ARSENINO & AGATHA 5

16 7 3
                                    

HELO
WELCOME MY STORY
-
-
-
-
-
AND
HAPPY READING

5. ARSENINO & AGATHA 5

"Ata kemana, sih?"

Syakira sekarang berada didalam apartemen Agatha. Sudah lebih dari tiga puluh menit gadis itu berada disana menunggu sang pemilik datang.

Sejak pulang sekolah tadi Syakira merasa khawatir tentang keadaan Agatha. Jadi, dia putuskan untuk kesini menemui Ata.

"Kelayapan kemana lagi dah tuh anak, gak tau apa, disini gwe khawatir sama dia?" Gadis itu sedari tadi bolak balik tak tentu arah, sesekali menghentakan kakinya kesal karna orang yang ditunggu tak kunjung menampakan diri.

Sudah ditelfon beberapa kali pun Ata tak menjawabnya. Membut Syakira tambah frustasi memikirkan sahabatnya itu.

Fikiran fikiran mulai berputar dikepalaya. Gadis itu menggeleng. Gak mungkin kan Ata diculik om-om? Gak mungkin kan Ata bunuh diri? Atau...

Ngawur sudah pikiran gadis itu. Mencoba tenang agar pemikiran buruknya hilang.

"Tenang, Syakira. Lo harus tenang,"

Huftt

Tak lama suara pintu terbuka mengalihkan dirinya. Menatap tajam gadis yang baru saja membuka pintu itu.

"Bagus ya lo, baru pulang. Kemana aja lo?" Tanya Syakira.

"Bukan urusan lo," jawab Ata dingin.

"Lo paham gwe khawatir gak sih, Ta? Gwe cemas sama keadaan lo," Syakira sudah emosi melihat kelakuan sahabatnya.

"Gwe gapapa, lo gak perlu khawatir."

"Gampang banget ya lo ngomong. Gwe telfon lo beberapa kali, tapi gak ada satu pun yang lo jawab. Mau lo tuh apa sih?"

"Gwe bilang gwe gapa! Lo bukan siapa-siapa gwe, jadi berhenti khawatirin orang berdosa kayak gwe." Tekan Ata menatap Syakira sengit.

Syakira berdecih pelan, sudut bibirnya tertarik sedikit keatas. "Gwe sahabat lo Agatha, udah sepantesnya gwe khawatir sama keadaan sahabat gwe sendiri."

Air mata Syakira tak sanggup lagi dibendung. Gadis itu tidak marah pada Ata, dia tau jika Ata berubah sensitif seperti ini maka ada sesuatu masalah yang sedang menimpanya. Dan Syakira tidak ingin Ata menanggung masalah itu sendirian.

"Tinggalin gwe, Ra." Ucap Ata tak berani menatap Syakira yang menangis. Ata benci melihat Syakira menangis, karna jika dia melihatnya Ata juga akan ikut menangis. Dan itu membuatnya terlihat lemah.

"Ngak, Ta. Lo butuh gwe buat dengerin cerita lo, iya kan?"

"Gwe bilang pergi, Syakira. PERGI," bentak Ata. Dia butuh menenangkan diri sendiri.

"Oke. Gwe balik dulu ya, Ta." Syakira memilih mengalah. Ata butuh waktu sendiri dan dia harus mengerti itu. "Kalo ada apa apa jangan lupa kabarin gwe, Ta."

----

Suata deru motor terdengar memasuki gerbang besar SMA Trisakti. Tiga motor besar yang ditunggangi ketiga mostwanted itu mulai memasuki gerbang menuju palkiran sekolah.

Kedatangan mereka selalu disambut dengan kehebohan warga sekolah, terutama ciwi ciwi yah.

Karisma dari ketigany tak pernah hilang, itulah mengapa mereka selalu semua warga sekolah sesalau segan, tunduk dan merasa takjub pada ketiganya.

A&A SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang