"Lepaskan aku jalang!"
Suara berat seorang pria menggema dalam ruangan kecil yang terlihat kumuh dan bau anyir menyengat disekitar. Darah segar yang berasal dari tangan pemuda bermarga Jung ini terus keluar tak henti-henti dikarenakan sayatan.
"Sebenarnya bisa saja aku melepaskanmu sekarang Jaehyun sayang. Tapi berjanjilah terlebih dahulu untuk kembali lagi kepadaku dan kita singkirkan perempuan pelacur itu." ucapnya sembari mengangkat dagu Jaehyun dan membelai wajahnya lembut.
"Dasar iblis kau tidak bisa dibiarkan berada di dunia ini karena kau adalah benalu kau penghancur segalanya! Kau apakan Doyoung sehingga kondisinya sangat parah?"
Jaehyun memandang wajah Yeri yang hanya tersenyum. Wanita ini benar-benar Psychopath gila! Bahkan dikondisi seperti ini ia mampu tersenyum.
"Hmm...aku hanya menggilas jari-jari mungilnya dan menarik mulutnya dengan penyangga jendela, apa itu salah sayang?" jelas Yeri dengan ekspresi takut yang dibuat-buat.
"APA?! ARGH MATI SAJA KAU IBLIS SIALAN!" Jaehyun hanya mampu berteriak keras dan juga menggoyangkan tubuhnya kesana kemari guna melepaskan ikatan pada tangan dan kakinya.
Ternyata mimpinya semalam bukan hanya mimpi belaka. Disana di tempat yang sangat indah perempuan itu menangis sembari mengungkap fakta dan juga mengeluhkan segala luka dengan pasrah. Tanpa sadar air mata Jaehyun menetes betapa jahatnya dia kepada sahabatnya selama ini.
"Hahaha buat apa kau menangisi pelacur itu Jung Jaehyun? Kau mengataiku iblis apa kau tidak sadar siapa yang bersembunyi dibalik akun-akun palsu, caramu itu sangat pengecut sehingga kau tak sadar bahwa sekarang posisimulah yang sangat berat."
"Pelacur teriak pelacur, cuih." Jaehyun meludahi wajah Yeri.
--Berhenti memanggil Doyoung dengan sebutan pelacur sialan! Kau jauh lebih pelacur dan menjijikan."
Bersamaan dengan itu Yeri menghempas rahang Jaehyun sehingga terbentur pada dinding. Jaehyun bergerak brutal ia merasakan sakit yang luar biasa pada tulang pipinya.
"Kau meludahi wajah mulusku...hiks kau sok suci sekali Jaehyun seakan-akan kau tak pernah berbuat kejahatan." Yeri menangis tersedu-sedu sehingga suaranya menggema didalam ruangan.
--Hahaha aku memang jahat itu benar tapi bukankah kemunafikan jauh lebih jahat daripada kejahatan itu sendiri?" Kemudian ia tertawa seperti tak terjadi apa-apa. Wanita ini sangat pandai bermain ekspresi.
Yeri mengeluarkan pistol dari saku dan mengusap-usap benda itu dengan senyum yang terpatri dibibirnya.
"Kupikir lebih baik si munafik pergi untuk selama-lamanya daripada harus menangis menyesali segala perbuatannya." Tangan Yeri bergerak mengelus pipi Jaehyun dengan lembut.
"Kau pikir aku takut terbunuh olehmu sialan?"
Jaehyun melanjutkan, "Kau hanyalah wanita murahan yang mengais cinta kesana kemari seperti pengemis. Tidak ada yang berharga dalam dirimu kau wanita gila harta yang selalu ingin lebih. Seorang wanita yang ingin selalu dicintai oleh prianya Kim Taeyong yang nyatanya sudah bahagia bersama istri dan anaknya. Kasihan sekali terjebak dalam kerinduan tak berujung karena ditinggal mati oleh ayahnya sehingga harus menjadi wanita bodoh yang haus akan cinta dan kasih sayang."
Pistol yang tadinya digenggam oleh Yeri kini terjatuh bersamaan dengan air mata. Senekad apapun dia untuk menghabisi lawannya tak dapat berbohong kalau dia hanyalah wanita yang lemah dan mudah sekali membuang air mata jika menyangkut tentang sang ayah.
"Ayah sangat menyayangimu Yeri kelak kau akan menjadi gadisku yang cantik dan mandiri."
"Ayah akan selalu berada disisimu selalu menjadi tiang untuk bersandar disaat kau terpuruk."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Agony | Jaedo
Romance[COMPLETED] [PROSES REVISI] Summary; Doyoung dan Jaehyun adalah sahabat sejak kecil, namun semua berubah saat Jaehyun telah memiliki kekasih... ©Nitaprasil15 ↪Start writing [ 17 april 2019 ] ↪Finish [ 26 juli 2019 ]