Chapter 12

395 54 1
                                    

"Kalian! Kalian membawa Pepper itukan?" Ucap Lyn singkat.

"....."

"Apa maksud anda nona?" Ucap Ezra.

"Eh apa aku salah orang ya?" Ucap Lyn ikut bingung.

"......"

"Aduh itu loh yang warisan keluarga kalian" ucap lyn panik.

"Maaf nona kami tidak mengerti" ucap francis.

"Hm... Jika kalian tidak mengerti bagaimana kalian bisa menjawab pertanyaan ku tadi? Huh baiklah baiklah. Begini aku ingin kalian membantuku untuk menjadikan wilayah ini maju. Kalian tau kan hak itu tidak bisa diwujudkan sendirian. Dan aku 'tidak sengaja' tau bahwa kalian memiliki pepper yang berisikan ide ide menarik. Jadi aku ingin meminta ijin untuk melihat pepper itu," ucap Lyn

"....."

"Ayah ibu bantu aku meyakinkan mereka dong" ucap lyn sambil memeluk ibunya.

"Aku menjamin keamanan kalian. Aku berencana untuk memejukan wilayah ini. Dengan ide ide yang ada di dalam prpper kalian itu, aku pikir kita bisa memajukan wilayah ini bersama. Apakah kalian tidak mau bergabung bersama kami?" Ucap ayah Lyn.

"........."

"Apakah kalian janji tidak akan membunuh kami?" Ucap edgar tiba tiba.

"Tidak kami janji. Dan kalian bisa memimpin langsung pada bidang masing masingnya. Bagaimana? Dan kami menjanjikan gelar merquess pada kalian," ucap ayah Lyn.

"Aku setuju." Ucap Edgar, Francis, Ezra, dan Cassius bersama.

"Yosh semuanya sudah setuju kalau begitu kita akan memulai kelasnya besok!," Ucap lyn

"Kelas?"

"Ya. Jadi begini rencananya, karena sekarang bulan Mei, maka mintalah lockdown mulai bulan juli. Dan selama bulan Mei hingga Juli ini aku dan kalian berempat akan belajar bersama. Dan ayah tolong data semua penduduk seperti yang aku minta. Dan tolong bangun juga sebuah gedung dengan gedung seperti ini. Lalu selanjutnya...."

Setelah pembangunan pagar selesai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


........
Setelah pembangunan pagar selesai. Saat ini ayah Lyn sedang mengumpul semua data penduduk. Dan Lyn serta keempat orang lainnya sedang belajar bersama. Namun tiba tiba kedua kakaknya ikut bergabung. Dan akhirnya mereka belajar bersama.

"Baiklah jadi sudah diputuskan ya. Mulai jam 6-8 itu waktunya Cassius. Jam 8-10 itu Francis. Jam 10-12 itu Edgar. Dan jam 12-14 itu Ezra. Sudah sepakat kan semuanya?"

"Iya nona,"

"Waktu kita hanya 2 bulan jadi ayo semangat semangat okei. Dan sudah jelas kan semuanya,"

"Ya nona. Kami sudah mengerti,"

.........
Hari ini Lyn berencana untuk pergi ke istana Berlin sesuia janji ayahnya. Untuk menumai yang mulia Putri Aera.

Namun saat tiba diruang tunggu Lyn terkejut.

"Dasar jalang. Udah berapa kali dih dikasih tau?! Jangan ditaroh disana tolol!" Sentak seorang pelayan dengan menjambak rambut Aera

"...."

'Njim bisa bisanya putri diperlakuin kayak gitu. Gak boleh dibiarin nih. Kalau dibiarin besok aku bisa ikutan mati!' batin lyn

"Heh!! Apa yang kalian lakukan pada putri?!" Ucap Lyn balas membentak.

"Putri ayo kamu ikut aku! Kalian semua jangan ikuti kami," Tambah Lyn.

"Baik nona"

Lyn dan Aera pun pergi. Mereka terus berjalan hingga sampai dibawah sebuah pohon yang sangat besar. Dicabang pohon itu terdapat sebuah ayunan. Lyn pun menyuruh Aera untuk duduk disana. Meskipun Aera lebih tua 1 tahun dari pada Lyn tapi untuk ukuran tubuhnya Lyn terlihat lebih besar. Ditambah lagi terlihat jelas banyak bekas penganiayaan.

"Putri?" Panggil Lyn.

"Hah.. akh.. iya iya anu...?" Jawab aera gagap.

"Putri? Apakah anda tau?"

"Y-ya?"

"Anda adalah seorang Putri satu satunya dikekaisaran ini. Benar kan?! Lalu apa yang anda lakukan?! Bahkan anda saja tidak bisa menghadapi seorang pelayan," ucap Lyn sambil membentak.

Lyn pun mencengkeram kedua lengan Aera dan menatap langsung k arah wajahnya kemudian berkata,

"Putri anda adalah putri satu satunya. Jika ada pelayan yang meremehkan anda maka tampar saja. Yang mulia raja tidak akan memprotes jika anda menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Jangan biarkan mereka meremehkan anda. Angkat kepala anda dan jika ada yang meremehkan anda katakan saja 'aku adalah putri dikekaisaran ini apakah kau ingin mati besok karena tuduhan penghinaan kepada keluarga kekaisaran'. Apakah anda mengerti putri?!"

"T-tapi bagaiman jika mereka membanciku?" Tanya Aera masih sambil menatap Lyn.

"Siapa yang peduli. Selama anda memiliki uang dan kekuasaan semuanya akan tetap baik baik saja. Singkirkan mereka yang meremehkan anda,"

"A-apakah begitu boleh?"

"Tentu putri. Anda adalah putri jadi semua akan baik baik saja,"

Aera pun mengangguk kan kepalanya.

"Putri jika anda benar benar mengerti, anda tau kan apa yang harus anda lakukan pada pelayan kurang ajar tadi?,"

"Y-ya aku tau, membelas menjambaknya kan,?"

"Benar putri, dan laporkan semua orang yang meremehkan anda pada baginda. Lalu minta baginda untuk mengganti semua orang orang itu," ucap lyn.

"Baiklah," ucap Aera dengan nada serius.

........
Aera pun berjalan sendirian ke arah pelayan yang menjambaknya tadi. Sedangkan Lyn dia hanya melihatnya dari jauh.

Plaak......

I'll Be The Real Heroine!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang