ARSENINO & AGATHA 3

20 12 4
                                    

#HAPPY READING#
-


-
-
-
-

READY...

GO!!!

---

3. "ARSENINO & AGATHA 3"

"Apa mau lo?" Ucap Ata lirih. Tenaganya sudah hampir habis. Ata merasa tubuhnya bisa tumbang kapan saja.

Nino maju mendekat mengngikis jarak. Sedikit membungkuk menyamaratakan tingginya dengan wajah gadis didepannya. Tersenyum licik. Menatap dalam bola mata coklat terang milik Ata.

"Jangan salahin gwe, kalo setelah ini hidup lo gak akan tenang." Ucap Nino lirih, tersenyum miring.

Ata balik membalas tatapan menjengkelkan itu. Dadanya sudah naik turun karna emosi yang meluap luap, wajah dan matanya pun sudah memerah.

Bajingan,

Lo kira gwe takut sama cowok brengsek kayak lo,

Menegakan kembali tubuhnya, menepuk nepuk pelan bahu gadis didepanya. Berjalan dengan sengaja menyenggol keras bahu kiri Ata membuat gadis itu satu langkah mundur kebelakang.

Keluar dari kantin dengan wajah dingun nan datar. Disusul oleh Gavin dan Ardi.

"Abis lo!" Tekan Devan ketika hendak berlalu melewati Ata. Menyusul langkah Nino.

Ck, emang gwe takut apa?

Ata memutar tubuhnya menatap tajam punggung tegap Nino dengan pandangan permusuhan. Sudah ketara sekali aura tidak suka dalam diri gadis itu terhadap Nino.

Bangasat,

Entah apa yang akan terjadi selanjutnya, Ata tak perduli. Apapun yang nanti terjadi sudah menjadi resiko akan keputusan yang dirinya ambil saat ini.

Hufttt

"Ta? Gwe anterin ke UKS, yah?" Ata tersedar akan lamunanya. Menoleh dan mengangguk kearah Syakira.

Syakira mulai berusaha menuntun Ata, memapah tubuh kesakitan sahabatnya untuk keluar dari kantin.

"Din, lo tolong bawa si Anto ke UKS juga yah?" Pinta Ata dengan suara yang terdengar bergetar. Mungkin karna efek rasa sakit ditubuhnya.

Dina mengangguk. Berjalan kearah Anto untuk membantu cowok itu yang sudah terlihat tak kuat hanya untuk berdiri saja. Dina sedikit meringis ngilu melihat luka luka ditubuh Anto.

Banyak banget tuh luka! Pasti sakitnya naudubillah, kasian lo, To. Mana masih muda lagi, hmm. Batin Dina.

Ya, bayangkan saja jadi Anto. Luka tadi pagi aja belum kering lah ini ditambah lagi, makin gak karuan dah itu badan. Remuk udah.

---

"Ta, lo beneran gapapa?" Tanya Syakira untuk yang kesekian kalinya pada Ata.

Ata sendiri jengah mendengarnya. "Gapapa,"

"Tapi pipi lo merah gitu, Ta."

"Bentaran juga ilang,"

"Haduh, lo tuh yah gak bisa apa ngertiin kalo gwe tuh khawatir sama keadaan lo-"

"Gwe takut lo kenapa napa tau gak? Kan udah gwe bilangin di awal sama Dina, jangan ikut campur. Apalagi sama si Nino sama temen temenya! Jadi gini kan, lo yang apes ikut kena pukul."

A&A SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang