WELCOME
HAPPY READINGREADY
-
-
-
-
-GOO!!!
6. "ARSENINO & AGATHA 6"
Kelas XII IPS 3 terlihat sangat sunyi sekali sekarang. Semua murid tengah terfokus pada lembar soal kuis didepanya.
"Sebuah mobil berjalan melewati gunung lalu turun kelembah, menyebrangi lautan untuk sampai kesebuah pulau memerlukan waktu sekitar 3 jam perjalanan. Jika, mobil berhenti karna mogok di lembah pukul 12;30 maka dijam berapakah mobil itu akan sampai kepelabuhan?" Ardi terkaget membaca salah satu soal kuis. Mulut cowok itu terbuka lebar, tak percaya. Apaan nih soal, mana gwe tau mobilnya sampe kapan ke pelabuhan. Emang gwe supirnya apa? Gak bener nih soal. Batin Ardi.
"Haduh, abis lagi pulpennya." Kesal Ardi. Cowok itu sedari tadi berusaha paling fokus mengerjakan soal kuis, tapi naas sekali nasibnya. Pulpenya abis coy. "Van, stt...stt. Devan anaknya bapak Setiawan yang tamvan sekebun binatang. nengok napa, stt." Ardi menendang kaki kursi Devan yang berada didepanya.
"Diem nyet, gwe lagi ngitung nih." Sahut Devan tanpa menoleh.
Soal [Siti dan Dipta memiliki tiga orang anak yaitu Iwan, Icus dan Istri. Setelah lima belas tahun menikah Siti dan Dipta rumah tangga mereka hancur, dan berujung perceraian. Siti memutuskan menikah lagi dengan Toha dan mereka memiliki 2 anak yaitu Yaya dan Ying. Jadi, berapakah jumlah anak Siti?]
"Tiga tambah dua samadengan lima. Jadi, jawabanya lima." Devan menggeleng tak setuju, menghapus lagi jawaban yang dia tulis. "Dih, janagan lima. Masa dikit amat anaknya si Siti. Mending 11 biar kayak gen halilintar." Mengganti jamabanya menjadi 11. "Nah, banyak anak'kan banyak rejeki."
Suka suka lo lah, Van.
Pantes nilai lo bagus semua,
"Van, Devan. Heh monyet!--
"Aelah gwe mau pinjem pulpen, Van. Pinjem dong,"
"Kagak ada,"
"Lah, itu ditempat pensil lo ada tiga. Pinjemin satu dong, Van." Ardi tersus mendorong bahu Devan.
Ardi terus saja meminta pada Devan yang sedang komat kamit menghitung angka soal selanjutnya. Susah sekali si Devan, tinggal kasih aja apa susahnya sih? Ampun dah ni anak.
"AKHHH...MONYET," Nah'kan, Devan lupa sampai mana hitungannya tadi. "Tai lu Ar, gwe jadi lupa sampe mana ngitungnya tadi." Marah Devan mengomeli Ardi.
"Ada apa, Devan?" Pak Udin guru Matematika yang sedang anteng duduk dimeja guru mengawasi pun bangkit berjalan kearah Devan.
Devan kembali berbalik menghadap depan, melihat pak Udin sudah berdiri disamping mejanya. "Emm, gapapa kok pak. Wolez pak tenang aja, aman kok." Ucapnya.
"Kenapa kamu teriak tadi?" Tanya pak Udin. "Dan kamu Ardi, bapak perhatikan tadi kamu mengganggu Devan terus, kamu nyontek yah?"
"Iya nih pak, Ardi nyontek sama saya. Dia maksa saya buat ngasih jawaban saya ke dia pak," tuding Devan. Nah, mampus lo Ar.
Bukan temen yang baik ini Devan.
Ardi membelalakan matanya kaget. Apaan nih, onta. Seenak jidat nuduh gwe nyontek, cari ribut nih anak. "Gak pak suer dah, Ardi kagak nyontek punya Devan. Nih ya pak, kalo Ardi mau nyontek ya mikir dulu lah pak. Masa nyontek sama modelan kayak Devan, secara kan otak Devan cetek pak. Gak mungkin pak saya nyontek sama dia,"
KAMU SEDANG MEMBACA
A&A Series
Teen FictionArsenino & Agatha_ ____________________________________ "Berani banget lo jadi cewek?!" Ata yang mendengar itu langsung berbalik kearah Nino. "Kenapa? Emang lo siapa harus gwe takutin? Gwe manusia, dan lo juga manusia. Sama-sama makan nasi kan? Buat...