~HEBOH~
Haura membuka matanya,terdengar jelas suara risuh,suara tangisan,suara khawatir,ya Haura dapat mendengarnya dengan sangat jelas.
Dihadapanya ia melihat seorang wanita berjilbab syar'i yang terus menangis terisak duduk di sofa menyenderkan kepalanya pada dada seorang pria yang terus menenangkanya.
"Ada apa istriku?Katakanlah apa yang sebenarnya terjadi?" wanita itu tak menjawab dia terus terisak dalam tangisanya sampai tidak dapat mengatakan sepatah katapun.
"Nabila bisa tolong kau jelaskan apa yang sebenarnya terjadi?"
"Aku juga tidak tahu,aku melihatnya di bangku taman saat itu ia telah menangis dan karna itulah aku memutuskanya untuk membawa pulang"
"Abi," seorang anak laki-laki berumur 9 tahun memegang tangan pria itu,membuat ia menoleh "Ada apa nak?"
"Nisa bi" ucapnya lirih,ia sangat takut entah bagaimana cara menjelaskan kejadian yang ia lihat saat pergi bersama umi dan adiknya.
Pria itu membulatkan matanya,seketika pikiranya langsung tertuju pada anak bungsunya.
"Ada apa dengan Nisa katakan Azzam!!" Azzam menunduk ketakutan,ia menangis.Hal ini semakin membuat pria itu semakin bingung."Hiks..Nisa..hiks" wanita itu akhirnya berucap namun setelahnya ia tak sadarkan diri.
"Dinda!?Dinda!?bangunlah!" ucap pria itu makin panik.
Pria itu kembali menatap Azzam yang sudah tertunduk menangis.
"Azzam katakanlah pada abi,ada apa sebenarnya!!??"
"Nisa di-di culik bi" pria itu terkejut menggeram,pasti ini ulahnya,pikir pria itu.
Disisi lain Haura melihat,seorang pria tengah menyeringai puas melihat gadis kecil itu menangis dalam gelapnya ruangan tersebut.
Tunggu kenapa gadis itu mirip denganya?
"Nisa,sudahlah jangan menangis sayang"
"Paman menjanjikan ku untuk makan jelly,tapi kenapa paman membawaku keruangan gelap"
Pria itu kemudian berjalan meninggalkan gadis bernama Nisa yang terisak.
"Umi,abi,Nisa takut hiks"
Haura terjaga dari tidurnya,nafasnya memburu,jantungnya berpacu dua kali lebih cepat,keringat mulai muncul.
Mimpi itu lagi,mimpi yang sama.Bahkan mimpi itu terasa semakin jelas.
Mimpi yang menurutnya aneh namun tampak ingin menunjukan sebuah persitiwa besar.
Rasa takut pun mulai menyeruak dalam dirinya,Haura mengelengkan kepala,mencoba rileks melihat jam sudah menunjukan sepertiga malam,Ia pun bangun melaksanakan rutinitas sholat sunnah dua rakaat.
***
Hari ini Haura menggunakan mobil diantar dengan kakaknya menuju sekolah.Awalnya keluarganya belum mengizinkan Haura pergi mengingat kejadian kemarin yang begitu mengkhawatirkan,namun Haura bersikeras untuk tetap pergi dengan berjanji bahwa ia akan menjaga diri.
"RARA!" teriak Bella membuyarkan lamunan Haura, "Hish,nggak usah teriak-teriak dong Bella," gerutu Haura menutup kedua telinganya.
"Lagian kamu dipanggil dari tadi gak denger-denger,lagi ngalamunin apa sih?" tanya Bella penasaran.
Ah ya,Haura melamunkan mimpinya,mimpi yang selalu menghantui pikiranya.Sebenarnya apa makna dari mimpi tersebut?Dan siapa gadis kecil yang mirip denganya?Apa mungkin dia mempunyai kembaran?
"Astaga RARA!" suara Bella kembali melengking "Eh iya" ucap Haura kembali tersadar dari lamunanya.
"Lo kenapa si?Lo lagi mikirin apa,huh?"tanya Gaza sambil terus mengunyah permen karet dimulutnya.
"Tau ih,kalo ada masalah bilang sama kita Ra siapa tau ada solusinya.Iya kan Za?" Gaza mengangguk membenarkan ucapan Bella.
"Ho'o tuh,bener kata Bella" Haura hanya mendesah pelan "Sudahlah lupakan saja,hanya masalah kecil kok"
Bella memicingkan matanya, "Ra,jangan coba bohong deh.Gak mungkin kalo hanya masalah kecil past--" ucapan Bella terpotong kala seorang lelaki dengan wajah paripurna dengan temanya laki-lakinya berjalan memasuki kelas mereka mendekati bangku Haura.
Bella menyenggol lengan Haura memberitahu ada seseorang yang datang.
"Hay,Ra" sapa seorang lelaki tersebut.
Haura mendongak menatap sumber suara,ia tercengang saat mengetahui siapa orang tersebut.
"K-kak Kevin?" dilihatnya Kevin tersenyum membuat siapapun yang melihatnya akan berjerit histeris bahkan saat ini Haura dan Kevin sudah menjadi pusat perhatian anak kelas maupun diluar kelas.
"Gimana keadaanya?" Haura tak menjawab,Haura hanya menundukkan kepalanya malu,ia tidak suka menjadi pusat perhatian seperti ini.
"Dimakan ya,jaga kesehatan"pungkas Kevin meletakan sebuah kotak makan di mejanya.Kemudian berjalan keluar kelas dengan senyum manisnya.
Haura hanya menghela nafas lega,setidaknya ia sudah tidak menjadi pusat perhatian walau mungkin akan di hantui dengan pertanyaan-pertanyaan dari teman-temanya.
"Gilak!kamu pake pelet apa si Ra?" tanya Bella dengan tatapan tak percaya.
Mendengar pertanyaan dari Bella sontak membuat Gaza melototinya,seakan memberi kode agar tidak bertanya macam itu.
"Eumm,,bukan gitu maksud gue,kok bisa?"
Haura hanya mengedikan bahu tidak tahu.
"ish..Raraaa..kam--"ucapan Bella kembali terpotong saat bel masuk berbunyi nyaring.Tak lama guru pengajar masuk diikuti para murid yang duduk manis ditempatnya masing-masing.
Guru menjelaskan materi,Haura berfokus untuk memahaminya walau mungkin pikiranya agak terganggu karna kedatangan kakak kelas yang terkenal dengan wajah tampanya.
Dan ya tidak salah lagi,tentunya ia akan menjadi gosip hangat,namun Haura tak peduli akan hal itu.
Sedangkan Bella medengus kesal lantaran ia terus dirundung rasa penasaran karna Haura.
:
:
:
BERSAMBUNG
Next time guysOh iya....
Bab selanjutnya ketopik Kevin sama ada tokoh baru.
Jangan lupa votmenya(づ ̄ ³ ̄)づ
KAMU SEDANG MEMBACA
LIKA-LIKU CINTA HAURA[On Going]
Romance¤!!PASTIKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!¤ #Rank03~amanah(29/06/2021) #Rank14~unik(16/08/2021) #Rank05~melepaskan(01/08/2021) #Rank03~melepaskan(07/08/2021) Haura~gadis manis nan lembut,semua menyapanya dengan panggilan Rara.Karena pekerjaan orang tuanya...