HELLO
HAPPY READINGReady...
GOO!!!
7. "ARSENINO & AGATHA 7"
"Nih, Ta." Dina menyerahkan bekal tadi kepada Ata.
"Gwe bilang gak mau, Din. Dia maksa lo?" Tanya Ata bingung. Tadi, dia sudah menolak pemberian Anto. Kok malah ini Dina memberikan padanya.
Dina menggeleng. "Nggak kok, gwe yang ambil dari Anto. Gwe bilang sama dia biar gwe aja yang ngasih ke lo,"
"Gwe gak mau, buat lo aja."
"Ata, hargain dikit kek. Anto udah susah susah loh bikini ginian buat lo, gak baik lo nolak rejeki."
"Tapi gwe gak mau, Dina. Lo gak usah maksa deh," sewot Ata.
"Masa lo te--"
"Udah udah, ngapa pada jadi ribut sih? Lo juga Din, Ata'nya kan gak mau. Jangan dipaksa lah," lerai Syakira pusing sendiri melihat kedua temanya ribut didepannya.
"Ish, trus ini gimana? Bekel'nya si Anto. Masa mau dibuang, kan kasian. Mubazir Syakira..." ucap Dina mengalah menatap Syakira.
"Yaudah buat lo aja, Udin."
"Hih! Nama gwe Dina, bukan Udin." Ralat Dina. Masa nama'nya diganti dengan Udin sih. Ntar yang ada dia jadi kayak pak Udin lagi, yang kerjaanya garuk garuk kumis plus kepalanya botak mengkilap. Hih... kan gak banget.
Syakira malah tertawa melihat reaksi wajah Dina. Sepertinya Dina sedang membayangkan jadi pak Udin sekarang.
Ata hanya menggelengkan kepalanya. Tingkah kedua temanya memang absurd sekali, kadang akur dan kadang bertengkar seperti sekarang. Terserah mereka lah,
"Geser geser," ucap seorang cowok yang tiba tiba datang menyuruh Ata menggeser duduknya. Cowok itu, Nino.
Nino datang bersama Ardi saja. Devan? Cowok itu sedang menuntaskan panggilan alaram darurat di WC.
Nino yang tadi melihat Ata langsung menghampiri gadis itu. Duduk disebelahnya tanpa meminta izin orang yang duduk disitu. Malah dia meminta Ata mengeser duduknya. Gak sopan yah permisah, si Nino main nyelonong duduk aja.
Ata yang melihat Nino duduk disampingnya langsung bangkit berdiri. "Apa apaan lo?" Sentak Ata." Ini tempat gwe, se'enak jidat lo main duduk duduk aja."
"Tempat lo? Emang ini restoran apa? Heh, sadar mbak ini kantin sekolah. Bebas saya mau duduk dimana pun," jawab Nino menatap Ata tersenyum menantang. Mungkin mengusik gadis ini akan menjadi hal yang menyenangkan.
"Tapi ini udah ditempatin gwe sama temen temen gwe, lo mending minggir deh. Cari yang lain sana," usir Ata mendorong tubuh Nino agar segera pergi dari tempatnya.
"Cieee main pegang pegang," ejek Nino. "Lo suka'kan sama gwe? Ngaku lo," tudingnya.
"Dih, najis. Gak level gwe suka sama cowok modelan kayak lo," ucap Ata bersedekap dada.
"Halah, pake gak mau ngaku segala lagi lo."
"Hih pede banget ya lo jadi cowok. Udah sana pergi, pergi." Ucap Ata kembali mendorong Nino lebih keras membuat cowok itu sedikit terdorong kesamping.
"Heh! Lagian nih bangku gak ada tulisanya punya lo. Harusnya lo tulisin disini 'PUNYA AGATHA' gitu. Lah ini, gak ada kan? Jadi gwe sama temen gwe bebas dong mau duduk disini atau gak,"
KAMU SEDANG MEMBACA
A&A Series
Teen FictionArsenino & Agatha_ ____________________________________ "Berani banget lo jadi cewek?!" Ata yang mendengar itu langsung berbalik kearah Nino. "Kenapa? Emang lo siapa harus gwe takutin? Gwe manusia, dan lo juga manusia. Sama-sama makan nasi kan? Buat...