"Nah ini dia kelas nya." jeni mendongak menatap papan kecil yang bertuliskan Xll.ipa 1.
Tifah tersenyum senang, "tunggu apa lagi ayo masuk." ucap nya semangat namun tiba tiba saja saat ia hendak melangkah masuk muncul seorang pria dari dalam yang hampir menabrak nya.
Tifah terlonjak kaget ke belakang sambil mengusap usap dadanya yang membuat Raya dan jeni langsung mendekat.
"Makanya jangan barbar!"gerutu jeni
"Eh adek-adek cantik nyari siapa yah?" Seorang pria lagi muncul di belakang orang yang hampir bertabrakan dengan tifah membuat ketiga gadis itu kembali fokus menatap kedepan.
"Daf Lo kenal?" Ucap pria satunya lagi yang entah kapan berada di sana.
Pria yang di tanyai itu menggeleng pelan, wajahnya yang tampan terlihat memandang nya datar sangat berbeda dengan kedua teman nya yang berwajah tampan dan hangat.
"Minggir" pria yang hampir di tabrak oleh tifah itu berucap dingin hendak menerobos pergi namun dengan cepat tifah menahan lengan nya.
"Eh kak tunggu dulu," Tahan tifah.
Pria itu berhenti dan menggerakkan sedikit lengan nya agar terlepas dari Cengkraman gadis cantik di depan nya, tatapan nya yang tadinya mengarah ke depan kini beralih menatap wajah gadis itu.
Cantik.
Dua pria di belakang nya saling pandang lalu salah satunya langsung maju menghalau jarak antara tifah dan pria dingin itu, bukan apanya. Ia hanya tidak ingin melihat teman nya itu bertingkah dingin dan tidak sopan pada gadis2 cantik di depan mereka.
Pria itu tersenyum tipis, "Adek cantik mau nyari siapa?"
Tifah mendongak, "Mmm kakak kenal yang namanya Daffa, Leon dan Andre? Udah bener ini kelas nya kan?"
Ketiga pria itu saling pandang lalu pria yang satunya lagi maju kedepan dengan cengingiran manis nya, "Wahh kebetulan banget, kalian nyari kami ada perlu apa?"
Kini tifah dan teman nya yang saling pandang penuh arti, senyum tifah terbit menatap tiga pria tampan di depan nya jarinya terangkat menunjuk pria itu belum tau yang mana ini yang mana itu.
"Oh gue Andre" ucap pria yang terakhir berbicara dengan mereka, wajahnya tirus dan memiliki lesung pipi yang cukup dalam sangat manis bila tersenyum.
"Kalau gue Leon, paling tampan di sekolahan ini," ucap pria di samping Andre memperkanalkan dirinya dengan sedikit narsis, "dan kalian pasti sudah tebak siapa dia," ucap nya menunjuk Pria yang hanya terdiam di belakang "namanya Daffa."
Tifah mengangguk mengerti, namun ia bingung harus to The point atau berbasa basi dulu.
"Kenapa?" Daffa yang sedari tadi diam kini bertanya.
Good, The real es batu tampan.
Raya berdehem pelan, "Mmm gini kak, jadi teman kami yang namanya tifah ini mau cari tau tentang orang yang namanya gelard." ucap raya santai menjelaskan namun yang ada malah hening, wajah ketiga pria itu Tiba2 menjadi datar bahkan Leon dan Andre yang sedari tadi tersenyum menggoda kini menjadi diam.
Daffa menatap datar tifah, "Lo siapa nya gelard?"
Di tatap seperti itu membuat tifah menjadi kicep "gu-gue..."
"Gelard udah ga ada, dia udah meninggal 1 tahun yang lalu."
Deg.
Tubuh tifah termundur ke belakang dan di tahan sigap oleh kedua teman nya "kan gue bilangin juga apa!" Bisik jeni.
"Emang dia ga ada kembaran ya kak?" Ucap raya dan di jawab oleh gelengan dari Leon.
"Anak tunggal."
"Ka-kalau dia udah meninggal, dia di kuburin dimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My hanshome ghost!
Teen FictionDaffa menatap datar tifah "Lo siapa nya gelard?" Di tatap seperti itu membuat tifah menjadi kicep "gu-gue..." "Gelard udah ga ada, dia udah meninggal 1 tahun yang lalu" Deg Tubuh tifah termundur ke belakang dan di tahan sigap oleh kedua teman nya "k...