5. Pengingat

121 12 1
                                    

Pagi-pagi sekali Gandhi sudah berada di kelas. Setelah memakirkan mobilnya di parkiran khusus siswa, ia langsung bergegas menuju kelas seolah terburu-buru tak ingin ketinggalan sesuatu. Gandhi sebenarnya menunggu kehadiran seseorang setelah semalaman berpikir keras mencari tau siapa sebenarnya sosok gadis ini. Menit demi menit berlalu, siswa kelas XII IPA 7 mulai berdatangan, kelas yang semula sepi kini sudah ramai, namun Audy belum menunjukkan batang hidungnya. Dion heran mendapati Gandhi sudah hadir pagi-pagi karena sejak putus cinta ia biasa datang di waktu yang mepet dengan jam masuk demi menghindari Marsha dan Rangga yang biasa berpacaran di depan kelas XII IPA 5 yang kebetulan mau tak mau harus dilewati jika ingin menuju ke kelas XII IPA 7.

" Kesambet apaan lo ?! " tanya Dion sambil menduduki bangkunya. Gandhi diam tak bergeming sambil menelusuri handphonenya, entah apa yang sedang ia cari.

" Hey hey my friend !! Selamat morning, good pagi ! " Yoji yang baru datang menyapa sahabat-sahabatnya sambil melayangkan tos di udara namun hanya Dion yang menyambutnya.

Yoji memberikan kode dengan lirikan matanya bertanya pada Dion tentang Gandhi yang hadir lebih pagi, Dion hanya menggerakkan bahunya tanda tak tau.

" Dy ! " sapa Suri saat melihat teman sebangkunya itu datang, yang membuat Gandhi menoleh cepat. Dion dan Yoji yang melihat reaksi Gandhi segera mengerti alasan sahabatnya tersebut datang lebih pagi.

* * *

" Gue kira lo nggak masuk " ucap Suri.

" Masuk dong " jawab Audy. Gandhi yang duduk bersebrangan dengan Audy mendengar dengan jelas percakapan keduanya.

" Gimana jidat lo ? "

" Masih sakit sih, tapi dikit " Audy memegangi jidatnya yang kemarin dikecup bola basket.

" Untung aja lo nggak pingsan kemarin ! " ucap Suri kemudian memberikan kode dengan mencubit-cubit pelan tangan Audy sambil sesekali melirik ke arah belakang Audy.

" Hehehe tapi lumayan pusing sih " Audy yang menyadari Gandhi sedang menguping pembicaraan mereka tiba-tiba menoleh cepat kearah Gandhi yang sedang memperhatikan Audy dari belakang.

" Kenapa ?! mau ikut ngobrol ? " tanya Audy sambil menaikan alisnya kemudian tersenyum. Gandhi merasa gerak-gerik ini tidak asing.

" Nggak " Gandhi dengan ekspresi datar berusaha menahan rasa terkejutnya segera memalingkan wajah. Dion dan Yoji tak kalah terkejut dengan respon Audy yang diluar dugaan. Audy tersenyum kecil melihat tingkah Gandhi.

* * *

" Gandhi itu banyak yang naksir ya Ri ? " tanya Audy sambil merapikan buku pelajaran biologi sesaat setelah bel istirahat, sementara Gandhi dan sahabat-sahabatnya sudah melesat pergi.

" Bukan banyak aja, tapi banyaaaaak banget ! bisa dibilang sih hampir semua cewek disekolah ini nggak bakal tuh nolak kalo di deketin Gandhi yang dulu "

" Gandhi yang dulu gimana maksud lo ? " tanya Audy penasaran.

" Gandhi yang sebelum pacaran sama Marsha " jawab Suri.

" Gandhi yang dulu itu baik banget, apalagi dia juga ganteng banget kan, walaupun dia orang penting di Archard tapi nggak songong, terus sejak pacaran sama Marsha sih masih baik-baik aja, banyak yang jodohin mereka juga karena udah kayak best couple gitu, tapi setelah putus langsung berubah 180derajat, sekarang liat aja penampilannya jadi berantakan gitu, dulu sih rapi banget ! tapi walaupun berantakan tetep aja ganteng, mungkin udah dari sananya kali ya " jelas Suri panjang.

" Putusnya kenapa ? "

" Nah itu tuh nggak ada yang tau, apalagi nggak lama setelah putus Marsha langsung jadian sama Rangga, ketua OSIS disini "

MERCUSUARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang