BAB 11

32 33 4
                                    

~TAWARAN DARI SINDY~

Jadi anggota OSIS?
:
{Haura Kamilatunnisa}

^^Happy reading^^

Kriinggg

Bel kembali berbunyi menandakan waktu istirahat tiba.

"Baiklah anak-anak pembelajaran pada hari ini bapak tutup"pungkas pak Mulyono menutup laptop miliknya.

"Iya pak"jawab satu kelas serempak.

Segera setelah kepergian pak Mulyono para murid berhamburan keluar kelas,kebanyakan tujuan dari mereka adalah kantin tempat untuk mengisi perut mereka yang keroncongan.

"Ra kantin yuk"ajak Bella.

"Mm..kamu duluan aja soalnya--"jeda
"Rara ke kantinya udah sama gue"potong Sindy dengan nada ketusnya.

"Serius Ra?"tanya Bella menatap Haura meyakinkan.Pasalnya Bella sangat mengenali sosok Sindy yang terkenal dengan kejudesanya.

Haura hanya mengangguk singkat.

"Bella,jadi ke kantin nggak?"ajak Vino yang sudah berdiri di ambang pintu bersama Gavin dan Farrel.

"Oke"jawab Bella menunjukan jari jempolnya.

"Ayang Rara sama ayang Sindy nggak ikut sekalian"

Ya siapa lagi kalo bukan si cowok badboy (Farrel).Ia memang hobi sekali menggoda cewek-cewek cantik yang berada di sekolah entah dari kalangan adik kelas,satu angkatan maupun kakak kelas.

Lebih parahnya lagi pernah ada adik kelas yang sampai baper dan klepek-klepek karna gombalan receh dan wajah yang cukup tampan milik Farrel.

Namun itu tidak bertahan lama setelah mengetahui jika Farrel ternyata menggandeng cewek lain membuat banyak cewek yang di gombalinya merasa patah hati.

Ya namanya aja buaya,kelakuanya emang nggak main-main ya bund:v

"Najis!!"sarkas Sindy memutar bola mata malas.

"Ketus amat ayang mah gitu"

"Apa lo bilang??!!"

"Gue bilang loe gak ada bedanya sama singa"ucap Farrel dengan nada santainya.

Mata Sindy terbelalak ,walapun Farrel mengucapkanya dengan lirih namun Sindy masih punya telinga begitu juga teman-temanya.

"SIALAN!!FAREL!!AWAS LO YA!!"murka Sindy.

Sindy yang merasa kesal berteriak lalu melempar penghapus papan tulis kepada Farrel,namun lemparan nya tak berhasil mengenai Farrel lantaran Farrel secepat mungkin kabur menghindari lemparan tersebut membuat Sindy mendengus kesal.

***


Dikantin..
Suasana di kantin tampak sangat ramai dipenuhi dengan siswa/siswi yang saling bercengkrama maupun menikmati hidangan yang telah mereka pesan.

"Apa??Jadi pengganti OSIS??"ucap Haura tercengang setelah mendengar penjelasan dari Sindy.

Sindy mengangguk menyeruput jus alpukat miliknya yang sudah ia pesan.

"Loe mau kan?"tanya Sindy.

"Tapi kenapa harus aku Sin??lagi pula aku kan masih anak baru"bela Haura.

"Plis Ra,loe maukan?dan gue percaya kok loe bisa jaga amanah dari gue"ucap Sindy meyakinkan.

"Aku--"jeda "Ra,plis ya"dengan tatapan memohon Sindy memegang lengan Haura.

Haura bingung,ia tak tau harus apa.Meski masuk organisasi OSIS merupakan hal yang diinginkan untuk siswa/siswi aktif namun Haura tidak berminat untuk mengikutinya.

Bukanya Haura tak menyukai kegiatan aktif namun ia jelas tau persis bagaimana kesibukan keseharianya jika ia sampai masuk organisasi tersebut.

.........
Disisi lain

"Rel,kok lo bisa berani gitu si sama Sindy"ucap Vino pada Farrel.

"Mau cari mati kali"sahut Gavin yang baru menelan makanan dimulutnya.

"Lo kayak gak tau sifatnya gue aja Vin,lagian Sindy itu cantik loh."kekeh Farrel sambil menikmati semangkuk bakso.

"Cantik si cantik tapi galaknya,huh...ngeri"ucap Gavin bergidik ngeri.

"Iya bro bener banget,apalagi tadi pas Farrel bilang kalo dia kayak Singa,gilak!Satu sekolahan bisa hancur cuma gara-gara Sindy murka,iya nggak??"jawab Vino yang membuat Gavin dan Farrel ikut tertawa.

"Hhh..iya-iya gue setuju sama lo Vin"pungkas Farrel melanjutkan kegiatan makanya.

Vino menyenggol lengan Bella yang duduk disamping dirinya setelah Vino menyadari bahwa tatapan Bella menuju pada meja makan yang berada disamping meja milik mereka yang berjarak cukup jauh.

Tepatnya meja yang diduduki oleh Haura dan Sindy.

"Lo kenapa si?"tanya Vino pada Bella.

"Tuh,liat deh"respon Bella menunjuknya dengan menggunakan dagu.

"Gue ngrasa aneh aja kenapa si Sindy bisa akrab gitu sama si Rara"lanjutnya mengaduk-ngaduk es teh gelas miliknya.

Bella yakin ada hal penting yang sedang mereka bicarakan,melihat expresi Haura yang begitu gelisah.

"Iya sih,gue juga bingung.Sindy kan orangnya gak peka,galak,juga mustahil kalo tiba-tiba bisa deket sama anak baru kaya Haura"jawab Gavin membenarkan ucapan Bella.

"Mungkin cuma pencitraan doang "sahut Vino.

Bisa jadi yang di ucapkan oleh Vino ada benarnya,namun jika memang benar.Lantas untuk hal penting apa sehingga Sindy harus melakukan hal itu.

"Mungkin aja mereka lagi mau perpisahan"sahut Farrel senonohnya.

"Lo bego apa emang keliwat pinter si,ya kali si Sindy pamit sama anak baru"ucap Bella kesal.

"Gue--"jeda "Hadueh udah deh Rell,plis ya jangan buat perdebatan disini,gimana kalo nanti lo tanya aja ke Rara"potong Vino yang hanya diangguki oleh Bella.

Vino benar Bella akan segera mengusir rasa penasaranya setelah ia bertanya pada Haura nanti.

.........

"Ra,lo mau kan??"lanjut Sindy berharap.

"Oke,tapi aku nggak bisa ngasih jawaban sekarang",ya Haura sudah memutuskan mungkin itu lah jawaban yang terbaik.

"Oke gue tunggu,tapi gue harap jangan lama-lama,hari senin depan udah ada LDK OSIS"

Haura hanya mengangguk dengan expresi penuh kebimbangan.

"Nah gitu dong"

Sindy kembali menyeruput jus alpukat nya dengan senyum penuh kemenangan.Sementara Haura masih menunjukan raut wajah bimbang,berfikir untuk memutuskan iya atau tidak.

:
:
:
BERSAMBUNG..
Kira² Haura terima nggak?
Penasaran yuk lanjut gilir.

Jangan lupa votmenta nya😇

LIKA-LIKU CINTA HAURA[On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang