Warning ⚠️⚠️
Cerita ini mengandung banyak sekali typo jadi author mohon kemakluman kalian 😉
____________
"Ini sangat enak" puji kenzo.
Kini mereka berdua sedang menikmati masakan yang di buat oleh ryu
Ryu tersenyum "terimakasih"
Kenzo tertegun melihat senyuman itu "cantik" gumamnya
"Maaf?"
"Huh?"
"Kau mengatakan sesuatu tadi?"
"Aku? Kapan?"
"Sudah lupakan"
Hening, setidaknya sampai suara dering telepon milik Ryu membuyarkan suasana canggung di antara mereka
"Ada apa?" Tanya Kenzo ketika melihat raut wajah Ryu yang berubah setelah mengangkat telepon miliknya barusan
Ryu mencoba tersenyum "hanya masalah kecil di cafe ku" ujar Ryu sambil beranjak dari tempat duduknya "a___aku akan pergi, kau tidak apa kan jika aku tinggal" Kenzo mengangguk "aku berjanji akan segera pulang. Permisi"
"Tunggu" Ryu menghentikan langkahnya lalu berbalik "jika ada masalah kau bisa cerita, siapa tau aku bisa bantu" Ryu tersenyum, mengangguk lalu kembali melanjutkan langkahnya
***
"Dia disini" karyawan ryu mengangguk
"Maafkan kami tuan, kami sudah mencoba mencegahnya masuk tadi, tapi dia memaksa dan mengancam kami" Ryu hanya bisa menghela nafas sambil mengangguk pasrah mendengarkan laporan dari salah satu karyawannya, ia lalu berjalan mendekati seseorang yang sedang duduk sambil tersenyum kepadanya
"Apa lagi sekarang? Bukannya aku sudah melunasi uang sewa untuk bulan ini"
Laki-laki itu masih tersenyum "aku tidak datang untuk itu"
"Lalu"
"kudengar kekasihmu meninggal karna di bunuh beberapa minggu yang lalu" Ryu memalingkan wajahnya sambil mengepalkan kedua tangannya menahan marah "aku kesini untuk mengucapkan belasungkawa"
Pria itu mengeluarkan sebuket bunga yang sedari tadi ia bawa lalu menyodorkannya pada Ryu "ini untukmu"
"Aku tidak membutuhkannya"
"Ayolah, aku sudah susah-susah membawanya untukmu"
"Aku tidak tidak meminta mu melakukannya"
"Ryu!!"
"Jika tidak ada lagi, silahkan anda pergi dari sini" pinta Ryu sopan
Brakkk
Bunga yang awalnya terangkai cantik kini berakhir mengenaskan di atas lantai karna pria itu membantingnya lalu dengan kasar pria itu mencengkram erat bahu Ryu, hingga pria mungil itu meringis kesakitan
"Kau selalu sombong, bahkan setelah kekasih mu itu mati" Ryu mendengus kesal. selalu seperti ini, pria ini sepertinya tidak akan bisa hidup tenang jika tidak mengganggu dirinya
Ryu kembali meringis ketika cengkraman dari pria itu berpindah ke dagunya
Pria itu mendekatkan wajahnya, bahkan Ryu bisa merasakan nafas pria itu menyentuh permukaan wajahnya
"Kau tidak bisa slalu menghindari ku baby, dengarkan aku, cepat atau lambat kau akan jatuh ke pelukan ku ingat itu"
Ryu menggeram marah, apa-apaan pria ini. Apa dia sudah gila? Slalu mengejar-ngejar Ryu yang jelas-jelas jenisnya sama dengannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Psikopat [BXB] 🔞🔞
Ngẫu nhiênBagaimana jadinya jika kebaikan yang kau lakukan malah berubah menjadi bumerang bagi dirimu sendiri Itulah yang terjadi pada Ryu, seorang pria mungil yang akhirnya harus berurusan dengan seorang psikopat karna kebaikan yang ia lakukan Ingin tau kela...