ENHYPEN AS | OT7

Jake as boyfriend

"Kak anterin aku ke toko buku ya?" Tanyaku kepada lelaki di depanku.

"Jake udah janji sama gue mau makan bareng" jawab yeeun.

Yeeun profile// yeeun adalah teman jake, dia cantik sangat-sangat cantik, banyak siswa yang rela berdiri seharian di depan jendela kelas yeeun untuk melihatnya.

Jake profile// dia adalah pacarku, sudah lama aku berhubungan dengan jake kami menghabiskan waktu bersama tapi untuk akhir-akhir ini jake di sibukkan dengan temannya yeeun. Di manapun jake pergi pasti di situ ada yeeun.

Aku sering sekali melihat jake jalan berdua bersama yeeun, makan berdua dan lain-lain. Tapi tidak tau kenapa aku bisa bertahan sejauh ini.

"Aku udah janji mau-" ucapan jake terputus.

"Iya, kalau gitu aku pergi dulu. Maaf mengganggu"

Aku langsung pergi meninggalkan mereka berdua. Aku bisa meliat mereka pergi dengan jake yang mengendarai motornya dan yeeun yang memeluk jake.

"Apa setelah ini mata gue bakal sakit setelah melihat pacar gue sendiri yang lebih memilih pergi bareng temannya di banding gue"

Tin
Tin
Tin

Suara klakson mobil yang berhenti di depanku.

"Dek, lo belum pulang? Ngapain masih di sini? Jake mana?"

Orang di dalam mobil tersebut adalah soobin kakak ku.

"Gue baru aja keluar kelas" alasanku kepadanya.

"Lo ga bisa boong sama gue, jake nemenin yeeun lagi?" Tanya soobin marah.

Aku hanya menunduk diam.

"Ngapain masih di pertahanin sih? Gue udah bilang sama lo berkali-kali nyerah aja sama hubungan lo ini, gue ga mau lo tambah sakit hati cuma karna jake.

Liat, apa jake peduli sama lo? Kalau pun lo di culik jake juga bakalan lebih mentingin nemenin yeeun dari pada lo"

Soobin mengeluarkan semua keluhannya kepadaku. Sebenarnya aku sudah muak dengan kelakuan jake, tapi bagaimana lagi aku sangat menyayanginya.

Aku mulai meneteskan air mataku.

"Udah ga usah nangisin cowo brengsek kaya dia, ayo pulang"

Sampai di rumah aku masih kepikiran dengan kata-kata kakaku.

"Sebenarnya gue pengen marah tapi gue takut kalau gue marah, jake malah mandang gue cewe posesif. Jadi lebih baik gue diem"

~at school~

"Lo putus sama jake?" Tanya yena temanku.

"Hah? Engga, gue baik-baik aja sama jake" jawabku bingung karna pertanyaan yang yena lontarkan.

"Terus kenapa gue liat jake pulukan sama yeeun" ucapnya yang membuatku tidak kaget.

Aku sering melihat jake berpelukan dengan yeeun jadi aku tidak kaget mendengarnya.

"Gue udah sering liat mereka kaya gitu"

"Tapi ini ga kayak biasanya, habis mereka pelukan yeeun nyium pipinya jake. Gue pikir lo putus sama jake" Ujar yena yang membuat hatiku berhenti berdetak saat itu juga.

Setelah mendengar ucapan yena aku langsung bergegas keluar dari kelas. Aku bisa melihat jake di sana sedang tersenyum lebar dengan yeeun.

"Jake" panggilku, yang merasa dipanggil pun menoleh.

Sebenarnya untuk menatap jake saja aku harus memberanikan diriku.

"Jake, let's break up"

Lelaki di depanku langsung menatapku terkejut.

"Kamu kenapa? Kenapa tiba-tiba?" Tanyanya bertubi-tubi.

"Aku tanya sama kamu, sebenernya pacar kamu tuh aku atau yeeun? Kamu lebih mentingin yeeun yang notabennya cuma temen kamu dari pada aku pacar kamu" amarahku sekarang sudah memuncak.

Jake hanya diam sambil menatapku yang sudah meneteskan air mata di sana.

"Kamu aja cuma diem sekarang, sepertinya memang ini yang harus kita lakukan. Aku pergi"

Aku ingin melangkah pergi tapi jake menahan tanganku dan langsung memelukku erat.

"Aku ga mau kamu pergi" ucapnya sambil memelukku semakin erat.

"Aku menginginkanmu tapi.. aku juga menginginkan yeeun" kata jake ragu.

"Jangan egois jake, kamu ga bisa memiliki 2 orang sekaligus. Aku tau kamu mungkin bosan denganku, jadi itu wajar. Mungkin memang saatnya aku yang harus pergi darimu.

Terima kasih sudah menemaniku hingga sekarang, aku pergi" jelasku padanya.

Aku melangkah untuk meninggalkan jake. Aku tak menyangka hubungan yang aku pikir akan berakhir sampai kita menikah ternyata tidak.

"Maaf, hanya kata itu yang mampu aku ucapkan" -jake

"Terima kasih, sudah menjadi orang yang aku cintai setelah kedua orang tuaku" -y/n