Sudah lebih dari setahun sejak pertama kali Azizah mengeluhkan telinganya berdengung. Sesal menyusup ke dalam hati bunda. Wanita itu merutuki kelalaian yang dilakukannya. Hatinya terasa pedih menyadari ketidaksigapannya bisa jadi membuat anak perempuan satu-satunya tuli.Wanita berwajah bulat itu segera menelepon suaminya. Dia menceritakan semua dugaan dan kegelisahan yang dirasakannya. Di seberang sana, ayah dari anak-anaknya itu menenangkan. Lelaki itu menyarankan agar bunda konsultasi dulu dengan saudara atau keluarga yang memiliki masalah serupa.
Bunda memilih berkonsultasi dengan Paman Yayat. Kakak kandungnya itu memiliki anak dengan masalah pendengaran sejak lahir. Bunda disarankan membawa Azizah ke rumah sakit khusus THT. Dua rumah sakit dan tiga dokter direkomendasikan oleh kakaknya itu.
Wanita itu juga berkonsultasi dengan seorang sahabat yang putra pertamanya memiliki masalah pendengaran. Sahabatnya itu menyarankan hal yang sama. Azizah harus secepatnya diperiksa untuk memastikan kondisi pendengarannya.
Lewat internet, bunda mencari informasi mengenai rumah sakit dan dokter yang direkomendasikan. Akhirnya bunda memutuskan untuk mendaftarkan rawat jalan atas nama Azizah Putri pada salah satu rumah sakit khusus THT. Pilihan jatuh pada Dokter Santi, karena dokter tersebut praktek hari Sabtu. Dengan begitu, dia bisa meminta suaminya menemani ke rumah sakit.
***
Bagian pendaftaran mengabarkan Azizah Putri mendapat jadwal periksa jam dua belas siang. Siang itu mereka berangkat ke rumah sakit dengan membawa harapan bisa mengetahui apa yang terjadi dengan telinga Azizah. Mengapa gadis itu saat ini tak bisa mendengar, padahal sejak kecil, pendengarannya normal.Mobil membelah jalan raya Jakarta. Terlihat jalan tetap ramai meski sedang berlangsung PSBB. Butuh waktu sekitar satu jam untuk sampai di rumah sakit. Di ruang pendaftaran, semua dicek suhu dan ditanyakan riwayat kesehatannya. Bunda mengatakan dengan jujur bahwa Azizah pernah terinfeksi virus Corona namun sudah dinyatakan sembuh. Sebelum ke ruang tunggu dokter, suster meminta hasil swab terakhir. Bunda memberikan surat selesai pemantauan yang diberikan Suster Puskesmas.
Lewat satu jam dari jadwal barulah dokter memanggil. Hanya bunda yang masuk ke ruangan dokter untuk menemani Azizah. Sedangkan ayah di luar bersama Faiz.
Dokter menanyakan keluhan dan gejala yang dirasakan, sebelum kemudian memeriksa gadis kecil itu.
Dokter meminta Azizah membuka jilbab karena ingin memeriksa telinga gadis kelas empat itu. Wanita yang memakai masker N95 itu mengarahkan alat yang terhubung dengan sebuah monitor ke lubang telinga pasien kecilnya. Ujung alat mengeluarkan cahaya yang membuat organ dalam telinga terlihat jelas di monitor.
Dokter membersihkan telinga dan memeriksa dengan teliti. Wanita berjubah putih itu kemudian meminta Azizah untuk melakukan dua pemeriksaan terlebih dahulu, yaitu tympanometry dan audiometry.
Bunda dan Azizah diantarkan suster ke sebuah ruangan yang temboknya bergambar kartun Mickey Mouse. Di ruangan itu sudah ada seorang pria muda yang bertugas melakukan pemeriksaan.
Pemeriksaan pertama adalah tympanometry. Setelah menyapa dan mempersilakan duduk, pria muda itu mengarahkan sebuah alat berbentuk seperti termometer digital tetapi memiliki speaker di ujungnya ke dalam telinga Azizah. Alat ini bertugas untuk merekam gerakan gendang telinga. Cara kerja alat tersebut dengan mengembuskan tekanan udara yang bervariasi ke dalam telinga. Tekanan udara bertujuan untuk membuat gendang telinga bergerak. Gerakan gendang telinga tersebut akan ditampilkan dalam grafik pada perangkat khusus yang disebut timpanogram. Selama tes berlangsung, Azizah diarahkan tidak boleh berbicara, bergerak, atau menelan karena akan memengaruhi hasil tes. Tes tympanometry berlangsung hanya sebentar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jutaan Cinta dan Doa
Fiksi UmumTak ada kehidupan yang sempurna. Perjuanganlah yang membuat segalanya tampak sempurna. Azizah, gadis kecil berusia sepuluh tahun yang memiliki berbagai talenta harus dihadapkan kenyataan fungsi pendengarannya perlahan menurun dan terancam tuli. Ber...