Chapter 22

2.8K 225 4
                                    

5 Hari Berlalu,,,

Gulf benar-benar tidak beranjak dari kamar Mew sama sekali. Bahkan untuk ke WC saja, Gulf harus membuka pintu sambil matanya terus menatap tubuh Mew. Jika perutnya lapar, Gulf akan menelfon bagian pengantar makanan untuk mengantarkan makanannya ke kamar. Segitu takutnya Gulf meninggalkan Mew. Gulf kali ini benar-benar tidak mau lalai lagi dalam menjaga Mew.

Selama 5 hari itu pula, rutinitas Gulf hanya menatap Mew, menatap mesin detak jantung, membersihkan tubuh Mew, makan, lalu kembali menatap Mew.

Gulf sama sekali tidak tidur, membuat kantung matanya menghitam dan matanya memerah karena menahan kantuk. Kewarasannya pun tampak menghilang bersamaan dengan kesadaran kekasihnya. Terkadang saat menatap Mew, Gulf akan tiba-tiba menangis histeris lalu berbicara dan tertawa setelahnya, seolah Mew sadar dan mengajaknya bercanda. Dan disaat ia sadar bahwa Mew masih terbaring, Gulf akan memukul dirinya sendiri, melampiaskan penyesalan dirinya karena tidak bisa menjaga Mew dan membuatnya terbaring lemah seperti itu.

¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶

Sudah 5 hari, orang tua Gulf tidak dapat menghubungi Anak mereka.

Biasanya, sesibuk apapun Gulf, panggilan dari orang tuanya pasti selalu diangkat, terlebih dari sang Ibu.

"Pho, apakah anak kita baik-baik saja diluar sana? Perasaanku tidak enak. Baru kali ini dia tidak menjawab panggilan dariku sama sekali" Meremas rok nya erat, menyalurkan kegelisahan.

"Jangan terus dipikirkan, sayang. Gulf sudah besar. Mungkin saja dia sedang bersenang-senang dengan temannya saat ini sampai tidak sempat menghubungi atau mengangkat panggilan kita" Mengusap pundak istrinya.

"Aku harap begitu, sayang"

"Permisi, Tuan, Nyonya. Maaf mengganggu" Seorang bodyguard datang menghampiri Bos nya yang sedang gelisah.

"Ada apa?"

"Ada teman-teman dari Tuan Gulf datang kemari. Mereka ingin bertemu dengan Tuan Gulf" Ayah dan Ibu Gulf sangat terkejut. Hati mereka semakin gelisah.

"Suruh mereka masuk"

"Baik, Tuan" Menunduk hormat dan berlalu.

Off, Win, Bright, Max, & Tul masuk dan menghadap orang tua Gulf.

"Selamat siang, Om & Tante" Menunduk sopan.

"Duduk dulu. Ada yang ingin kita bicarakan pada kalian" Ucap Ibu Gulf.

Teman-teman Gulf segera duduk sesuai dengan perintah.

"Kalian datang mencari Gulf ?" Ayah Gulf membuka percakapan dan mereka mengangguk bersamaan.
"Kalian tidak bertemu dengan Gulf sejak kapan?"

"Ini sudah hari ke-5 kami tidak bertemu dengan Gulf. Selama 5 hari ini kami mencarinya ke apartement, tapi tidak ada tanda-tanda seseorang yang tinggal disana. Kami juga sudah coba menghubunginya, tapi tidak di angkat. Lalu karena putus asa, kami kemari" Menunduk takut.

Te Amo || GULFMEW  {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang