Enhypen bisa jadi apa yang kamu mau, ga percaya? Kuylah langsung aja cek..
ini cerita aku nulis iseng-iseng doang😌👌🏻
•
@eestehpanas
Welcome to the world of halu
Cover by pin📌
pict by pin📌
Terdengar jelas bunyi sepatu yang berjalan menyentuh lantai.
Drap..
Drap..
Drap..
Suasana semakin mencekam saat bunyi langkah itu mulai mendekat ke arah di mana aku bersembunyi.
Aku sekarang sedang di rundung ketakutan yang teramat sangat, di mana aku bersembunyi di dalam lemari kayu kamar.
Aku bekap mulutku sendiri agar tidak menimbulkan suara. Keringat dingin mulai membasahi tubuh ku.
"Sayang.."
Suara itu yang aku takutkan, di mana dia memanggil ku dengan sebutan menjijikkan itu.
"Aku tidak akan menyakitimu jika kamu keluar dengan sendirinya"
"Sayang, ayolah.. jangan membuatku marah"
Jika kamu berpikir orang yang sedari tadi memanggilku dengan sebutan 'sayang' itu kekasihku kalian salah.
Aku tidak memiliki kekasih dari aku lahir sampai sekarang, karna aku tidak berniat untuk berkencan dengan siapapun.
Tapi sejak di mana aku tak sengaja melihat seorang laki-laki yang sedang membunuh seseorang di gang sempit, di situlah masalah terjadi.
Di mana aku harus merelakan status single ku untuknya. Aku sudah menolak dan tidak akan memberi tau siapapun tentang apa yang ku lihat, tapi dia tetap saja memaksaku dengan ancaman jika tidak menurutinya dia akan membunuh keluarga ku.
Flashback on
Aku bersenandung kecil sambil menyusuri jalan, awalnya aku ingin mencari udara segar dengan berjalan-jalan di malam hari yang tenang ini.
Tapi mungkin keberuntungan tidak memihak padaku.
Saat aku berjalan ingin melewati gang, aku tak sengaja melihat seseorang dengan pakaian serba hitam sedang menerkam seseorang di sana.
Aku bersembunyi di balik tembok dengan sedikit mengintip apa yang akan di lakukan orang pakaian hitam itu lebih lanjut.
Dan selanjutnya yang ku lihat adalah kepala yang sudah terputus dari badannya dan mata yang sudah tidak berada di tempatnya.
Aku melebarkan mataku dan menutup mulutku tercengang karna kelakuan orang pakaian hitam itu. Tak sesekali aku ingin memuntahkan isi perutku melihat itu semua.
Karena sudah tak tahan lagi aku melangkah pergi tidak berniat lagi untuk mencari udara segar. Sekujur tubuhku lemas, rasanya aku tak mampu lagi untuk berjalan.
Langkah demi langkah aku pijakkan meskipun lemas yang menerpa sekujur tubuh. Sampai pada saatnya aku berhenti karna melihat ada sepasang kaki dengan sepatu air force di depanku.
Aku mendongak pelan untuk melihat siapa orang yang berdiri di hadapan ku.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.