Jam istirahat kali ini baik Suri maupun Audy memilih tidak keluar dari kelas demi menghindari keributan yang mungkin saja terjadi. Audy paham kalau mereka tidak bisa jadi pengecut dengan bersembunyi di kelas, lagipula mereka tidak melakukan keselahan apapun. Namun Suri sangat memohon pada Audy, sehingga Audy tidak bisa menolak, tapi ini hanya berlaku untuk hari ini. Besok, semua harus kembali seperti semula. Tidak ada istilah mengurung diri di dalam kelas karena takut. Gandhi yang mengetahui hal tersebut, meminta Yoji untuk membelikan sahabat masa kecilnya itu dan Suri makanan saat jam istirahat.
" Ji lo beliin mereka makanan apa aja, trus bawain ke kelas " Gandhi menyerahkan selembar uang seratus ribu pada Yoji.
" Buat gue juga boleh Bos ? "
" Boleh kalo cukup "
" Cukup lah ! gila aja lo duit segini sih bisa kenyang seharian kalo gue ! " Yoji menempelkan uang seratus ribu tersebut di dahinya dan menjalankan tugasnya.* * *
Dengan sumringah Yoji menenteng kresek belanja yang didalamnya sudah terisi 2 buah sandwich, 2 roti cokelat, 2 spaghetti, 2 sosis gulung serta 2 minuman dingin dan 2 air mineral yang totalnya tujuh puluh ribu, sementara sisanya tiga puluh ribu masuk ke kantong pribadinya, lumayan untuk makan di warteg pulang sekolah nanti.
" Gojeeeekkkk " teriak Yoji memasuki kelas. Beberapa siswa menoleh karena Yoji berjalan dengan berjingkrak-jingkrak penuh semangat sambil berteriak kata "gojek" beberapa kali." Nih dari Gandhi buat kalian " Yoji menaruh sekantong belanjaannya diatas meja Audy dan Suri.
" Banyak amat ! " Audy menekuk alisnya heran mendapat begitu banyak makanan.
" Gue nggak tau kalian suka makan apaan, gue beliin aja ini semua "
" Udah makan aja lah, gratisss ini " lanjut Yoji melihat Audy dan Suri yang tampak bingung.
" Kebanyakan Ji, nggak bakal kuat habisin segini " ucap Suri.
" Lo udah makan belum ? " tanya Audy dengan tangan mencomot sandwich.
" Belum, ini gue mau balik ke kantin " jawab Yoji.
" Udah lo makan disini aja, banyak ini ada makanan, nggak usah beli lagi " ajak Audy. Dalam hatinya Yoji tersenyum licik, ternyata misinya berjalan lancar, tentu saja dua cewek ini nggak akan sanggup makan semuanya, sehingga makanan itu akan jatuh ke tangannya juga. Udah dapet uang cash dapet makan gratis pula. Walaupun sedikit ya syukurin aja lahhhh.....!* * *
" Kak Gandhi, boleh ngomong ? " Bianca menghampiri meja kantin yang diisi oleh anggota Archard. Gandhi yang sedang mengobrol serius dengan Rian mengenai pelantikan anggota Archard yang baru, menoleh kearah Bianca.
" Ngomong apa ? " tanya Gandhi malas.
" Pleaseee... sebentar aja " Bianca dengan suara manja memohon pada Gandhi.
" Ya udah ngomong "
" Yah jangan disini dong kak "
" Disini atau nggak usah " putus Gandhi kemudian hendak kembali mengobrol dengan Rian namun Bianca segera menghentikannya.
" Pleaseee banget kak, sebentaaarrr aja " mohon Bianca memegang lengan Gandhi. Rian, Andra dan Dion yang berada di dekat Gandhi saat itu memberikan kode agar Gandhi mengikuti saja permintaan Bianca.
" Daripada doi bikin ribut disini "
" Ikutin aja Gan "
Dengan malas-malasan Gandhi beranjak dari bangku kantin." Disana ya kak " tunjuk Bianca. Elsa dan Via yang berdiri mengapit Bianca menepuk pelan pundak Bianca menyemangatinya.
* * *
" Hmmmm... jadi gini kak Gandhi, gue cuma mau ngomong buat lo buat nggak usah deket-deket sama Suri-Suri itu, karena dia nggak selevel sama lo kak " Bianca memilih taman di bagian samping kantin yang paling sepi untuk berbicara.
" Terus ? "
" Kalo lo mau cari pengganti kak Marsha, masih banyak kok yang lebih pantes dan sepadan sama lo "
![](https://img.wattpad.com/cover/268916513-288-k575672.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MERCUSUAR
Teen FictionPutus, lima huruf yang mampu mengakhiri hubungan dengan segala kenangan yang pernah terjadi. Tak peduli berapa lama pun hubungan terjalin, jika kata putus sudah terucap, maka semua tidak akan sama lagi. Patah hati adalah salah satu dampak dari kata...