Selamat membaca
Dua tahun bukan waktu yang singkat untuk seorang gadis lemah menanggung rasa sakitnya sendirian, gadis itu selalu berpikir bahwa dia akan melewati masa sulit itu baik dengan cara kesembuhan yang Tuhan kirim atau dengan memanggilnya kembali.
Tentu tak ada seorang pun yang mampu melawan takdir kematian, bahkan jika ia benar-benar ingin hidup lebih lama dan memaksakannya itu hanya sia-sia.
"Eomma akan memberi tau semuanya pada saudarimu, tentang penyakit yang kamu derita"
Perkataan Nara terus saja berputar di kepala Jennie, seolah semua itu seperti bencana besar baginya, dia tak mau semua saudaranya merasa terbebani jika mengetahui penyakit yang dideritannya selama dua tahun belakangan ini.
Bahkan setelah mengetahui penyakit berbahaya itu bersarang di tubuhnya, Jennie tak berani menunjukkan beberapa gejala yang dideritanya pada tiga saudarinya itu."Aniya Jennie, kau harus mencegah eomma memberi tau semuanya" Jennie bergumam pelan, berjalan meraih amplop di laci meja nakasnya.
Berulang kali gadis itu menarik napas kasar, saat kembali membaca isi surat di dalam amplop itu, itu adalah surat dokter tentang kondisinya yang ia dapat dua tahun yang lalu.
"Kanker otak" Jennie tersenyum hambar "sebentar lagi aku akan mati karena mu"
Pintu kamar Jennie terbuka menampakkan seorang gadis cantik yang terlihat sudah rapi.
"Jisoo eonni"
Jisoo mengambil tempat di ranjang Jennie duduk di samping adiknya itu.
"Apa yang membuatmu begitu terkejut saat aku masuk?"Jennie dengan gelagatnya yang ketakutan langsung menyembunyikan amplop putih yang ia pegang beberapa detik yang lalu ke belakang tubuhnya.
"Aniyoe""Apa itu surat cinta? Kau punya kekasih Jennie-ya?"
Lagi-lagi Jennie hanya bisa menggeleng pelan, gadis itu bersyukur kakaknya tidak terlalu curiga, ia bahkan tidak meminta amplop itu dan membaca isinya.
"Ka-kau mau kemana eonni?" Jennie mengalihkan pembicaraan.
"Ingin mengajak mu jalan-jalan, kau mau?"
Jennie tidak menjawab dia masih terdiam menatap sang kakak yang terus mengelus pipi chubbynya yang seperti mandu.
"Eonni sudah lama tidak menghabiskan waktu dengan adik-adik eonni, jadi hari ini mari kita jalan-jalan, Rosè dan Lisa juga ikut"
"Aku tidak usah ikut saja, aku akan merepotkan kalian"
"Kau ingin membuat ku sedih, Jennie-ya?"
Jennie langsung menggeleng cepat "Ani, aku hanya---"
"Kalau begitu ikutlah, aku tidak menerima penolakan"
Jisoo mendorong kursi roda Jennie keluar kamar, bahkan gadis itu tak diberi kesempatan untuk berganti pakaian oleh kakaknya, Jisoo bilang di sudah terlihat cantik walaupun berpakaian sederhana yang membuat Jennie hanya bisa menghela napas pasrah.*****
Empat orang gadis Kim sedang berjalan menyusuri pusat perbelanjaan kota seoul. Semua raut wajah mereka terlihat bahagia, sudah lama mereka tidak melakukan kegiatan ini, menghabiskan waktu bersama di luar mension memang lebih menyenangkan.
"Kau ingin beli sesuatu eonni?" Lisa bertanya sambil terus mendorong kursi roda yang diduduki Jennie.
"Aniyoe" jawab Jennie seadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey Kim Jennie [End]
Fanfic"Terima kasih, kalian sudah menjaga ku sepenuh hati, menyempurnakan kehidupanku yang kosong. Maaf jika aku menyusahkan, percayalah aku akan terus mengubah rasa sakit ku menjadi kekuatan" Kim Jennie. Rank 🏅#4 in Rapuh (02/08/2021) H E Y, K I M J...