BAB 14

50 56 170
                                    

~PENCULIK?~

Seorang pria nampak asyik bersenandung mengikuti irama musik menggunakan eartphone miliknya sambil berjalan santai menuju halte bis.

Tak lama ia mengeluarkan Hp miliknya saat mendengarkan bunyi notif masuk.
_____________________________________
Kawan bosz
Online
______________________________________
Lo dimana kampret

                Ditempat biasa

Oke.

Setelah mendapatkan pesan singkat dari temanya,ia kemudian duduk di tempat halte bis dan kembali bersenandung sambil mengangguk-anggukan kepala menikmati musik yang  terus mengalir dalam dirinya.

Secara tak sengaja matanya menangkap seorang gadis yang tertidur pulas dengan tas gendong berwarna biru miliknya.

Siapa dia
Batin pria itu.

.........

Dia kemudian mendekat,mematikan earthphone dan mengalungkannya di leher.Pria itu melambaikan tanganya pada wajah gadis tersebut. "Dia tidur?" matanya tak lepas menatap gadis tersebut.Lantas pria itu harus bagaimana?

Seketika terlintas ide dalam pikiranya dan menyingunggkan senyum dibibirnya.

***

Haura mengerjapkan mata perlahan,ia menggeliat.Rintikan hujan terdengar dari balik kaca.

Tanganya bergerak meraba tempat yang ia tiduri.Rasanya empuk namun kenapa kasurnya seperti bergoyang,melihat langit-langit ia mengerti bahwa ia sedang berada di dalam mobil.

APA DIDALAM MOBIL?!oh mengapa ia baru menyadarinya.Sontak membuat Haura bangun dari posisi tidurnya menjadi duduk tegak.Haura baru mengingatnya jika ia tengah tertidur saat menunggi bis datang.

Mobil siapakah yang ia tunggangi dan siapakah orang yang sudah membawanya kemari?pikir Haura.

Melihat disekelilingnya,ada seorang lelaki yang sedang mengemudi mobil yang mereka tunggangi sedang asyik mengobrol melalui Handphone miliknya.

Diam-diam Haura menyimak percakapan tersebut.

"Tenang aja,gadis yang lo tanya udah gue bawa dengan sangat aman" lelaki itu menyinggungkan senyumnya "Ck,berani bayar berapa lo,buat gadis yang gue bawa ini hah?" mendengar percakapan itu seketika membuat bulu kuduk Haura merinding.

Jangan-jangan aku diculik
Terka Haura dalam hati.

***

Azzam sedang dirundung rasa gelisah,Bagaimana tidak! jam sudah menunjukan pukul 17.00 ini sudah sangat sore,seharusnya sekolah sudah bubar sejak 1 jam yang lalu.

Azzam juga sudah berulang kali ia menghubungi nomor adiknya namun tetap saja berada diluar jangkauan.

"Dek kamu dimana sih?Jangan buat kakak khawatir" gumamnya sambil terus menyambungkan komunikasi lewat Handphone miliknya namun hasilnya nihil.

"Adekmu sudah ada kabar belum?" Tanya umi Nabila yang tiba di kamar Azzam turut merasakan khawatir.

"Belum umi,handphone Rara susah sekali untuk dihubungi"

"Umi khawatir sama adikmu nak"
Azzam mengusap pundak Umi Nabila,
"Umi tenang aja ya,Azzam akan
kesekolahnya Rara sekarang.Azzam pastikan Rara akan baik-baik saja" umi Nabila hanya mengangguk menuruti perkataan anak sulungnya.

Ya allah dek,semoga kamu baik-baik aja.
Batin Azzam yang tak kalah khawatir.

***
Disisi lain Haura terus di rasuki rasa takut yang menyeruak dalam dirinya,Haura terus menerka kejadian-kejadian menakutkan yang ia akan terjadi pada dirinya.

"Hahaha,2 juta lo beneran mau taruhan sama gue.Oke jadi sebenarnya gue--"

"Siapa kamu?!" Haura mencoba memberanikan diri mengeluarkan  kata walau dengan suara takut.

Siitt

Lelaki itu menghentikan laju mobilnya, "Lo udah bangun?".

Menyadari mobil yang mereka tunggangi berhenti,Haura mengambil kesempatan untuk melarikan diri menembus derasnya hujan.

"Hei!lo mau kemana?" teriaknya memutus telfon secara sepihak. Lelaki itu lantas turun dan mengerjar Haura yang terus menjauh dari dirinya.

Haura terus berlari sekuat tenaga dalam derasnya hujan,bagaimanapun ia harus bisa lolos dari sosok penjahat yang menculiknya.
Dalam beberapa menit akhirnya tangan kekar itu dapat menggapai pergelangan tangan Haura,membuat dirinya mematung seketika.

"Kenapa lo lari?"Lelaki itu mulai memperdekat jarak yang berposisi sudah berhadapan dengan Haura sementara Haura hanya menunduk ketakutan.

"Kita balik ke mobil,"Dia menarik tangan Haura berjalan kembali menuju mobil namun bersikukuh di tempat.

"Lo kenapa si?,"Haura hanya diam tak merespon.Diamnya Haura bukan berarti apa-apa.Dirinya hanya sedang berada di puncak,

Ketakutan

Kecemasan

Kekhawatiran

Yang membuat dirinya sampai tak bisa berbuat apa-apa bahkan walau hanya untuk mengucapkan sepatah kata.

Buliran bening yang mengalir  bercampur dengan rintikan air hujan membahasi pipi Haura,dengan diselimuti dinginya guyuran air hujan membuat gadis itu menggigil kedinginan sekaligus takut.

Lelaki itu berdecak lantaran dibuat kesal oleh sikap Haura,dia memutuskan menggendong Haura ala bridalstyle.Haura memberontak memukul bidang dada lelaki tersebut namun Dia tidak peduli dan terus berjalan menuju mobil.

Setibanya didalam mobil,Haura terus memberontak,sampai akhirnya Haura memberanikan diri untuk berteriak, "Lepaskan aku!!siapa kamu!!hiks..TOLONG-TOLONG!!!" berontak Haura dengan suara seraknya.

Lelaki itu mencoba menenangkanya dengan cara memeluk erat Haura dan berkata,"Hei,tenanglah gue bukan orang jahat" ,Haura terus saja memberontak,kini gadis itu benar-benar terisak larut dalam ketakutanya.

Haura terus saja mencoba melepas pelukanya membuat lelaki itu kewalahan menghadapi Haura.

"Gue--

:
:
:
BERSAMBUNG
duh siapa lelaki ini ya?

Jangan lupa tinggalkan jejak😙
Vote dan komenya.

Kritik dan saran sangat diperlukan😇

LIKA-LIKU CINTA HAURA[On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang