Jay as ketos

3K 340 42
                                    


Sudah 2 hari aku mengikuti kegitatan mpls. Sekarang aku sudah menjadi siswa di sekolah favoritku, di SMA Engene.

Aku pikir menjadi siswa baru akan sangat sulit untuk bersosialisasi satu sama lain. Ternyata tidak, malah di sini banyak teman seangkatan ku yang mengajak berbicara ataupun berkenalan.

"Untuk semua siswa siswi baru di mohon berkumpul, karna akan di adakan pengumuman oleh kepala sekolah"

Suara tersebut menginterupsi siswa siswi untuk berkumpul. Semua berjalan ke tengah lapangan dan berbaris rapi. Aku sengaja memilih tempat di belakang sendiri agar dapat melihat ketua osis yang kebetulan sedang berjaga di belakang barisan.

Namanya jay, dia menjabat sebagai ketua osis di SMA Engene. Saat aku baru memasuki SMA Engene, yang pertama kali ku lihat adalah kakak tingkat ku ini. Dia yang sibuk mendata siswa siswi baru saat itu.

 Dia yang sibuk mendata siswa siswi baru saat itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dari situ lah rasa suka ku mungkin muncul. Aku mulai berfikir bahwa cinta pada pandangan pertama itu memang ada.

Kembali pada aku yang sedang berbaris dan sesekali melirik kak jay di belakang. Hanya meliriknya saja aku sudah salah tingkah bagaimana jika menatapnya langsung.

"Hei, ga usah ngelirik kak jay mulu perhatiin tuh yang di depan ngomong" senggolan yeri berhasil membuatku menoleh padanya.

Yeri, temanku yang ku kenal sejak 2 hari ini. Hanya yeri yang berteman dekat dengan ku, yang lain hanya singgah lalu pergi sesuka hati. Intinya mereka hanya mengajak ku berkenalan setelah itu pergi.

"Kak jay lebih menarik" kataku acuh dan kembali menoleh kebelakang untuk melihatnya.

Kebetulan sekali saat aku menoleh kak jay melihatku dan berbicara pelan ke arahku yang membuatku kebingungan karna tidak paham apa yang di bicarakannya.

"Ga kedengeran" ucapku dengan pelan nyaris tidak terdengar suara, mungkin hanya bibirku yang bergerak.

Setelah aku mengatakan itu, kak jay langsung mendekatiku. Memegang kepalaku dan meluruskan nya agar aku memperhatikan kepala sekolah yang sedang berbicara di depan.

"Sekarang perhatiin dulu yang di depan lagi ngomong, kalau mau liat gue nanti ada waktunya" bisik kak jay tetap di kupingku.

Aku hanya bisa menahan senyumanku. Lagi-lagi aku semakin di buat salah tingkah. Sopankah seperti itu?

Dengan terpaksa aku menghadap depan untuk memperhatikan kepala sekolah yang sedari tadi berbicara tidak ada hentinya.

~~~

Sekarang aku dan yeri sudah berada di kantin setelah berdiri hampir 2 jam di lapangan tadi.

"Gila capek banget gue" ucapku sambil meminum minumanku yang tadi sudah ku beli.

ENHYPEN AS | OT7Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang