LA; 5

2.2K 228 13
                                    

16:44 ⏰
At cafe 🍽

"Doy kau mau pesan apa?" tanya Yeri sambil menunjukan buku menu.

Doyoung terlihat berpikir. "Aku pesan chocholate matcha saja...aku sangat suka matcha."

"Seleramu sama dengan Jaehyun ya ternyata." Yeri tersenyum kecut, wajahnya berubah dingin seketika.

"Yah begitulah...dulu kecil aku dan Doyoung sering minum matcha, sayang." sambung Jaehyun sembari menatap penuh cinta ke Yeri. Dan perkataan Jaehyun barusan membuat Yeri muak.

Jaehyun dan Doyoung benar-benar sangat dekat. Sampai selera mereka saja sama.

Doyoung sakit hati mendengar kata 'sayang' yang diucapkan Jaehyun untuk Yeri, tetapi apalah daya ia hanya seorang sahabat bagi Jung Jaehyun, dan ia pun tak berharap lebih kepada laki-laki itu.

Tidak lama kemudian pesanan mereka sampai....

"Doyoung, Yeri tunggu sebentar ya aku mau ke toilet entah mengapa perutku mulas sekali, Kalian makan saja dulu ya." Jaehyun beranjak ke toilet setelah mendapat anggukan dari Yeri dan Doyoung.

Sedari diperjalanan tadi perutnya memang sedikit sakit dan sekarang Jaehyun tak bisa menahan lagi.

"Hei Doy kau menyukai Jaehyun?!" wajah Yeri langsung berubah menakutkan dimata Doyoung.

Doyoung gugup lalu menggelengkan kepalanya. "Apa maksudmu kami hanya sahabat, aku hanya menganggapnya sahabat tak lebih."

"Bohong! Aku tau dari wajahmu itu kalau kau menyukai Jaehyun, aku tau bahasa tubuhmu saat dekat dengannya." tiba-tiba Yeri menggertak meja membuat Doyoung terlonjak kaget.

Doyoung merasa ada yang aneh dengan Yeri, perasaan baru beberapa menit lalu mereka akrab dan mengobrol bersama, tetapi mengapa sekarang Yeri berubah bahkan tidak sampai beberapa jam.

"Mohon percayalah aku tak mencintai Jaehyun, aku menyayanginya sebagai mana pantasnya seorang sahabat." Doyoung bersungguh sungguh walau sebenarnya itu suatu kebohongan, nyatanya dirinya sangat mencintai Jaehyun.

"Aku tidak akan membiarkanmu dekat lagi dengan Jaehyun Doy! dari awal aku sudah membencimu, Jaehyun selalu menyebut namamu saat bersamaku, maka dari itu aku membencimu. Akan kubuat persahabatan kalian hancur lihat saja! Dan jika dirimu bertanya-tanya mengapa aku tiba-tiba berubah, tadi itu hanyalah sandiwara ku, aku ingin kau jauh-jauh darinya!"

"Yeri mengapa kau jadi seperti ini memangnya apa salahku...tolong jangan rusak persahabatanku dengan Jaehyun, kumohon...." Doyoung membungkuk dihadapan Yeri, Yeri mengangkat tubuh Doyoung lalu menamparnya dengan keras.

"Akh sakit!" Doyoung terjatuh dilantai memegangi pipinya yang memerah karena tamparan Yeri.

Yeri tertawa puas namun ia langsung cemas melihat Jaehyun yang berjalan kearahnya, lalu dengan cepat Yeri mengacak- acak rambut dan menjatuhkan dirinya sendiri kelantai.

Jaehyun datang dan terkejut melihat Doyoung yang wajahnya memerah dan meringis kesakitan sedangkan Yeri bersandiwara menangis dilantai sambil memegang kaki.

Untungnya kafe itu sudah dibooking Jaehyun, jadi tidak ada pelanggan lain selain mereka bertiga.

"Apa yang terjadi?!" Jaehyun melihat kearah keduanya yang sama-sama berantakan, perasaan tidak enak mulai muncul....

Yeri menangis dan memegangi kakinya membuat Jaehyun kaget.
sedangkan Doyoung mengusap pipinya yang memerah.

"Doyoung menendang kakiku...dia juga menjambak rambutku, katanya dia ingin merebutmu dariku Jaehyun." Yeri menangis sesenggukan.

"Doy apa yang kau lakukan? Mengapa kau memukul Yeri?!" nada suara Jaehyun meninggi.

Doyoung benar-benar sakit hati, bisa-bisanya Yeri memfitnahnya padahal sebenarnya dialah yang memukul Doyoung.

"Aku tidak memukulnya mohon percayalah." lirih Doyoung berusaha membuat Jaehyun percaya padanya.

"Bohong, jangan percaya padanya! ...dia hanya bersandiwara baik kepadaku padahal dia berencana melukaiku hiks---hiks."

Wajah Jaehyun penuh dengan emosi dan matanya menatap tajam kearah Doyoung.

"Tak kusangka kau berbuat seperti ini. Kau benar-benar jahat Doy...pergi kau dari sini sebelum kuseret. Kau adalah sahabatku tetapi mengapa kau seperti ini?! Kau bukan Doyoung yang kukenal!" Jaehyun membentak Doyoung.

"Kenapa kau percaya begitu saja dengannya?! Apa ini yang kau namakan sahabat? Sahabat itu saling percaya bukan saling menyalahkan, dia pintar membalikkan fakta!" amarah Doyoung tak dapat ditahan tahan lagi, ia membentak balik Jaehyun.

"Tapi kau melukai orang yang kucinta!" suara Jaehyun terdengar sedikit menurun, tidak seperti tadi.

"AKU TIDAK MELAKUKANNYA! Kau mengenalku kan selama ini, kita bersahabat dari kecil, apakah aku pernah jahat padamu maupun orang terdetatmu? Aku selalu percaya padamu Jae...tapi kenapa kau dengan mudahnya mempercayai orang yang sebenarnya bersalah--Yeri yang telah memukulku bukan aku yang memukulnya, bodoh sekali kau mau mempercayai perempuan busuk ini!" Doyoung menatap tajam ke arah Yeri.

Jaehyun sangat tidak tahan dan hendak melayangkan tangannya kewajah Doyoung.

Doyoung menutup matanya tetapi tangan kekar seseorang menghentikan aksi Jaehyun.

Ternyata orang itu adalah Mark.
Jaehyun menatap heran sekaligus kaget dengan kedatangan Mark yang tiba-tiba.

"Apa seperti ini caramu? Apa begini cara kau terhadap perempuan?! Brengsek sekali dirimu Jung! jangan pernah menyentuh Doyoung dengan tangan kotormu!" Mark memeluk Doyoung dan menatap tajam seolah ingin membunuh Jaehyun dan Yeri.

"Untuk apa kau ikut campur Mark! Dia jahat dia telah memukul kekasihku."

"Aku tak menyangka padahal yang mengenal Doyoung lebih dulu itu kau, tapi kenapa kau masih tak mempercayainya, aku tidak percaya Doyoung memukul kekasihmu, Doyoung adalah perempuan baik dan tulus tak mungkin dia melakukannya."

"Ayo kita pulang, jangan kau dekati Jaehyun lagi, dia sudah membuangmu dia bukan sahabatmu lagi doy, dan ingat bro! Kita bukan lagi sahabat!" Mark merangkul Doyoung dan ingin mengajaknya pergi dari situ, namun Doyoung berhenti dan menatap sedih kearah Jaehyun.

"Aku minta maaf atas kata-kataku yang mungkin menyinggung perasaan kalian. Jaehyun, terima kasih telah menjadi sahabat yang baik untukku selama ini. Kau mungkin membenciku saat ini dan entah sampai kapan itu berakhir, tapi kau salah jika mengiraku membencimu, aku sahabatmu...orang yang sedari kecil hidup bersamamu. Yeri! Hatiku juga akan selalu terbuka untuk menerima maaf darimu nanti, akan kupastikan itu!" Doyoung tidak percaya akan apa yang menimpanya sekarang.

Setelah mengatakan itu Doyoung dan Mark pergi dari kafe meninggalkan Yeri dan Jaehyun yang masih terdiam disana.

.
.
.
.
.

TBC...

Love Agony | JaedoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang