Happy reading^^
Setelah sejaman lebih Niko menunggu di bawah, akhirnya Lalisa turun juga mengalihkan pandangan cowok itu yang tadinya bersandar ke sofa langsung menegakkan badannya.
Niko memperhatikan Lalisa dari atas sampai bawah karena memakai dress yang memperlihatkan lekuk tubuhnya, tanpa lengan dengan panjang diatas lutut. Ya, gadis itu tersenyum tipis sambil turun dari anak tangga. Ia berdiri tepat di hadapan Niko.
Niko melihat bola mata Lalisa, tatapannya agak takjub tapi sedikit aneh. "Lu yakin?" tanyanya.
Lalisa yang awalnya senyum-senyum malu sembari membetulkan tatanan rambut yang dicepol rapih, langsung mendatarkan ekspresinya mendengar pertanyaan Niko.
"maksud lo yakin itu apa?" tanya Lalisa kembali jutek.
"Di luar dingin, lu yakin mau pake baju ginian?" Niko kembali memandangi Lalisa dari bawah sampai atas dengan alis yang berkerut.
"ya suka suka gue dong!"
Niko hanya menghela nafas berat seraya beranjak dari duduknya. Ia mengambil kunci mobil yang sudah disiapkan di atas meja, lalu kembali menatap gadis itu yang masih menjutekkan ekspresinya.
"awas ya lu kedinginan, gua males ambil jaket ke atas soalnya." kata Niko memperingati.
sementara Lalisa hanya menye-menye seakan mengejek omongan Niko, hingga akhirnya mereka berdua pergi keluar rumah.
~•~•~
Setelah sejam lebih Niko dan Lalisa di jalan, akhirnya mobil milik cowok itu berhenti tepat di depan kafe yang ditunjuk Lalisa.
Di dalam mobil, dengan senyuman penuh harap sepanjang perjalanan, Lalisa tanpa basa-basi segera membuka seatbeltnya dengan excited.
Niko hanya menoleh, melihat betapa bahagianya gadis itu saat ini. Sampai akhirnya mereka kembali bertatapan karena Lalisa yang melihat ke arah Niko.
"Lo gak turun?" tanya Lalisa menaikan alisnya sebelah.
Niko hanya menggeleng.
Lalisa mengendikan bahunya, tidak peduli. "Yaudaa bagus, gue kesana ya, dadah.." pamitnya dan langsung turun dari mobil.
sementara Niko, dia memilih bersandar daripada ikut turun masuk ke kafe. Cowok itu mengambil hpnya dan sibuk mengetik sesuatu di atas layar.
~•~•~
Lalisa berjalan memasuki kafe dengan senyuman yang tak kunjung surut. Ia masih sibuk merapihkan dress juga tatanan rambutnya sembari melirik ke kanan dan ke kiri mencari keberadaan Revan. Sampai akhirnya, bola mata gadis itu terhenti ke cowok yang sedang duduk menyendiri di pojok seraya menyeruput kopi, otomatis senyumnya makin melebar apalagi ketika Revan melihat ke arahnya.
Mereka saling melambaikan tangan, lalu Lalisa menyusul Revan.
"Hai Van, udah lama ya nunggu? Maaf ya." ucap Lalisa ketika berada di hadapan Revan.
Revan tersenyum simpul menatap bola mata Lalisa. Ia mengangguk. "Lumayan lah, santai aja kali kaya sama siapa aja," balasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yours
Teen Fiction[PLAGIATHOR HARAM MAMPIR, TQ] (Sequel The Most Wanted Boy Vs Bad Girl) Cover by: HajidahNasia Hidup Lalisa yang dulunya tentram dan damai kini berubah menjadi kacau saat kehadiran tetangga barunya. Ditambah, ternyata tetangga barunya itu adalah tema...