" Belum balik Ri ? " Gandhi yang baru kembali dari Warsamlah (Warung Samping Sekolah) mendapati Suri masih duduk menunggu di areal tunggu jemputan.
Setelah selesai bermain kartu di kelas, para anggota Archard dari kelas 12 IPA 7 memutuskan untuk pergi ke Warsamlah karena bosan bermain kartu dengan pemenang yang bergilir hanya antara Gandhi atau Audy.
" Belum Gan, masih nunggu jemputan, lo sendiri baru mau pulang ? "
" Iya gue baru balik dari Warsamlah, ini baru mau pulang, tumben lo belum dijemput, biasanya bel pulang udah ngilang " ucap Gandhi sambil melirik jam ditangannya.
" Audy mana ? " Gandhi mengedarkan pandangannya. Biasanya sahabat kecilnya itu menemani Suri hingga pulang sekolah. Tapi siang ini, batang hidungnya tak terlihat.
" Supir gue kena kendala di jalan, mobilnya mati, kayaknya sih masih dibenerin sekarang, jadi gue nunggu dulu "
" Audy udah balik duluan, katanya ada urusan mendadak " sambung Suri.
" Trus lo kenapa nggak naik taksi online aja ? " tanya Gandhi.
" Daritadi udah gue coba, tapi nggak ada yang pick up " jawab Suri. Gandhi mengeluarkan handphonenya kemudian mencoba untuk membantu memesankan taksi online.
" Alamat rumah lo ? " Gandhi menyerahkan handphonenya agar Suri bisa mengisi data dan alamat rumahnya di aplikasi, setelah mengklik order hasil yang didapat juga sama tidak ada yang mengambil pesanan.
" Mungkin traffic taksi online lagi tinggi " ujar Gandhi.
" Iya, padahal waktu ini gue pake taksi online juga bisa kok " setuju Suri.
Beberapa siswa yang masih di sekolah yang tak sengaja melihat Gandhi dan Suri berdua segera menyebarkan informasi ke yang lainnya melalui sosial media, bahkan ada yang merekam mereka berdua diam-diam. Menyadari dirinya akan segera menjadi trending topic, Suri meminta Gandhi untuk meninggalkannya.
" Gue anter pulang aja gimana ? " bukannya setuju untuk pergi Gandhi malah menawarkan tumpangan pada Suri.
" Nggak usah Gan, paling nggak lama lagi supir gue dateng " tentu saja Suri menolak karena menggunakan jaket Gandhi sudah menciptakan masalah untuknya apalagi pulang berdua bersama Gandhi.
" Lo takut jadi gosip sekolahan kan ? " tebak Gandhi yang memang benar adanya.
" Hmmm... iya "
" Udah nggak usah dipikirin, bentar juga hilang gosipnya " ucap Gandhi enteng.
" Tapi nggak usah Gan, gue gpp kok nunggu, makasi buat tawarannya "
" Perlu gue temenin ? " tawar Gandhi. Bisa dibilang Gandhi kali ini kurang peka, yang benar saja, jika mereka berduaan lebih lama lagi maka makin besar kesalahpahaman yang tercipta.
" Nggak usah gpp, gue sendiri aja "
" Udah gue temenin aja, ntar lo di apa-apain " Gandhi akhirnya menyadari ekspresi kurang nyaman dan takut dari Suri karena beberapa siswa terlihat sengaja bolak balik di dekat mereka, apalagi kalau bukan untuk kepo. Sebagai teman yang baik Gandhi merasa harus melindungi Suri, apalagi bodygoard Suri sudah pulang duluan.
Mau menolak Gandhi ? mau marah pada Gandhi ? tentu saja kedua hal tersebut tidak bisa dilakukan Suri. Jika Gandhi sudah berkehendak, maka tidak ada yang bisa merubahnya –mungkin, kecuali oleh Audy-.
* * *
" Ri, sorry ya kalo sebelum-sebelumnya gue ngeselin " Gandhi yang sejak tadi berdiri, memilih duduk disebelah Suri. Entah ada angina apa tiba-tiba Gandhi minta maaf pada Suri.

KAMU SEDANG MEMBACA
MERCUSUAR
Fiksi RemajaPutus, lima huruf yang mampu mengakhiri hubungan dengan segala kenangan yang pernah terjadi. Tak peduli berapa lama pun hubungan terjalin, jika kata putus sudah terucap, maka semua tidak akan sama lagi. Patah hati adalah salah satu dampak dari kata...