Sedangkan dilain tempat, tepatnya dikamar Putri mereka Lyn sedang berada di alam mimpinya.
"Tempat apa ini? Apakah aku sedang bermimpi" Ucap Lyn.
Sesaat setelah dia mengucapkan kata kata tadi, sebuah sinar yang sangat terang menghampiri Lyn, yang membuatnya dengan reflek langsung menutup matanya.
Dan saat itulah Lyn merasakan tubuhnya seperti terjatuh dari ketinggian.
"Hai~"
"Yo-!"
Mendengar suara itu sontak Lyn membuka matanya. Saat matanya mulai terbiasa dengan cahaya disekitarnya, Lyn melihat ada banyak orang mengerumuni nya. Melihat hal itu Lyn sontak langsung bangun.
"Kalian siapa? Hah? Jangan jangan aku mati lagi?Dahlah kehidupan memang berat," ucap Lyn sambil menutup matanya lagi.
"Heh-! Pemalas. Ayo bangun"ucap salah satu dari mereka sambil menarik tangan Lyn.
"Eh woi mana ada dewa yang narik narik tangan orang. Sakit tau," ucap Lyn.
"Hm.... Kamu sangat tenang ya? Apa kamu tidak penasaran apa yang terjadi? Bagaimana kamu bisa ada disini?"
Mendengar hal itu sontak saja Lyn langsung berdiri tegap.
"Benar. Apa yang sebenarnya terjadi disini? Kenapa aku bisa masuk ke dalam sebuah novel?" Ucap Lyn dengan nada penasaran.
"Novel? Aha ternyata kamu hanya ingat sebatas itu saja ya?" Ucap salah seorang pria.
"Bukankah memang hanya sebatas itu yang terjadi?" Ucap Lyn ikut bingung.
"Baiklah baiklah. Begini saja. Ceritakan semua yang kamu ingat tentang kehidupan yang telah kamu jalani. Dan kami akan menjawab 1 pertanyaan darimu. Bagaimana setuju?" Ucap seorang wanita cantik yang mengenakan baju berwarna merah terang.
"Uh kurasa itu pembagian yang tidak adil" ucap Lyn dengan nada sedikit protes.
"Baiklah jika kamu tidak mau. Kami akan mengirimu kembali." Ucap seorang pria.
"Eh iya iya aku setuju. Ini sih namanya pemaksaan. Baiklah aku akan mulai bercerita. Kurang lebih 5 tahun sebelum aku bereinkarnasi kesini. Aku membaca sebuah novel........."
"Hm... Jadi begitu. Biar kami perjelas sebenarnya, kamu tidak bereinkarnasi di dalam novel. Tapi ini adalah kehidupanmu yang sebelumnya." Ucap wanita bergaun merah tadi.
"Hah bagaimana bisa? Aku jelas mengingat nya bahwa aku bereinkarnasi ke dalam novel?!" Ucap Lyn membela.
"Baiklah sebenarnya begini, ini adalah kehidupanmu sebelumnya. Jadi sebelum kamu menjadi Elana di dimensi lain, kamu adalah seorang Carvellyn Blaze. Dan bila dihitung ini adalah reinkarnasimu yang ke-7 kalinya. Dan alasan kamu terus bereinkarnasi sebenarnya sama, karena kamu memiliki tugas dari Sang Pencipta. Tapi sayangnya di kehidupan mu 6 kali sebelumnya kamu tidak bisa memenuhi tugas tersebut. Hingga kehidupan yang sekarang Sang Pencipta memutuskan untuk menyuruh kami membantu mu. Memang kami tidak bisa membantumu secara langsung. Tapi jika kamu berada dalam bahaya kami akan menolong mu. Anggap saja ini adalah permohonan maaf kami karena kesalahan dimasa lalu. Dan untuk masalah novel,mungkin kamu akan mengingatnya seiring berjalannya waktu," ucap sang wanita bergaun biru.
"Hah? Jadi maksudnya ini adalah kehidupan ku yang ke-7 kalinya? Jadi Carvellyn Blaze yang aku baca dinovel itu adalah aku dikehidupan ku yang dahulu? Dan apa maksudnya permohonan maaf dari kesalahan masa lalu itu?," Tanya Lyn bertubi tubi.
"Hai bocah. Bukankah kami sudah memberi tahumu, bahwa kamu hanya bisa mengajukan 1 pertanyaan?" Ucap seorang pria berbaju hitam.
"Tapi aku benar-benar bingung saat ini" Ucap Lyn sedih.
"Kami hanya berpesan gunakan kekuatan kami sebaik mungkin dan minta tolonglah pada orang yang paling kamu percayai agar tugasmu bisa terselesaikan dengan baik. Baiklah sampai jumpa lagi. Kami akan terus memantaumu dari heaven" ucap ke-4 orang itu sambil mulai memudarnya pandangan Lyn.
"Tungguuuu..." Teriak Lyn.
Bersamaan dengan teriakannya itu masuklah 4 orang pengawal ke kamar Lyn.
"Nona ada apa?" Tanya pengawal Lyn sambil memeriksa keadaan sekitar kamar Lyn.
"Haha tidak apa apa kok. Sepertinya aku hanya bermimpi buruk. Kalian boleh keluar kok," Ucap Lyn sambil tersenyum.
Dan para pengawal nya pun keluar menyisakan Lyn sendirian di dalam kamarnya dengan berbagai rasa bingung.
.............
Di pagi harinya Lyn tampak lesu dan kurang bersemangat. Hal ini membuat sang ibu ayah dan kedua kakaknya bingung sekaligus panik."Sayang apakah kamu baik baik saja?" Tanya ibu Lyn sambil mengelus puncak kepala anaknya itu.
"Iya bu aku baik baik saja. Tapi ada hal yang ingin aku beritahukan kepada kalian nanti malam. Apakah ayah ibu dan kakak bisa ke kamar ku nanti malam?" Tanya Lyn dengan muka serius.
"Apakah adik kecilku ini takut tidur sendirian hem??" Tanya kakak kedua Lyn, Ray.
"Apakah kamu mau kakak peluk ketika tidur nanti?" Tambah kakak pertama Lyn,Arold.
"Uh kakak aku serius tau" ucap Lyn kesal.
"Baiklah baiklah nanti malam ayo kita dengar cerita putri kita ini sambil sekalian tidur bersama bagaimana?" Tawar sang Ibu.
"Baiklah kami setuju"
Saat itu Lyn sudah memutuskan satu hal. Dan semuanya akan ia sampaikan nanti malam pada keluarganya itu.
.............
Pesan Author :
Jangan Lupa Vote comment yaaa~
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll Be The Real Heroine!
Fantasi[ORIGINAL STORY BY ME-!] 'Sebenarnya apa apaan ini semua?! Kenapa aku menjadi bayi?! Dan kenapa aku harus menjadi seorang mantan heroine yang lemah dan cengeng?!' Aku terus menerus mengulang semua kata kata itu di dalam otak ku. Awalnya aku berfikir...