Chapter 7

2.6K 228 14
                                    

"Bagaimana keadaannya, dok? Sudah bisa pergi dari sini sekarang?"

Memeriksa tubuh Mew secara menyeluruh, "Setelah saya periksa, kondisi pasien sudah mulai membaik. Hari ini juga pasien sudah boleh pulang. Kalau begitu saya permisi" Menunduk dan kemudian berlalu setelah menerima anggukkan dari Gulf.

Gulf meraih ponselnya dan menghubungi seseorang.

"Ya, Gulf? Kau jadi kesini?" Tanya Mild.

"Hmm,, aku akan kesana sekarang bersama Mew. Mungkin nanti malam baru akan sampai disana"

"Terserah kau saja. Yang penting kau datang. Kau tahu?! Aku pusing seharian ini mengurus anak-anak baru itu. Kau benar-benar brengsek Gulf. Selalu saja merepotkan ku"

"Terima kasih pujiannya, Mild. Aku memang yang terbaik dalam membuatmu kerepotan" Tersenyum cengir.

"Ai sattt"

Tuuuttttt tutttt tuttt

Mild mematikan panggilannya karena terlalu emosi. Sedangkan Gulf hanya cengar cengir menatap layar ponselnya.

"Kau, bersiap sekarang. Kita langsung menuju ke tempat pelatihan ospek" Beranjak berdiri.

Saat Gulf baru mau beranjak pergi, Mew langsung menarik kecil baju Gulf, membuat Gulf berhenti dan menoleh kearahnya.

"Apa lagi?" Menatap tajam Mew.

"A,, au,, e,, -- = Aku mau ketempat Nen--" Berusaha berbicara.

"Ck. Ngomong aja susah. Dasar bisu!" Potong Gulf lalu membuka catatan pada ponselnya dan melemparkannya ke pangkuan Mew.

Mew meraih ponsel tersebut dan mulai mengetik, "aku mau ke tempat Nenekku dulu. Aku khawatir selama aku koma, Nenekku belum makan. Aku juga takut Nenekku kenapa-kenapa karena beliau hanya sendirian di rumah. Kumohon. Hanya sebentar. Maaf kalau merepotkan mu" Mengembalikan ponsel pada Gulf sambil menunduk dan Gulf membacanya.

"Ck. Benar-benar menyusahkan. Cepat bersiap!" Segera beranjak keluar menuju resepsionis untuk membayar tagihan rumah sakit milik Mew.

Tidak lama kemudian, Mew sudah berada didekat Gulf.

"Kau lihat tagihan ini?" Melemparkan tagihan tersebut pada Mew hingga terjatuh ke lantai dan di pungut oleh Mew.
"Kau tahu kan harus berbuat apa untuk membayarnya, hm?" Tersenyum licik.

Sedangkan Mew terus menunduk. Melihat angka tagihan yang tidak sedikit itu, membuat Mew tidak bisa berkutik selain menuruti semua perkataan Gulf untuk membayarnya. Apalagi saat ini ia tidak memiliki perkerjaan.

"Sampai kapan kau akan berdiri terus di sana, hah? Kita dikejar waktu. Cepat ikuti aku" Jalan duluan dan diikuti oleh Mew di belakangnya.

Gulf & Mew masuk ke dalam mobil yang sudah disiapkan oleh supir pribadi Gulf.

Sepanjang jalan, Mew menunjuk arah ke tempat kos nya. Semakin lama, jalan semakin sempit, membuat mobil Gulf tidak bisa terus masuk ke dalam.

Akhirnya Mew turun dan melanjutkan perjalanan nya, diikuti Gulf yang terus menutup hidung karena merasa jijik akan lingkungan yang Mew tempati.

5 menit kemudian,,,

Mereka sampai di tempat sang Nenek.

Nenek Mew menyambut kedatangan cucu nya dengan pelukan hangat.

"Kamu kemana saja, Mew? Nenek khawatir terjadi sesuatu padamu"

Mew meraih sebuah kertas dan menulis, "maafkan Mew, Nek. Mew ada urusan penting di kampus" Bohong Mew.
"Dan saat ini juga Mew harus pergi. Urusanku di kampus belum selesai. Mew akan kembali dalam 3 hari kedepan. Jadi Mew tinggalkan sedikit uang untuk Nenek beli kebutuhan. Nenek tidak apa kan Mew tinggal selama itu?" Tersenyum dan memberikan kertas tersebut untuk Neneknya baca.

Te Amo || GULFMEW  {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang