WARNING ‼️
Mengandung banyak sekali typo
Mohon dimaklumi
.
.
.
.
."sudah mau pulang?" Tubuh Ryu terlonjak kaget, berbalik. Matanya terbelalak ketika melihat siapa yang baru saja menegurnya
"Ta....Tao kau...kau di sini" ujar Ryu gelagapan sambil menoleh ke Sekelilingnya, sepi. Ia merutuki dirinya sendiri yang memilih pulang agak larut untuk menghindari Kenzo. Namun sialnya dia malah bertemu dengan pria ini
"Melirik ke arah cafenya, beruntung ini masih belum terlalu jauh dari sana, jika pria ini berani macam-macam maka dia akan berlari ke dalam cafe lalu menguncinya dari dalam, tapi ada satu masalah lain, jika ia berlari ke sana maka dia harus melewati tubuh lelaki itu dulu, dan ia tidak yakin bisa melewatinya mengingat tubuhnya yang sangat mungil
"Apa yang sedang kau pikirkan"
"Ti..tidak ada"
Ryu mulai mengambil ancang-ancang untuk kabur ketika melihat tubuh pria itu mulai mendekat ke arahnya
"Kau takut pada ku?" Tao terkekeh namun entah mengapa Ryu merasa ini tidak akan berakhir baik
"Hah cuaca malam ini sangat dingin" sambungnya sambil memasukkan tangannya kedalam mantel yang ia kenakan
"Baby kenapa kau menjauh seperti itu, kemari lah aku akan menghangatkan tubuh mu" Ryu menggeleng, berbalik dan dengan secepat kilat dia berlari, namun kaki kecilnya tidak bisa menandingi kaki jenjang milik Tao, hanya dengan hitungan detik pria itu sudah berhasil menangkapnya
"Lepas....lepas...tolmppppppp" Tao membekap mulut Ryu lalu menariknya menuju gang sempit yang tak jauh dari tempat mereka
Ryu memberontak tentu saja, setelah berusaha dengan sangat keras akhirnya ia bisa berhasil melepaskan cengkraman Tao dari tangannya, namun belum sampai ia keluar dari gang itu ada sebuah tangan yang mencengkram perutnya dan menariknya kembali masuk ke dalam gang itu
"Lepas....lepas" berontak ryu
"Sayang harus berapa kali aku bilang hmmm? Semakin kau memberontak semakin aku menginginkanmu" kata Tao sambil meremas selangkangan milik Ryu
"Akhhh....shhh... singkirkan tanganmu brengsek, aku bukan orang sepertimu, aku masih menyukai wanita dan Yumi adalah segalanya untukku"
Tao tersenyum mengejek "Yumi? Wanita yang sudah mati itu, hahahaha jangan membuatku tertawa baby"
"Breng hmmpppp" tao menyumpal bibir Ryu menggunakan bibirnya
"Berhentilah mengumpat sayang"
"Emhhh... Akhhh" Ryu mengerang keras ketika dengan kurang ajarnya Tao menghisap kuat lehernya hingga meninggalkan bekas kemerahan di sana
"Le...lepas ku mohon Tao jangan lakukan ini"
"Kau memohon padaku?" Tanya Tao dengan nada mengejeknya "kemana sifat mu yang sombong itu hah" lanjutnya sambil melepaskan mantel yang di kenakan oleh ryu lalu menarik baju si mungil hingga terdapat sobekan di bagian bahunya
"Tidak...tidak....tidak aku mohon hiks...jangan lakukan ini aku mohon" kata Ryu yang semakin meronta ketakutan
"Ja...jangan...jangan ku mohon hikss" Ryu menggeleng panik saat tiba-tiba Tao membalik tubuhnya, menekannya ke dinding sambil menurunkan celana yang ia kenakan
"Tidak..tidak...jangan AKHHHHH" Ryu langsung berteriak kesakitan ketika sesuatu yang besar dan keras menerobos masuk ke dalam lubangnya dalam sekali hentakan
Air mata Ryu kembali terjatuh, lubangnya terasa luar biasa sangat sakit dan juga perih
"Sa...kit Hiksss" Ryu menggeliat kuat mencoba menghilangkan rasa sakit pada holenya, sementara kedua tangannya yang masih di cengkram kuat oleh tao hanya bisa meremas satu sama lain
"Shhhh mulai sekarang kau milikku sayang" bisik Tao dari belakang, ia begitu menikmati sensasi remasan hole Ryu pada penisnya
"Hikss kau....kau memang breng aghhhh" Ryu mendesah ketika Tao menggerakkan pinggulnya dengan sekali hentakan
"Aku akan melakukannya lagi jika kau masih tetap mengumpat"
Ryu kembali menggeleng "aku tidak akan melakukannya lagi hikss...tapi ku mohon lepaskan, itu sakit"
Tao menyeringai "dalam mimpimu baby" ujarnya lalu menggigit bahu Ryu sambil menggerakkan pinggulnya secara brutal keluar masuk lubang Ryu
"Aghhhhh"
***
Kenzo memijit pelipisnya pelan ini sudah jam 2 pagi tapi Ryu masih belum juga menampakkan batang hidungnya "kemana dia, ckkk aku harus mencarinya" mengambil tongkatnya Kenzo beranjak dari sofa yang sedari tadi ia duduki
Tit....tit....tit...
Tit....tit....titt...
Kenzo mengernyit ketika mendengar seseorang mencoba membuka pintu apartemennya
Titt..titt....tit...
Lagi? Apakah pencuri? Dengan langkah hati-hati Kenzo berjalan mendekati pintu lalu membukanya
Brakkk
Seseorang terjatuh di depannya
"Ryuu" pekiknya kaget ketika melihat siapa yang ada di depan pintunya, ditambah lagi penampilan Ryu yang sedikit kacau dengan baju yang robek serta rambutnya yang acak-acakan.
Kenzo membuang tongkatnya lalu bersimpuh menarik tubuh gemetar itu kedalam pelukannya, namun tanpa di sangka-sangka pria mungil itu malah histeris sambil berteriak ketakutan
"Jangan hikss... Berhenti jangan sakiti Ryu Hiksss"
"Apa yang terjadi?" Gumam Kenzo "tunggu bau ini" dengan gerakan cepat Kenzo menarik tubuh Ryu kedalam membaliknya lalu menarik celana Ryu, mengabaikan teriakan histeris si mungil
"Sh*t" umpat Kenzo kesal ketika melihat lelehan sperma bercampur darah segar keluar dari hole Ryu, "siapa yang sudah berani melakukan ini"
"Jangan hiks..... Jangan lakukan itu hikss.."
"Syutt... syuttt ini aku Kenzo hey liat aku" bujuk Kenzo sambil menangkup wajah Ryu
"Ke... Kenzo?"
Kenzo mengangguk "ya ini aku, tenang sekarang kau aman"
Ryu kembali menangis sambil memeluk tubuh Kenzo seakan tubuh itu adalah tempat teraman saat ini
"Kenzo tolong Ryu hikss.... Tolong"
Kenzo semakin memeluk erat tubuh bergetar Ryu "tenanglah kau aman sekarang" dalam hati Kenzo berjanji akan mencari siapa yang telah berani membuat ryunya trauma seperti ini
"Aku akan mencari mu, tunggulah"
.
.
.
.
.TBC
Jangan lupa vote dan komen
Thanks
KAMU SEDANG MEMBACA
Psikopat [BXB] 🔞🔞
LosoweBagaimana jadinya jika kebaikan yang kau lakukan malah berubah menjadi bumerang bagi dirimu sendiri Itulah yang terjadi pada Ryu, seorang pria mungil yang akhirnya harus berurusan dengan seorang psikopat karna kebaikan yang ia lakukan Ingin tau kela...