Lyn seolah melihat kilas balik masa lalunya dimana ketika dia masih menjadi agen FBI dibidang medis. Semua terlihat nyata, namun sayangnya Lyn tidak bisa menyentuh mereka.
Tiba tiba Lyn tertarik ke arah belakang. Dia melihat sepasang mata yang tengah menatapnya dengan sorot mata kegelapan.
"Sepertinya kita bertemu lagi Carvellyn atau lebih tepatnya Alexa?"
Sapa sebuah suara. Dan entah kenapa suar itu terdengar tidak asing bagi Lyn.
"Siapa?" Tanya Lyn sambil masih menatap sepasang mata yang menatap nya dari kegelapan.
"Bagaimana jika kita membuat kontrak? Akan kupastikan kebahagiaan bagimu dan keluarga, namun sebagai gantinya, berikan aku semua mana(kekuatan) yang kamu miliki"
"Bagaimana jika aku menolak?"
"Kamu tidak mempunyai pilihan lain tentu saja. Yang bisa kamu pilih adalah berikan mana mu atau mati" ucap suara itu dengan nada mengancam.
"Baiklah kalau begitu coba saja dapatkan mana ku" ucap Lyn, lalu dengan segera dia berlari ke arah kegelapan.
Ketika sedang berlari, tiba tiba ada banyak tangan yang mengejar nya. Dan saat itu lah ketika Lyn tertarik ke balakang, muncul sebuah api yang langsung melahapnya.
"Hosh hosh hosh... Apa itu tadi?"
"Dek ada apa?" Sebuah suara mengagetkan Lyn, ternyata itu adalah suara kakak pertamanya Arold.
"Kakaak... Aku bermimpi buruk" ucap Lyn sambil memeluk kakaknya.
"Uh sini sini kakak paluk. Cup cup. Sini bobo lagi," ucap arold sambil mengelus adiknya itu.
Dan akhirnya Lyn kembali tertidur di dalam pelukan kakaknya.
...........
"Ayah-! Aku ingin mengobrol serius lagi" ucap Lyn tiba tiba di tengah sarapan."Ada apa lagi Lyn?" Ucap ayahnya lembut.
"Ayo kita berubah menjadi negara berkembang-!" Ucap Lyn dengan penuh semangat.
"Apa maksudnya" tanya ibu.
"Maksudnya ayo kita menjadi wilayah termaju di kekaisaran ini. Kakak kakak akan membantu ku kan" ucap Lyn penuh semangat sambil menggenggam tangan kedua kakaknya.
"Huh?"
"Haha baiklah. Baiklah. Apa yang harus kita lakukan?"
"Kita bangun pagar mengelilingi wilayah ini dulu ayah. Lalu tolong minta permohonan kepada yang mulia untuk melockdown wilayag kita selama 1 tahun"
"Ah tentang pagar itu ya? Ayah sudah menyuruh penyihir ibukota untung datang 2 hari lagi. Mereka sudah setuju untuk membuat pagar mengelilingi wilayah kita" ucap ayah.
"Ayah aku ingin ayah mencari daftar nama orang orang yang ku tunjukkan nanti. Apakah bisa?" Ucap Lyn
"Mungkin bisa. Nanti coba ayah liat dulu ya"
"Baik ayah. Tapi sebelum itu. Kakak tolong temani aku ke toko senjata mau?"
"Huh untuk apa kamu mau pergi ke toko senjata? Tempat itu kotor dan berisik" ucap Ray dengan tegas.
"Aku ingin membuat senjata yang sangat keren. Apakah kakak tidak penasaran?"
"Huh.... Senjata apa?" Ucap Arold dengan penasaran.
"Rahasiaaa" ucap Lyn sambil tertawa.
........
Mereka bertiga pun setuju untuk pergi ke toko senjata disekitar wilayah grand duke lebih tepatnya daerah Antropia. Toko senjata yang akan mereka kunjungi adalah toko senjata milik teman lama ayah Lyn. Meskipun tempatnya usang tapi bisa dikatakan ini adalah tempat paling terkenal di wilayah kekuasaan grand duke."Hallo paman. Bisakah aku bertemu dengan paman Ran?"
"Oh arold-! Ah tuan sedang diruangannya. Kamu langsung kesana saja."
Setibanya mereka di depan sebuah ruangan. Arold mengetuk pintu itu.
"Masuklah" ucap suara dari dalam ruangan.
"Hallo paman. Apa kabar?"
"Oh Arold Ray. Aku baik baik saja. Apakah ini adalah adik kalian?".
"Ya paman dia adalah adik kami. Bukankah dia cantik?"
"Haha dia sangat cantik. Jadi ada perlu apa kalian mencariku?"
"Anu.... Saya ingin membuat sebuah senjata dengan bentuk dan rangkaian seperti ini. Apakah bisa?"
.........
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll Be The Real Heroine!
خيال (فانتازيا)[ORIGINAL STORY BY ME-!] 'Sebenarnya apa apaan ini semua?! Kenapa aku menjadi bayi?! Dan kenapa aku harus menjadi seorang mantan heroine yang lemah dan cengeng?!' Aku terus menerus mengulang semua kata kata itu di dalam otak ku. Awalnya aku berfikir...