BAB 9

47 37 7
                                    

~JATUH CINTA~

"Dear jodoh,Biarkan aku mencintaimu dalam diam,memelukmu lewat doa,dan menjagamu lewat tangan Allah"
:
{Kayla Diyah Nafisah}

"Ya rabb,jika aku jatuh cinta pada cinta yang baik,maka jatuh kan lah aku,sejatuh jatuhnya"
:
{Akhtar Bilal Wijaya}

^^Happy reading^^

Seorang wanita mengandung nampak sedang asyik menonton tv beranimasi naruto ditemani suami tercinta.

"Pa, "panggil Lastri.

"Hm"jawab Edwin berdehem mengusap kepala Lastri lembut.

"Diyah kok belum pulang-pulang si, kan mama mau makan martabaknya"ungkap Lastri istri Edwin sambil memanyunkan bibirnya.

"Iya sayang, bentar lagi pasti pulang"ucap Edwin lalu mencium kening Lastri.

Selang beberapa menit, akhirnya yang dinanti datang juga.

"Assalamu'alaikum"salam Diyah.

"Wa'alaikum salam, "jawab mereka kompak.

"Nah itu Diyah udah pulang"ucap Edwin membuat sang istri tersenyum sumringah.

"Nih mba, martabaknya"kata Diyah mengulurkan bungkusan plastik berisi martabak.

Lastri menerima uluran Diyah dengan antusias,ia membukanya langsung saja ia santap dengan nikmat.

Maklum bumil lagi ngidam.

"Makasih ya aunty, jadi ngrepotin trus"ucap Lastri sambil terus melahap martabaknya nikmat membuat Edwin yang mengamati tingkah laku istrinya itu turut bahagia.

Iya, semenjak kakak iparnya mengandung, Diyah memang sering direpotkan, dari mulai membersihkan rumah, mengepel, menyapu mencuci bahkan untuk sekedar mewujudkan sesuatu yang diinginkan buah hati dalam perutnya,apalagi kini usia kandungan kakak iparnya itu telah menginjak 8 bulan.

Siapa lagi kalo bukan Diyah? Karna Diyah dan Edwin adalah anak yatim piatu, selama ini Edwin lah yang mencari nafkah untuk sang adik.

"Sama-sama"jawab Diyah tersenyum lembut.

Tiba-tiba fikiran Diyah menayangkan insiden kala bertemu seorang pria di taman tadi,oh sungguh hatinya seperti bunga yang sedang bermekaran.

Edwin lantas mengernyitkan dahi bingung dengan tingkah sang adik yang senyam-senyum sendiri bisa dibilang seperti orang yang tidak waras.

"Dek?"panggil Edwin.

Diyah tak merespon.

"Aunty?! "panggilnya lagi.

Masih tidak merespon.

Sabaarr bang

"AUNTY DIYAH NAFISAH!!! "teriak Edwin kesal.

Bukan hanya membuyarkan Diyah dari lamunanya namun juga mampu membuat nyeri pendengaran bagi Lastri yang sedang asyik melahap martabaknya.

"Pa!Papa nggak kasian apa sama dedek bayinya,kesakitan kuping mama"bentak Lastri pada Edwin.

"Hehe, maaf sayang lagian aunty Diyah di panggil nggak respon"namun hanya mendapat lirik mata tajam dari sang istri lalu melanjutkan kegiatan makanya.

Sungguh bumil yang sangat meresahkan.

"Emang kalo manggil Diyah harus gitu ya mas? "

"Ya iyalah, orang kamu dipanggil nggak respon,lagi mikirin apa si nyampe senyam senyum ga jelas gitu"ucapnya sinis.

LIKA-LIKU CINTA HAURA[On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang