*****
Sudah beberapa hari berlalu, dan kini keadaan Irene sudah pulih sepenuhnya, Irene juga sudah mulai terbiasa menjalankan kehidupanya sebagai seorang Vampire sekaligus mate dari SuhoSaat ini Irene sedang menikmati segelas darah rusa segar sambil memandang ke luar jendela kamarnya
"Suho......" panggil seseorang yang langsung saja membuka pintu
Irene menengok ke sumber suara lalu tersenyum "Suho sedang pergi ke luar sebentar" ujar Irene pada Stefanie sambil tersenyum
Dan Stefanie hanya ber-oh-ria, Stefanie masih saja menunjukan ketidaksukaannya pada Irene "Fanie..." panggil Irene saat Stefanie hendak pergi
"Apa?" tanya Stefanie dingin
Irene berdiri lalu berjalan menghampiri Stefanie "Aku ingin mengobrol denganmu" ujar Irene
"Aku sibuk" tolak Stefanie
"Ada yang ingin aku bicarakan, aku harus menjelaskan sesuatu padamu" ujar Irene
Stefanie menghela nafasnya "Aku tunggu di taman" ujar Stefanie sambil berlalu
Irene hanya tersenyum, Irene berharap semoga dengan ini hubungannya bisa lebih akrab dengan saudara iparnya itu
****
Celena sedang terbaring dengan luka di sekujur tubuhnya, tangannya juga terikat kawat perak, begitupun dengan mulutnya yang tersumpalSemalam Kris kembali berlaku kasar pada matenya ini sampai Celena tidak sadarkan diri
Cklek
Kris masuk ke dalam ruangan bawah tanah yang digunakannya untuk menyakiti matenya
Tidak ada seorangpun selain Kris yang tahu tentang tempat ini, jadi tidak ada yang tahu jika Luna mereka sering disakiti di sana
Kris melepaskan kawat perak yang mengikat pergelangan tangan Celena, lalu Kris juga membuka kain yang menyumpal mulut Celena
Kris membawanya berteleportasi ke kamarnya, lalu Kris membaringkan tubuh Celena
"Kenapa harus kau yang membunuh ibuku?" Kris bergumam
"Seandainya saja bukan kau yang melakukannya, aku pasti merasa seperti Alpha yang paling beruntung karena mendapatkan mate sepertimu" lanjut Kris sambil mengusap luka di wajah Celena yang secara ajaib langsung hilang dan kembali mulus seperti sedia Kala
****
Stefanie sedang bersantai di taman kastil milik keluarga Suho sambil menikmati segelas teh da hong pao kesukaannyaBeberapa detik kemudian Irene datang menghampirinya
"Bagaimana kabarmu?" tanya Irene membuka pembicaraan
"Langsung saja pada intinya" ujar Stefanie
Irene tersenyum tipis, lalu dia kembali memulai pembicaraannya "Kau bersikap dingin padaku seperti ini karena Chanyeol kan?" tanya Irene
Stefanie hanya meliriknya sekejap, lalu Stefanie menyimpan segelas teh beserta tatakannya pada meja di depannya
"Bisa dikatakan seperti itu, tapi bukan hanya itu alasanku" ujar Stefanie
"Lalu?" tanya Irene
Stefanie meliriknya tajam "Aku hanya tidak suka saja jika ada yang mempermainkan perasaan saudaraku dan berniat untuk berpaling pada sahabatnya" jelas Stefanie
"Maksudmu?" tanya Irene bingung
"Aku tahu, selama ini kau hanya mempermainkan perasaan Suho, dan kau juga berniat untuk mendekati Chanyeol kan?" tanya Stefanie