Fatih Arfa Wisesa.Dokter muda berwajah manis. Memiliki senyuman menawan dengan tinggi 180 senti meter itu adalah putra bungsu dari seorang kepala desa di Kuningan yang akrab dipanggil Juragan Wisesa. Bukan hanya kepala desa, Juragan Wisesa merupakan pemilik peternakan sapi terbesar di daerah itu, ditambah kepemilikan berhektar-hektar sawah dan perkebunan karet beserta pabrik pengolahannya.
Fatih, si dokter muda berpotensi ini, kini bekerja di salah satu rumah sakit terkenal di Jakarta. Meskipun rumah sakitnya terbilang baru, tetapi tempat tersebut akhir-akhir ini menjadi buah bibir lantaran memiliki fasilitas mumpuni bertaraf internasional ditambah dengan pelayanannya super ramah, Rumah Sakit Satya Medika.
Fatih merupakan salah satu dokter jebolan universitas ternama di Jakarta. Dia mendapatkan predikat dokternya dengan hasil yang sangat memuaskan. Juragan Wisesa pun tak menyangka, anak bungsunya yang dulu hobi merengek dan sedikit absurd ini ternyata sangatlah cerdas, lulus dengan IPK di peringkat kedua teratas.
Selepas sumpah dokter, Fatih bekerja di RSUD daerah Banten mengikuti rekomendasi dari universitas. Setelah hampir dua tahun mengabdi di sana, Fatih mendapat tawaran untuk bergabung dengan RS Satya Medika yang berlokasi di ibukota, yang mana pemiliknya sendiri merupakan seniornya dalam dunia kedokteran.
Tentu saja Fatih menerima tawaran emas itu. Selain bisa bekerja dibawah arahan senior yang dikaguminya, dia juga bisa lebih sering bertemu dengan Freya si pujaan hati yang sudah empat tahun ini menjalin kasih dengannya.
Selama ini mereka jarang bertemu secara langsung lantaran terpisah jarak. Ditambah kesibukan studi kemudian berlanjut dengan kesibukan profesi masing-masing membuat quality time mereka amat sedikit.
Hanya dengan video call setiap hari lah cara ampuh untuk tetap saling berkomunikasi dan melepas rindu menggebu. Sekadar mengurai rasa ingin bertemu yang membelit kalbu. Menjadi pelipur di kala malam semakin syahdu.
Freya Briana.
Gadis tomboi dengan tinggi lima belas senti lebih pendek dari Fatih, bermata belo memukau dengan rambut hitam lurus sepunggung yang lebih sering digulung tersembunyi di balik topi adalah kekasih Fatih.
Ia merupakan anak sulung dari pemilik bengkel motor legendaris di daerah Tebet yang akrab disapa Babeh Anwar. Adiknya laki-laki, masih bersekolah di bangku SMA. Ibunya sudah meninggal dunia sejak lama akibat komplikasi ketika melahirkan sang adik.
Freya tumbuh besar bersama sang ayah dan adik laki-lakinya tanpa kehadiran sosok ibu, menjadikan pribadinya tomboy sejak beranjak remaja. Hal-hal feminin jarang tersentuh olehnya. Mulai dari pakaian dan kebiasaan sehari-harinya sangat jauh dari kata kemayu meski parasnya ayu. Jeans belel dan kaos oblong adalah kostum favoritnya. Sedangkan kebaya dan printilanya menjadi pakaian yang paling dihindarinya.
Sejak bangku sekolah dasar, ia lebih sering menghabiskan waktu di bengkel motor milik ayahnya, membuatnya tumbuh menjadi sosok gadis yang lebih paham tentang sparepart kendaraan dibandingkan peralatan dapur. Ia bahkan lebih mahir mengoperasikan kompresor dan piawai mengganti ban serep, dibandingkan bejibaku dengan spatula dan wajan serta jajarannya.
Sudah hampir satu tahun Freya bekerja sebagai pengajar di sekolah menengah atas tempat adiknya menuntut ilmu. Pakaian dinas yang tampak ayu dan luwes jika dipakai oleh para guru perempuan di sana, lain halnya kesan yang tercipta saat dipakai Freya. Ia tampak kaku seperti robot ketika mengenakan span panjang dipadu baju atasan model safari. Tak jarang jika situasi sekolah sedang sepi, Freya memilih berjalan dengan mengangkat tinggi-tinggi rok di bawah lutut tersebut agar langkahnya lebih leluasa. Menggerutu mengomeli rok tak berdosa.
Jujur saja, Freya takut terjatuh karena tak terbiasa memakainya, tetapi di tempatnya berkarir tersebut menuntut dan mengharuskan pengajar perempuan memakai rok span sesuai peraturan yang telah disepakati, melarang memakai celana panjang kecuali seragam dinas olahraga.
Freya juga harus pasrah, berpuas diri hanya mengendarai motor bebek setiap kali berangkat bekerja. Jika menaiki motor trail favoritnya dengan knalpot bising ditambah dirinya yang memakai rok, hal tersebut tentu akan mengundang kontroversi di seantero sekolah. Terutama sang adik yang pasti protes tiada henti jika Freya mencari penyakit dan berakhir menjadi buah bibir gosip di tempatnya menimba ilmu. Aldo dipastikan merajuk, sulit dibujuk.
Trail dan balapan seolah tak terpisahkan dari seorang Freya, hanya saja semenjak kuliah dia tak terlampau tergila-gila lagi akan hal itu. Ditambah insiden pembegalan yang pernah terjadi padanya, membuat Freya lebih mawas diri untuk tidak memadu kasih dengan trailnya hingga lupa waktu.
Insiden pembegalan itu membuat Freya semakin dekat dengan sosok Fatih yang waktu itu belum lama dikenalnya. Benih-benih cinta mulai tumbuh di hatinya tatkala Fatih menolongnya dari insiden yang hampir saja membuatnya kehilangan sesuatu yang paling berharga dalam dirinya. Beruntung Fatih datang di waktu yang tepat, bak seorang pangeran yang datang dengan kuda putih untuk menolong sang putri dari ratu jahat.
Hari ini Fatih dan Freya akan melangsungkan pertunangan. Sebagai langkah kesungguhan mereka menuju jenjang yang lebih serius setelah empat tahun menjalin hubungan. Freya dan Fatih memanglah saling melengkapi. Dua sifat berbeda yang berpadu selaras begitu serasi.
Para orang tua tadinya berencana mengadakan pesta pertunangan yang cukup meriah, hanya saja Freya meminta diselenggarakan secara sederhana saja. Kecuali jika menikah nanti itu lain cerita, dua sejoli itu bersedia dan dengan senang hati pernikahan mereka dirayakan meriah, bila perlu diadakan pesta tujuh hari tujuh malam.
Freya baru selesai membersihkan diri. Degupan jantungnya tak karuan seperti tengah mengejeknya. Ia menarik dan mengembuskan napas teratur di depan cermin hingga si cermin berembun. Kemudian melirik kebaya modern berwarna baby blue yang tergeletak di atas kasur.
Kebaya itu adalah baju yang harus dipakainya hari ini. Sangat cantik. Menguarkan kesan segar memesona. Sudah pasti membuat para wanita langsung jatuh cinta dengan rancangan anggunnya. Hanya saja kesimpulan itu didapat jika gadis lain yang melihat, berbeda dengan Freya yang malah mendesah frustrasi saat matanya menyusuri detail dari baju cantik tersebut.
"Mau tak mau aku harus memakai baju kayak gini," gumamnya berat. Membolak-balikan kebaya tersebut sembari meringis putus asa.
"Haish! Kenapa bentuknya harus ribet begini sih? Bisakah kebayanya dibuat mengikuti model kaus oblong saja? Bukankah lebih simpel? Kenapa para perancang busana enggak berinovasi membuat kebaya semacam itu?" decak Freya sebal menggerutu sembari memelototi gaun cantik tersebut dengan tatapan horor. "Bolehkah aku memakai baju balapku saja?" cicitnya pelan
"Enggak boleh!" seru dua orang wanita yang memasuki kamarnya. Merangsek mendekat sengit sembari berkacak pinggang membuat Freya hampir terjerembab dilanda serangan kaget.
"Hari ini hanya ada kebaya dan kain batik. Enggak ada baju selain itu. Terserah kalau kamu enggak mau pakai, Frey. Baju lain yang jadi alternatif cuma kain sarung bapakmu!"
Bagaimana kelanjutan ceritanya? Yuk ikuti kisahnya.
*****
Halo beloved readers. Selamat datang di kisah Double F. Terima kasih sudah membaca kisah Fatih dan Freya. Jangan lupa follow instagramku di @Senjahari 2412 untuk mengetahui seputar cerita yang kutulis. Thank you 💜.
KAMU SEDANG MEMBACA
Double F (END) New Version
RomanceAwas baper! Hati-hati menyebabkan ngakak guling-guling. Lumrahnya orang-orang jatuh cinta di suasana romantis nan syahdu. Berbeda dengan Fatih yang jatuh cinta sejak pandangan pertama pada Freya kala menyaksikan si gadis tomboi itu piawai menggunak...