Fourty Seven

42 3 1
                                    

****
Suho masih berada di mansion milik keluarga Lavygnie di Canada, saat ini dia sedang menikmati segelas darah segar di kamarnya sambil memandang jauh ke luar sana

Orangtuanya memang sudah pulang dari kemarin, tetapi Suho masih betah di sini, karena sebenarnya dia sedang menghindari Irene

Sudah beberapa hari kebelakang Irene terus menghubunginya, tetapi Suho tidak menjawabnya, begitupun dengan hari ini

Irene terus menghubunginya tetapi Suho masih tetap tidak mau berbicara apapun

Karena kesal handphonenya terus berdering, akhirnya Suho mengangkat telponnya

'Yeobosaeyo' orang di sebrang sana mulai berbicara

"Ada apa?" tanya Suho dingin

'Sudah beberapa hari kebelakang aku mengunjungi rumahmu, tetapi sepertinya tidak ada siapapun di sana, kau di mana?' tanya Irene

"Bukan urusanmu"

'Jika memang aku ada salah, tolong maafkan aku, aku berjanji akan menjadi lebih baik lagi, kumohon beri aku kesempatan'

'Tolong temui aku sekali saja, kumohon' ujar Irene yang terdengar mulai menangis

'Aku janji, setelah ini aku tidak akan lagi mengganggu hidupmu, jadi kumohon sekali ini saja' lanjut Irene

'Jika kau berbeda darikupun aku akan menerimamu setulus hatiku' ujar Irene tiba-tiba seolah dia tahu jika Suho berbeda darinya

Suho hanya terdiam mendengar perkataan Irene itu

"Dangsin.... jigeum eodiso?" tanya Suho

'Aku dan grupku sedang pemotretan di Ahopsan forest'

"Baik....." ucapan Suho terhenti

'Siapa kau?' teriak Irene pada seseorang di sana

'Yaak, jangan mendekat' Irene terdengar ketakutan

Drap drap drap

Irene terdengar berlari tanpa tujuan, sadar jika saat ini Irene sedang dalam bahaya, Suho langsung melakukan teleportasi

****
Irene berlari tanpa tujuan saat pria misterius itu terus mengejarnya

Irene terus berteriak meminta pertolongan, tetapi sialnya dia malah makin masuk ke dalam hutan yang tentunya sangat sepi

"Mau ke mana?" Pria yang mengejar Irene tadi tiba-tiba muncul di hadapannya

Irene berbalik arah dan berlari, tetapi lagi-lagi pria itu kembali muncul di hadapannya secara ajaib

Pria itu langsung mencengkram leher Irene dan mengangkatnya

Dari kekuatannya sepertinya pria ini bukanlah manusia biasa

Irene berusaha untuk melepaskan cengkraman pria ini

Tetapi Irene tidak berdaya, jangankan untuk melawan, bahkan pasokan oksigennya pun sudah hampir habis

Irene mulai meneteskan air matanya, sementara pria itu hanya menatapnya

Brak

Irene dilemparkan sampai terpental pada phon besar yang berada cukup jauh dari posisinya tadi

Irene berusaha untuk bernafas dan sudut bibirnyapun terluka

Sebelum Irene melarikan diri, pria itu menghampirinya dan berjongkok dengan ekspresi psikopatnya

"Aku sudah lama mengagumi kecantikanmu, dan akhirnya kita bertemu" ujar pria itu sambil membelai rambut Irene

"Ternyata jika dilihat langsung, kau lebih cantik ya" lanjut Pria itu sambil mengangkat dagu Irene

My Alpha is a ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang