Chapter 178 Part 2

4.5K 613 7
                                    

Chapter 178 Part 2 — Kill
————————————————————

Namun tidak akan ada yang namanya pil penyesalan di dunia ini dan Huang Fu Hao dengan cepat membayar harga untuk keputusannya yang sembrono.

Sementara Huang Fu Hao sedang menuju ke lokasi, Putra Mahkota mengambil jalan lain menuju Paviliun Yi Feng dengan pengawalnya. Keduanya memperlebar jarak satu sama lain. Jaraknya tidak jauh tapi karena bukan jalur atau arah yang sama, mereka tiba dengan waktu yang berbeda.

Setelah waktu dua batang dupa (waktu modern: 30 menit), Huang Fu hao mencapai Paviliun Yi Feng.

Di ujung koridor panjang Paviliun Yi Feng, ada seseorang yang sedang duduk. Saat orang itu melihat Huang Fu Hao, dia langsung berdiri.  Itu adalah Putra Mahkota.

Huang Fu Hao agak terkejut karena dia tidak menyangka Putra Mahkota akan datang lebih awal darinya. Jika seperti ini, waktu yang ditunjukkan dalam undangan akan dapat diterima, karena pihak lain datang lebih awal.

Dia melihat sekeliling dan berkata, "Kenapa yang lainnya belum datang?"

Karena itu adalah adegan 'cinta pada pandangan pertama', lalu bagaimana itu bisa terjadi jika yang lain belum datang?

Putra Mahkota tersenyum, "Jangan terburu-buru. Hari ini aku memanggilmu sepagi ini karena aku punya beberapa hal untuk dibicarakan denganmu secara pribadi."

Huang Fu Hao merasa bahwa Putra Mahkota agak aneh tapi dia tidak terlalu memikirkannya karena pengawalnya berada di tengah gunung dan akan segera tiba. Selain itu ada penjaga oleh Putra Mahkota sehingga dia merada tidak ada yang salah, dia berbicara, "Bicaralah."

Putra Mahkota berjalan ke sisi Huang Fu Hao dan berkata, "Tidakkah Saudara Huang Fu merasa penasaran kenapa Pangeran ini memanggilmu secepat ini dan kenapa penjaga Saudara Huang Fu harus tetap berada di tengah perjalanan?"

"Karena mungkin ada hal-hal yang sangat penting untuk didiskusikan." Huang Fu Hao merasa tidak sabar saat Putra Mahkota mengulur waktu. Keduanya telah mencapai titik seperti itu sehingga tidak perlu menyembunyikan apa pun.

"Tidakkah Saudara Huang Fu merasa bahwa keadaan ini untuk membunuh dan memastikan agar tidak ada saksi?" Putra Mahkota bertanya.

Huang Fu Hao tertawa terbahak-bahak, "Jangan bercanda."

Putra Mahkota tidak menjawab. Huang Fu Hao berbalik untuk melihat dia dan hatinya melonjak.

Ekspresi Putra Mahkota sangat tenang dan tidak ada gerakan lain selain ketenangan yang membuat hati Huang Fu Hao tiba-tiba merasa tidak nyaman. Dia tiba-tiba merasakan sesuatu yang dingin merangkak ke atas punggungnya. Tapi kenapa Putra Mahkota ingin membunuhnya dan memastikan tidak ada saksi? Kecuali Putra Mahkota bisa membunuh semua orang yang ada di kediaman Pangeran Qin, Putra Mahkota tidak akan bisa lepas begitu saja. Selain itu Huang Fu Hao tidak bisa memikirkan alasan Putra Mahkota akan membunuhnya.

Tapi sebelum dia bisa mendengar jawabannya, dia melihat kilatan di mata Putra Mahkota dan hatinya terkejut, dia secara tidak sadar berbalik ke sisinya untuk menghindari pedang perak yang ada di belakang.

Yang ada di belakangnya adalah penjaga pribadi Putra Mahkota.

Huang Fu Hao merasa kaget dan takut. Dia akhirnya menyadari bahwa ada yang tidak beres saat ini. Putra Mahkota membawa penjaga tapi saat ini pengawalnya ditinggalkan di tengah gunung. Huang Fu Hao tidak pernah berpikir bahwa Putra Mahkota akan mengambil tindakan seperti ini sehingga dia jatuh ke dalam jebakannya dengan mudah. Dia berkata dengan marah, "Apa yang kamu lakukan?"

Putra Mahkota memandangnya tanpa ekspresi, "Maaf."

Beberapa penjaga terbang ke arah Huang Fu Hao pada saat yang bersamaan, ini membuat Huang Fu Hao berteriak dengan putus asa, "Fu Xiu Yan, kamu telah menyakiti Pangeran ini. Negara Qin tidak akan membiarkan hal-hal ini pergi begitu saja.

(BOOK 2) The Rebirth of the Malicious Empress of Military LineageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang