Chapter 6

705 75 6
                                    

Saat mereka berjalan untuk menjemput sang ibu, mereka berpapasan dengan kedua kakak lyn, harold dan ray.

Akhirnya mereka berempat pergi bersama untuk menjemput ibu mereka.

"Ibu apa yang ibu.... KYAAAAA"

........
"Huh...?" Tanya ibu lyn dengan muka polos dengan tangannya yang bersimbah cairan berwarna merah.

"Ibu tangan ibu kenapa?"
"Astaga sayang kamu kenapa?"
"Ibu, apakah ibu baik baik saj?"
"Ibuuuu..."

"Ah tunggu ini hanyalah pewarna kain yang berwarna merah. Ibu sedang mewarnai kain" jawab ibu lyn menjelaskan.

"Aduh kenapa gak putri ku gak istriku seneng banget sih ngerjain apa apa sendiri. Kan bisa dikerjain sama pelayan," ucap ayah Lyn mengerutu.

"Ahaha sudah sudah ibu ayo kita makan bersama sama di taman belakang. Lyn masak sendiri loh" ucap lyn memecahkan keadaan.

"Wah putri ibu memang hebat. Ibu jadi tidak sabar untuk mencicipinya. Tunggu ibu akan cuci tangan terlebih dahulu"

Akhirnya mereka berjalan bersama menuju taman belakang.

.........
Saat satu keluarga itu sampai dihalaman belakang, mereka sudah melihat para pekerja dan ksatria yang berbaris rapi serta makanan yang sudah tersusun rapi.

"Wah kamu benar benar mengumpulkan semua pelayan dan kstaria ya" ucap ayah lyn

"Iyaaa, aku sengaja"

"Baiklah semua ayo kita makan bersama masakan buatan putri cantik ku ini" ucap ayah lyn dengan lantang.

Untunglah keluarga lyn bukan keluarga yang menganut paham bangsawan adalah kelompok tertinggi. Keluarga lyn masih menghargai para pekerja dan rakyat biasa. Mereka tidak membeda bedakan kasta mereka.
Hal ini lah yang juga membuat banyak rakyat jelata yang lebih memilih untuk tinggal di daerah kekuasaan Grand Duke Blaze.

"Astaga apakah ini ajaib rasanya benar benar enak"
"Apa ini sebenarnya aku belum pernah merasakan masakan seperti ini sebelumnya"
"Apa ini kenapa sangat enak"
"Rasanya aku seperti makan makanan buatan surga"
"Apa ini? Ini sangat lembut dan enak"
"Minuman ini terasa seperti semangka tapi sangat menyegarkan"

Dan masih banyak lagi ucapan kagum. Mereka semua terkejut karena biasanya makanan yang mereka makan terasa hambar tapi saat ini semua masakannya memiliki rasa yang beraneka ragam.

"Astaga apakah kamu benar benar membuat nya sendiri?"

"Iyaa benar ibu. Aku membuatnya sendiri apakah enak?" Ucap lyn sambil tersenyum malu malu.

Akhirnya acara makan bersama pun selesai. Lyn sengaja tidak memberikan resep untuk membuat garam dan gula. Karena ada satu hal yang harus lyn lakukan terlebih dahulu. Dan dia akan melancarkan rencananya malam ini.

........
Saat ini seluruh keluarga Blaze sedang berkumpul. Sudah menjadi hal biasa bila seluruh keluarga akan berkumpul sesaat setelah makan malam. Saat itu lah Lyn mulai bergerak.

"Ayah ayah" panggil Lyn dengan manja dan meminta untuk duduk dipangkuan ayahnya.

"Aduh putri ayah, ada apa hem?"

"Tadi Lyn sedang bermain rumah rumahan. Lalu Lyn berpikir kenapa kita tidak membangun pagar disekeliling wilayah kita? Bukan kah itu akan tampak keren dan terlihat kokoh" ucap Lyn dengan ekspresi yang dia buat selucu mungkin.

"Hem?? Apakah maksud putri ayah membangun benteng?" Ucap ayah Lyn mulai serius.

"Iyaa, nanti kita bisa mendirikan beberapa menara untuk memantau agar tidak ada orang jahat yang datang kemari" ucap Lyn dengan nada yang dibuat sepolos mungkin.

"Haha ayah memang sedang berpikir tentang cara menghalangi para perampok. Mungkin cara tersebut bisa ayah pikirkan lagi. Putri ayah memang pintar" ucap ayah Lyn sambil mengelus kepala putri nya itu.

Sang ibu yang duduk disebalah suaminya itu pun berpikir mungkin cara yang disaran putrinya itu memang cara yang bagus. Dengan begitu tidak akan ada lagi sengkatan lahan yang terjadi di perbatasan.

Setelah Anak anak nya tidur. Sang ibu dan ayah Lyn masih terjaga di dalam kamarnya. Mereka sedang mendiskusikan tentang cara yang direkomendasikan oleh anak gadisnya itu.

"Sayang bukankah cara yang disarankan Lyn tadi adalah cara yang bagus? Dengan begitu kita akan memberikan batasan yang pasti tentang wilayah kita hingga tidak akan ada lagi masalah sengketa lahan diperbatasan" ucap sang ibu.

"Aku juga berpikiran hal yang sama sayang. Dana yang kita miliki juga sangat banyak jika hanya membangun pagar mengelilingi wilayah mungkin kita bisa memanggil setidaknya 50 sampai 80 penyihir ibu kota. Dan mungkin dananya hanya butuh sekitar 300 dam*," Ucap suami menjelaskan.

"Baiklah besok ayo kita diskusi bersama dengan Ezra"

"Hah sepertinya putri kita benar benar benar jenius hahah"ucap sang ayah sambil memeluk istrinya.

"Ya aku berharap banyak pada putri kita"

........
Sedangkan dilain tempat, tepatnya dikamar Putri mereka Lyn sedang berada di alam mimpinya.

"Tempat apa ini? Apakah aku sedang bermimpi" Ucap Lyn.

Sesaat setelah dia mengucapkan kata kata tadi, sebuah sinar yang sangat terang menghampiri Lyn, yang membuatnya dengan reflek langsung menutup matanya.

Dan saat itulah Lyn merasakan tubuhnya seperti terjatuh dari ketinggian.

"Hai~"

......
Note :
Dam : mata uang yang digunakan disana. Jadi mereka ngitungnya itu 1 dam 2 dam 3 dam gitu. Paham kan ya?

..........
Pesan Author :
Jangan lupa vote comment ya~
(人 •͈ᴗ•͈)

I'll Be The Real Heroine!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang