Kanaya mendudukan dirinya diatas kursi. Teman-temannya belum ada yang datang, karena hari memang masih pagi.
Kanaya menelungkupkan kepalanga di atas meja dan menutup matanya karena masih mengantuk.
Satu persatu teman sekelas Kanaya berdatangan. Kanaya masih tertidur dengan pulas.
Sarah memasuki kelas dan langsung duduk di tempatnya.
"Nay," panaggilnya tapi Kanaya tetap tidak membuka mata.
"Dih ni anak kebo banget," cibir Sarah lalu memainkan ponsel.
"Eh Sar, tumbel lo pagi banget," ucap Denis yang baru saja datang membuat Sarah menatapanya tajam.
"Berisik lo. Gak liat Kanaya lagi tidur?"
Denis langsung menutup mulutnya rapat-rapat dan duduk di kursinya tanpa banyak bicara.
Tak lama Rendi datang dan menatap Kanaya dengan pandangan bingung.
"Kenapa?" tanya Rendi pada Sarah.
"Tidur. Udah gak usah di bangunin," ucap Sarah. Rendi mengangguk lalu duduk setelah mengelus pucuk kepala Kanaya.
*****
"Yaelah lo pada masih marahan?" tanya Kesya pada Dila dan Nita yang tidak bertegur sapa sejak pagi.
"Gak."
"Jangan kekanak-kanakan dong."
"Tuh si Dila yang duluan," ucap Nita menunjuk Dila.
"Kok gue sih? Gue kan cuma ngingetin lo buat jangan rusakin hubungan orang."
"Tapi gue gak rusakin hubungan mereka."
"Serah lo."
Tiba-tiba Nita tersenyum sini. "Eh, entar malam ke club yuk. Udah lama nih gak ke sana."
"Yuk," sahut Kesya semangat. "Gimana lo, Dil?"
"Gue ngikut aja."
"Oke."
Mereka bertiga memang sering ke club. Tapi mereka hanya minum-minum atau berjoget. Tidak melakukan hal-hal menjijikan.
*****
"Nay bangun," ucap Sarah sambil menggoyangkan badan Kanaya agar bangun.
"Ehhmm, guru udah masuk, Sar?" tanya Kanaya dengan suara berat.
"Iya udah masuk tapi udah keluar."
"Kenapa?"
"Karena sekarang jam istirahat, Kanaya!" kesal Sarah membuat Kanaya terkejut.
"Kenapa gak bangunin gue dari tadi?"
"Lo yang kebo."
"Ke kantin yuk." Ajak Rendi yang diangguki mereka bertiga.
Saat di perjalan, mereka bertemu dengan Kesya, Dila dan Nita.
"Hai, Ren," sapa Nita riang.
"Eh Hai."
"Capernya kentara, neng," sindir Sarah membuat Nita menatapnya tajam.
"Maksud lo apa?"
"Dih? Ngerasa lo?"
"Jadi adik kelas aja belagu lo!"
"Lo jadi kakak kelas bukan berarti gue harus hormati lo. Lo kalau mau dihormati, hormati juga orang yang tua atau lebih muda dari lo," sarkas Sarah.
"Lo!"
"Udah, Nit," larai Dila.
"Orang kaya gini harus di kasih pelajaran!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kanaya Story
Novela Juvenil(FOLLOW SEBELUM MEMBACA!) "Semua orang punya keluarga, tapi tidak semua merasakan kasih sayangnya."---Kanaya Putri _____