"Dokter ijin mau periksa bagian dalam hidung, jadi mau bius lokal Kakak dulu. Boleh ya?" Dokter ramah itu mengkomunikasikan apa yang akan dilakukannya pada pasien kecilnya. Azizah hanya mengangguk.
Dokter dan perawat menyiapkan kapas yang dibaluri obat bius cair.
"Dokter mau masukin kapas ini ke hidung Kakak. Tidak sakit kok, hanya terasa sedikit ngilu. Ini agar nanti saat diperiksa dalam hidung, telinga dan mulut, Kakak tidak merasa sakit," jelas dokter kepada pasien kecilnya.
Wajah gadis kecil itu tampak pias. Tubuhnya menegang. Bunda segera menggenggam tangan putrinya tersebut.
"Gak apa-apa ya sayang, Bunda temani. Kalau terasa sakit, Kakak tekan kuat-kuat saja tangan Bunda," ucap Bunda menguatkan meski hatinya sendiri sebenarnya juga tak tenang.
Dokter meminta pasien kecilnya tenang dan rileks. Perlahan kapas dimasukkan ke dalam hidung gadis kecil itu dengan bantuan pinset. Perlahan kapas itu masuk ke dalam lubang hidung hingga hilang tak terlihat. Dokter memasukkan satu kapas lagi ke lubang hidung yang sama. Sesekali tampak Azizah mengeryitkan dahi, karena rasa tak nyaman. Setelah dua kapas masuk ke lubang hidung sebelah kanan, Dokter Faizah melanjutkan memasukkan kapas bius ke lubang hidung sebelah kiri. Terasa ngilu saat bunda melihat kapas itu satu persatu dimasukkan ke dalam hidung anaknya. Syukurlah putri kecilnya tetap tenang selama proses bius lokal tersebut.
Setelah kedua hidung dimasukkan kapas berisi obat bius, dokter meminta mereka menunggu di luar selama lima belas menit.
"Sakit gak, Kak?" tanya Bunda saat mereka sudah berada di rumah tunggu.
"Gak, Bun. Tapi gak nyaman," ucap Azizah dengan suara sengau.
"Napasnya nyaman gak, Kak?" tanya Bunda lagi dengan khawatir.
"Nyaman kok, biasa aja," sahut gadis kecil itu santai.
Setelah lima belas menit, mereka dipanggil lagi masuk ke dalam ruang dokter.
Dokter Faizah mengeluarkan kapas yang selama lima belas menit tadi bersemayam di hidung gadis kecil tersebut. Azizah diam menuruti perkataan dokter.
"Dokter periksa ya. #Day14
#ParadeLRBatch04
#tersenyumGenre : Slice of life
Judul : Jutaan Cinta dan Doa
Nama penulis : Mita Hidayanti
Jumlah kata : 1.278Bab 13
"Dokter ijin mau periksa bagian dalam hidung, jadi mau bius lokal Kakak dulu. Boleh ya?" Dokter ramah itu mengkomunikasikan apa yang akan dilakukannya pada pasien kecilnya. Azizah hanya mengangguk.
Dokter dan perawat menyiapkan kapas yang dibaluri obat bius cair.
"Dokter mau masukin kapas ini ke hidung Kakak. Tidak sakit kok, hanya terasa sedikit ngilu. Ini agar nanti saat diperiksa dalam hidung, telinga dan mulut, Kakak tidak merasa sakit," jelas dokter kepada pasien kecilnya.
Wajah gadis kecil itu tampak pias. Tubuhnya menegang. Bunda segera menggenggam tangan putrinya tersebut.
"Gak apa-apa ya sayang, Bunda temani. Kalau terasa sakit, Kakak tekan kuat-kuat saja tangan Bunda," ucap Bunda menguatkan meski hatinya sendiri sebenarnya juga tak tenang.
Dokter meminta pasien kecilnya tenang dan rileks. Perlahan kapas dimasukkan ke dalam hidung gadis kecil itu dengan bantuan pinset. Perlahan kapas itu masuk ke dalam lubang hidung hingga hilang tak terlihat. Dokter memasukkan satu kapas lagi ke lubang hidung yang sama. Sesekali tampak Azizah mengeryitkan dahi, karena rasa tak nyaman. Setelah dua kapas masuk ke lubang hidung sebelah kanan, Dokter Faizah melanjutkan memasukkan kapas bius ke lubang hidung sebelah kiri. Terasa ngilu saat bunda melihat kapas itu satu persatu dimasukkan ke dalam hidung anaknya. Syukurlah putri kecilnya tetap tenang selama proses bius lokal tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jutaan Cinta dan Doa
General FictionTak ada kehidupan yang sempurna. Perjuanganlah yang membuat segalanya tampak sempurna. Azizah, gadis kecil berusia sepuluh tahun yang memiliki berbagai talenta harus dihadapkan kenyataan fungsi pendengarannya perlahan menurun dan terancam tuli. Ber...