Chapter 1

1.6K 130 6
                                    

Jakarta Indonesia, 4 Januari 2021

"AKHIRNYAAAA...." Teriak ku dengan kencang di lobi bandara Soekarno Hatta. Akhirnya setelah bertahun tahun bersembunyi karena pekerjaan ku. Akhirnya hari dimana aku keluar dari pekerjaan ku telah tiba. Huh pekerjaan menjadi agen rahasia FBI itu memang melelahkan.

Ah.. Benar aku belum memperkanalkan namaku. Namaku adalah Alena Mertinnez. Aku adalah seorang anak keturunan Indonesia-Amerika. Ayahku adalah orang Amerika itulah sebabnya aku bisa bekerja sebagai FBI di Amerika. Setelah sekitar 8 tahun bekerja sebagai agen akhirnya aku memilih untuk mengundurkan diri. Karena menurutku ini saatnya aku fokus untuk mencari pasangan hidup~ Bagaimana aku tidak kepikiran saat ini usiaku sudah menginjak 26 tahun. Dan aku juga sudah cukup muak untuk hidup bersembunyi.

Jam sudah menunjukkan pukul 9.00 malam. Harusnya Gr*b yang aku pesan sudah datang.

.................

She tells him "ooh love" ~ No one's ever gonna hurt you, love~ I'm gonna give you all of my love~

Suara alunan lagu yang menandakan adanya sebuah telfon masuk menarik perhatian beberap orang. Bukan karena lagunya, tapi karena suara penyanyi nya yang sangat serak dan dalam~.

"Hallo..." Ucap elana sambil menahan malu. Dia lupa untuk mengganti nada deringnya. Rasanya Elana seperti mau tenggelam di gurun Sahara aja.

"Kak saya sudah ada dipintu keluar ya mobil saya merek Lamborgini Warna item platnya bisa Pc"

'Hah gila sekarang sultan kerjanya bukan investasi saham lagi yak? Ternyata sekarang sultan udah ganti profesi jadi tukang gr*b kali ya? eh tapi..' Elena membatin dengan muka cengonya.

"mas ngapain ngasih tau plat nomer lewat pc? langsung aja sekarang gak papa kok. Ingatan saya bagus kok"

"Iya kak saya tau saya bukan mau menghina ingatan kakaknya jelek. Tapi emang plat nomer saya 'B 154 PC' kalau dibaca itu jadi 'Bisa PC',"

'Anjim gue ketipu' maki Elena dalam hati.

"oke kak saya cari ya" ucap elana dengan cepat dan segara mematikan telfonnya. Dia rasanya sudah benar benar ingin tenggalam di gurun Sahara sangking malunya.

Tapi tanpa perlu dicari pun sebuah mobil lamborgini berwarna hitam sudah terlihat sangat mencolok mata.

..........

Baru beberapa menit Elana dan sang Gr*b lamborgini berkendara, sebuah truk pembawa paket JN* melaju kencang ke arah mereka. Elana yang tidak fokus memperhatikan jalan dan tidak mengenakan sabuk keamanan pun akhirnya terlempar keluar jendela, karena Gr*b lamborgini dan truk JN* saling bertabrakan.

'Apakah aku akan mati? Padahal aku baru saja mau mejalani kehidupan remaja yang indah. Dan bagaimana dengan semua uang yang aku kumpulkan selama ini. Padahal aku ingin menggunakannya untuk berfoya foya. Dasar Lamborgini sia.....'

Dan begitulah akhir tragis dari kehidupan Elana Martinnez.

.....

Pesan dari author untuk episode kali ini : Makannya kalau lagi naik mobil tuh jangan main hp mulu. Ajak omonglah tuh supir biar gak kasian. Kalian gak tau ya sakitnya dicuekkin. Jangan lupa pake sabuk pengaman juga. Ingat ada masa depan yang menunggu mu. Park Jisung misalnya...

I'll Be The Real Heroine!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang