LA; 15

2.2K 178 12
                                    


Yeri berjalan keluar dari kantor. Hari ini ia berencana akan menemui Taeyong. Entah apa yang membuat ia sangat merindukan kekasihnya itu. Yeri tau selama ini dia salah, karena telah membohongi Jaehyun soal Taeyong.

Apalagi sudah lumayan lama dia jarang bertemu dengan Jaehyun. Pria itu juga sepertinya tidak ada niatan untuk mendatangi Yeri. Mungkin terlalu sibuk dengan perusahaannya.

"Ekhem, mau kemana?" suara berat seseorang mengagetkan Yeri.

Yeri menoleh kearah si pemilik suara, ternyata pemilik suara itu adalah Jaehyun.

"a-a-aku mau pergi ke--

"Kemana?!" potong Jaehyun dengan cepat.

Yeri gugup dan takut mendengar nada bicara Jaehyun yang meninggi, tidak biasanya pria itu seperti ini.

"Kenapa membentakku? Aku bahkan belum menyelesaikan pembicaraanku."

"Kau bertanya kenapa? Kau sebenarnya menganggapku apa. Aku mencarimu, ingin bertemu denganmu, tapi apa yang kudapatkan? Aku bahkan tidak menemukanmu dimana-mana. Kau berniat ingin menjauhiku kan."

Benar apa yang dikatakan oleh Jaehyun, selama ini memang Yeri terlalu sibuk dengan Taeyong, memang Jaehyun tidak mengetahui kebohongan Yeri soal Taeyong, tapi biarlah semua berjalan seperti biasa seolah tak terjadi apa-apa. Yeri belum siap mendengar kata-kata mengerikan yang nantinya pasti akan keluar dari mulut Jaehyun.

"Maafkan aku, mungkin kita bisa bertemu lagi, untuk saat ini sepertinya tidak! Bibiku tengah sakit keras, jadi aku harus merawatnya. Aku janji akan menemui mu lagi."

Tak pernah terbayangkan oleh Yeri, hari ini ia berucap menggunakan Bibinya sebagai alasan kebohongan. Karena dia tidak mau Jaehyun memarah-marahinya nanti. Lelaki itu sangat liar kalau sedang emosi.

Jaehyun menatap penuh selidik ke arah Yeri, "Benarkah? apa dugaan ku padamu selama ini salah. Aku mengiramu memiliki lelaki lain." ucap Jaehyun.

Yeri terkejut, apa sebenarnya Jaehyun memang tau soal Taeyong? Semoga saja tidak. Karena Yeri belum siap dimaki-maki pria bermarga Jung ini.

"Ah sudahlah, lupakan saja! Pergilah rawat Bibi-mu, dugaanku mungkin salah," sambung Jaehyun, maniknya tak lepas menatap wajah Yeri.

"Sayang, maafkan aku sekali lagi ya. Aku janji akan selalu ada untukmu setelah Bibi-ku sembuh, saranghae. Kalau begitu aku pergi dulu."

"Iya, pergilah! Aku jauh lebih mencintaimu, sampaikan salamku kepada Bibimu ya...."

"Baiklah, terimakasih sayang." bibir tipis Yeri mendarat sebentar di bibir Jaehyun.

Tanpa berlama-lama lagi, Yeri pergi meninggalkan Jaehyun yang berdiri sendirian didepan kantor.

Kantor itu milik keluarga Jung, selama berpacaran dengan Jaehyun, Yeri di jadikan sekretaris dikantor itu. Tapi ia jarang bertemu Jaehyun. Sebab Jaehyun ditugaskan mengurus perusahaan baru Ayahnya.

~o0o~

"Cantik ya, Bunda?"

Haeun memegang pot bunga yang ia buat sendiri. Doyoung mengangguk menanggapinya, "Cantik sekali, seperti kamu."

Doyoung merapikan rambut Haeun yang berantakan, anak itu sepertinya sangat bekerja keras membuat pot itu. Katanya sih pot untuk ulang tahun Bunda-nya.

"Kau tau Bunda? Bunda-ku sudah datang berapa hari lalu, kami telah berkumpul kembali seperti kata Bunda dulu." mulut Haeun berkerut saat ia berbicara, sungguh menggemaskan!

Love Agony | JaedoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang