu kini berada di tengah tengah ketiga cowok itu sambil berjalan menuju kantin. Raya dan jeni? Entah kemana mereka.

"Iyaaa kann!! Terus kalian tau Gak? Habis itu mereka di huku...ehhhhh!!!"

Cerita tifah terpotong begitu seseorang menarik lengan nya dari belakang dengan kasar yang sontak membuat ketiga cowok itu menghentikan langkah nya dan berbalik melihat siapa yang lancang menyentuh Tifah.

"Ikut gue!"

Tifah menggeleng, "Gamau kak! Apaan sih Lepasin." ia mulai memberontak mencoba melepas Cengkraman orang itu.

"Gue mau ngomong," orang itu hendak menarik tifah pergi namun salah satu tangan tifah yang terbebas ikut tertarik dari samping.

Daffa memegang lengan nya, tatapan nya yang memang dingin dan tajam kini bertambah menyeramkan menatap wajah Baskara yang ada di depan nya.

"Lepasin dia!" Perintah Daffa tidak mau di bantah namun sayang nya yang dia perintahkan adalah Baskara, jelas pria itu tidak akan menurut begitu saja.

Baskara menyeringai menunjuk Daffa, Andre dan Leon bergantian "Lo dan kalian! Sejak kapan dekat sama dia?" Kini ia menunjuk tifah yang lengan nya masih ada di Cengkraman nya.

"Bukan urusan lo." Gumam Daffa, rahang nya mulai terlihat mengeras.

"Mending lo cabut deh," tegur Leon yang juga menatap datar Baskara.

Baskara hanya terkekeh, "gue ada urusan sama Tifah, mending kalian yang pergi dan Biarin gue ngomong sama dia," ia hendak kembali menarik Tifah pergi namun Daffa kembali ikut menarik Tifah ke arah nya hingga membuat wajah Baskara terlihat kesal lalu menarik lengan Tifah namun tetap di tarik balik oleh Daffa, terus berulang hingga kini Daffa dan Baskara terlihat sedang melakukan tarik tambang dan tentu saja tifah adalah tambang nya.

Tifah menatap Baskara yang terlihat kesal dan Daffa yang masih dengan ekspresi datar nya, ia jadi pangling sndiri begitu melihat kalau mereka menjadi pusat perhatian.

Rasanya seperti di perebutkan oleh dua orang most wanted sekolahan xixixi.

Namun lama lama gadis itu menjadi kesal sendiri dan dengan sekali hentakan, kedua lengan nya terlepas dari cengkeraman dua pria tampan itu

"Apaan sih tarik2!! Kayak bocah banget tau!" Tifah mendengus mengusap usap lengan nya yang terasa sakit dan memerah, "gue tau gue cantik, tapi gausah di rebutin jugaa kali."

Tuk!

Sebuah ketokan mendarat pelan di puncak kepala gadis itu, pelakunya adalah Daffa."Jangan sok pede lu" gumam nya datar namun tetap saja jauh berbeda dengan nada yang ia lontarkan pada Baskara namun juga tetap membuat tifah mengerucutkan bibirnya kesal yang justru terlihat begitu menggemaskan.

"Aduhhh dek jangan gitu!! Abang tambah jatuh cinta jadinya!!" Andre menggeram tertahan sambil mengepalkan tangan nya dengan gemas.

"Lo pada Gak jelas!" Baskara kembali meraih lengan tifah namun kini Leon yang kembali menahan lengan tifah.

"Kalian kenapa sih!" Tifah kembali menghentakkan tangan nya,"Bentar!" Ia menatap Leon lalu kembali menatap Baskara, "Kak kalau mau ngomong tuh langsung ngomong aja gausah narik narik terus, tangan gue sakit jadinya!" Protes nya.

My hanshome ghost!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang