Chapter 4

2.9K 243 16
                                    

Setelah puas menangis, Mew beranjak berdiri sambil memegangi lengannya yang sakit akibat terbentur tadi.

Tidak lupa ia bercermin sebentar untuk merapikan penampilan nya yang berantakan karena ulah Gulf.

Ketika Mew hendak beranjak keluar dari pintu, datang geng entah dari mana, beranggotakan 4 orang dan berperawakan kekar berdiri di depan Mew. Mereka berpapasan dengan Mew yang mau keluar. Saat mereka melihat Mew, mereka berdiri diam di ambang pintu, sama sekali tidak memberi akses sekecil apapun untuk Mew keluar dari sana.

Sang Ketua geng melihat keadaan Mew dari ujung kepala hingga ujung kaki, tidak terkecuali bekas gigitan dari Gulf di leher Mew yang sangat terlihat jelas.

"Waaahh,, waahhh,, habis bersenang-senang, heh?" Tersenyum licik.

Mew menautkan alisnya, tidak mengerti maksud dari ucapan orang itu. Mew yang ingin keluar saat itu juga, mencoba menunduk hormat dan maju sedikit, berpikir mungkin mereka akan memberi jalan. Tapi nyatanya tidak. Mereka tidak bergerak sama sekali & malah tertawa mengejek, membuat Mew sangat kebingungan.

"Mau kemana, manis? Buru-buru sekali" Mengusap pipi halus Mew dan membawanya untuk menghadap wajahnya.
"Mau bersenang-senang dulu?" Menggerakkan sebelah alisnya sambil mengusap-usap pipi Mew.

Firasat Mew menjadi tidak enak. Mew akhirnya mengerti maksud ucapannya mengarah kemana.

Segera Mew tepis tangan orang itu dari pipinya dan coba menerobos maju melawan badan kekar mereka. Tetapi dengan gerakan tiba-tiba, tangan kanan Mew ditarik hingga tubuh Mew terhuyung ke belakang dan diseret hingga menempel ke dinding.

Orang tersebut segera menempelkan tubuhnya pada Mew. Menggesek-gesekkan penisnya ke penis Mew sambil mulut nya melumat bibir Mew dengan paksa. Secepat kilat lidah pria itu melesat masuk ke dalam rongga mulut Mew yang sedikit terbuka dan mengajak lidah Mew bermain.

Mew berusaha melawan dengan menggigit lidah orang tersebut.

.

PPLLAAAKKK

.

Menampar kuat pipi Mew, "Berani sekali kau menggigit lidahku!" Melanjutkan lumatannya. Setelah puas, lumatannya diakhiri dengan gigitan kuat di bibir Mew hingga berdarah.
"Bibirmu manis juga, ehh?" Tersenyum licik sambil mengelap saliva di bawah bibirnya. Mulutnya lanjut turun ke leher putih mulus Mew. Menjilat & menggigit kuat seluruh area lehernya. Tangannya bergerak meraba-raba mulai dari kepala hingga ke pinggang ramping Mew.

Salah satu teman nya turut membantu dengan menurun-paksakan resleting celana Mew. Kemudian, masing-masing dari mereka menahan tangan & kaki Mew sambil menonton Bos mereka menikmati tubuh indah Mew.

Mew terus memberontak. Tapi kekuatannya kalah oleh tubuh kekar mereka. Mew hanya bisa menangis pasrah sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"APA YANG KALIAN LAKUKAN, BRENGSEK!!"
Seketika menghentikan aktivitasnya dan menoleh ke sumber suara.

"Pergilah! Jangan menggangguku!" Kembali menjamah tubuh & menggigit leher Mew yang sudah penuh oleh kissmark nya.

"KAU JANGAN SENTUH DIA, BODOH! DIA MILIK GULF KANAWUT TRAIPIPATTANAPONG! APA KALIAN INGIN MATI DI TANGANNYA??!" Ucapan Bright membuat mereka terdiam kaku. Mendengar nama Gulf saja sudah membuat mereka tidak bergeming sedikit pun.

Walau mereka sama-sama dari kalangan elite, tetapi Gulf lah yang menduduki posisi tertinggi. Mereka hanya harus tunduk pada Gulf & tidak menyentuh apapun yang menjadi milik Gulf. Jika ingin hidupnya aman.

Te Amo || GULFMEW  {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang